Breaking News:

Nelayan Tangkap Lobster Langka Berwarna Kuning, Hanya Ada 1 di Antara 30 Juta Lobster, Seperti Apa?

Seorang nelayan temukan seekor lobster tak biasa yang sangat langka di Teluk Maine, Samudera Hindia, pantai timur laut Amerika Utara.

Penulis: ronnaqrtayn
Editor: ronnaqrtayn
Dok. University of New England
Lobster langka yang ditemukan oleh nelayan di Teluk Maine. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang nelayan terkejut saat menemukan seekor lobster tak biasa yang jadi salah satu hasil tangkapannya di Teluk Maine, Samudera Hindia, pantai timur laut Amerika Utara.

Nelayan bernama Marly Babb tersebut ternyata menemukan seekor lobster langka dengan jenis lobster kristal berwarna kuning terang.

Lobster tersebut memiliki warna yang kontras dengan lobster lain yang berjenis sama, yakni dengan warna kulit putih, pucat atau tidak merata.

Tangkapan Marly Babb ini pun menjadi tangakapan yang sangat langka terjadi.

Bahkan, saking langkanya, penemuan lobster ini diperkirakan hanya akan terjadi pada 1:30 juta kejadian.

Marley Babb pun lantas tak menjual lobster tersebut, namun ia berinisiatif memberikannya dengan sukarela pada Pusat Sains Kelautan Universitas New England.

Baca juga: Niat Kumpulkan Kerang, Nelayan Ini Temukan Benda Orange Langka, Ditawar Rp 4,6 Miliar

Warna lobster berjuluk 'banana' ini memiliki warna kulit yang lebih terang dan ini berisiko baginya.

Sebab, lobster banana ini akan lebih rentan terhadap serangan predator.

Sehingga, peluang hidupnya akan lebih rendah jika dilepaskan kembali.

Dikutip dari IFL Science, lobster banana ini ternyata memiliki kelainan genetik.

2 dari 2 halaman

Warna kuning pada tubuhnya merupakan hasil mutasi genetik pada protein yang terikat dengan pigmen cangkang.

Lobster kuning langka yang ditemukan oleh Marly Babb di Teluk Maina.
Lobster kuning langka yang ditemukan oleh Marly Babb di Teluk Maine. (Dok. University of New England)

Peneliti menyebut bahwa jika mutasi tersebut mungkin merupakan akibat dari perubahan iklim yang membuat Teluk Maine memanas lebih cepat daripada daerah lainnya.

Penelitian untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap larva lobster juga tengah dilakukan.

Pasalnya, jika populasi tidak terjaga, dampaknya akan ber[pengaruh pada industri lobster yang menjadi penyumbang bagi ekonomi lokal.

Lobster berwarna kuing ini bukanlah satu-satunya hewan krustasea aneh yang ditemui.

TONTON JUGA:

Ada pula lobster aneh yang ditemukan di Nova Scotia, Kanada, yakni lobster yang menumbuhkan capit ekstra yang terdapat pada capit inti.

Pengulangan bagian tubuh tak jarang terjadi pada arthropoda yang dicirikan oleh cetak biru tubuh mereka dari bagian tersegmentasi yang berulang.

Setiap segmen miliki seperangkat gen pengatur yang menentukan pelengkap apa yang tumbuh di bagian itu.

Jadi, ketika ada capit yang muncul di tempat yang salah, itu merupakan hasil dari kesalahan gen pengatur.

Baca juga: 6 Permen Khas Indonesia yang Mulai Langka, Permen Jahe hingga Gula Geliat, Mana Favoritmu?

Baca juga: 5 Kuliner Khas Betawi yang Mulai Langka, Ada Sayur Besan hingga Gabus Pucung, Pernah Coba?

Baca juga: Mineral Mars Langka Ditemukan Terkunci di Es Antartika, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Baca juga: Arkeolog Temukan 6.500 Koin Perak dan Cincin Emas Langka di Ladang Jagung

Baca juga: 5 Fenomena Langka yang Pernah Dilihat Pilot di Udara, Termasuk Api Saint Elmo

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
lobsterlobster langkapenemuan tak biasaAmerika Quincy Jones Pager (Beeper)
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved