Breaking News:

Kasus Covid-19 di Ende Meningkat, Taman Nasional Kelimutu Ditutup

Penutupan kegiatan wisata Taman Nasional Kelimutu dikarenakan jumlah kasus Covid-19 di NTT, khususnya Kabupaten Ende yang terus meningkat.

Editor: Sinta Agustina
Komodo Tours
Danau Kelimutu 

TRIBUNTRAVEL.COM - Balai Taman Nasional Kelimutu menutup sementara tempat wisata itu dari kunjungan wisatawan.

Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu Agus Sitepu mengatakan, penutupan kegiatan wisata Taman Nasional Kelimutu dikarenakan jumlah kasus Covid-19 di NTT, khususnya Kabupaten Ende yang terus meningkat.

"Sesuai  pengumuman Bupati Ende tentang peningkatan kewaspadaan dan penanganan terhadap risiko penularan Covid-19 serta koordinasi denga instansi terkait, untuk mencegahnya penyebaran Covid-19, maka Taman Nasional Kelimutu ditutup 14 hari ke depan terhitung, Sabtu (23/1/2021) hingga 5 Februari 2021," kata Agus dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Ia melanjutkan bahwa setelah 14 hari ke depan, penutupan Taman Nasional Kelimutu akan dievaluasi lebih lanjut.

Informasi terkait akan buka atau tutupnya Taman Nasional Kelimutu akan disampaikan secara resmi.

Agus pun berharap para wisatawan bisa memaklumi situasi dan kondisi yang membuat Taman Nasional Kelimutu ditutup sementara waktu.

Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur. (indonesiakaya.com)

Kendati demikian, kamu bisa mengetahui terlebih dahulu beberapa fakta menarik seputar Danau Kelimutu.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Danau Kelimutu:

1. Memiliki tiga warna

Nama “Danau Tiga Warna” disematkan pada danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu karena memiliki tiga warna yang berbeda.

2 dari 4 halaman

Seiring berjalannya waktu, warna-warna tersebut kerubah berubah.

Saat ini, Danau Kelimutu memiliki air berwarna hijau, putih, dan merah.

2. Ada legenda dibalik warna danau

Danau Kelimutu memiliki legenda yang masih melekat hingga kini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna yang dilihat memiliki arti, serta kekuatan alam tersendiri.

Warna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda.

Suasana para wisatawan di Danau Kelumutu
Suasana para wisatawan di Danau Kelumutu (POS KUPANG/ROMUALDUS PIUS)

Sementara warna merah atau “Tiwu Ata Polo” diyakini sebagai tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya kerap berbuat jahat.

Sementara kepercayaan akan tempat berkumpulnya arwah para leluhur yang meninggal ketika tua ada di warna putih atau “Tiwu Ata Mbupu.”

3. Perubahan warna danau memiliki jadwal

Perubahan warna air dalam danau tersebut memiliki jadwal. Kepala Balai TN Kelimutu, Agus Sitepu, beberapa waktu lalu menuturkan kepada Kompas.com, biasanya perubahan danau terjadi pada bulan Februari – Maret.

3 dari 4 halaman

Namun pada saat itu, air dalam “Tiwu Ata Polo” mengalami perubahan warna pada Desember 2018 dari hijau toska ke hijau tua/daun.

Bahkan selama beberapa hari menjadi hijau dominan kecoklatan.

Perubahan warna umumnya terjadi karena adanya perubahan aktivitas vulkanik, geologi, dan faktor luar seperti hujan atau matahari.

Hal ini memengaruhi komposisi kandungan air.

Perubahan warna Danau Kelimutu tercatat sudah terjadi sebanyak 44 kali mulai 1915 – 2011.

Danau “Tiwu Ata Polo” adalah danau yang paling sering mengalami perubahan warna.

Ratusan wisatawan ketika melihat matahari terbit di Kelimutu, NTT.
Ratusan wisatawan ketika melihat matahari terbit di Kelimutu, NTT. (SANDRO GATRA/KOMPAS.com)

4. Upacara adat dan pemberian persembahan

Masyarakat setempat percaya bahwa Danau Tiga Warna merupakan tempat keramat, serta memberi kesuburan pada daerah sekitarnya.

Alhasil, upacara adat pun sering dilakukan.

Masyarakat memberi persembahan berupa hasil bumi kepada arwah danau tersebut.

4 dari 4 halaman

Danau Kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu. Untuk mencapai obyek wisata tersebut, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende, atau 13 km dari Kampung Moni.

Perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit dari kampung tersebut sebelum mencapai gerbang Taman Nasional Kelimutu.

Harga tiket yang ditawarkan berbeda antara wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman.

Wisnus dikenakan Rp 20.000 per orang, sementara wisman Rp 150.000 per orang.

Baca juga: Lewati Jembatan Terpanjang di Indonesia, Tol Kayu Agung-Kramasan Resmi Beroperasi

Baca juga: Resep Asinan Mangga, Kudapan Menyegarkan Saat Terik Menyerang

Baca juga: Rekomendasi 4 Hotel Murah di Bogor untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2021

Baca juga: Rute dan Harga Makanan di Rumah Gemuk Bali, Wisata Eksotis yang Tawarkan Spot Instagramable

Baca juga: Cari Kuliner Legendaris Medan? Coba 6 Hidangan Ini, Ada Kedai Kopi Apek yang Berdiri Sejak 1923

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Taman Nasional Kelimutu Ditutup, Imbas Kenaikan Kasus Covid-19 di Ende dan Danau Kelimutu Buka, Simak 4 Fakta Menariknya.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Taman Nasional KelimutuDanau KelimutuEnde Silfester Matutina Danau Tiwusora Alu Ndene
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved