TRIBUNTRAVEL.COM - Alex Goldfarb, seorang pendaki Rusia-Amerika yang dilaporkan hilang ditemukan tewas setelah jatuh dari Broad Peak, dekat Gunung K2 yang merupakan gunung tertinggi ke-2 di dunia.
Alpine Club Pakistan, perusahaan yang mengatur pendakian Goldfarb mengatakan, Goldfarb sebelumnya menolak untuk turun dalam kondisi musim dingin yang berbahaya.
Ia kemudian melanjutkan pendakian seorang diri setelah rekan satu timnya dalam Broad Peak Winter Expedition 2021, Zoltan Szlanko dari Hungaria, gagal membujuknya untuk turun di tengah pendakian.
Saat itu mereka sedang dalam pendakian menuju Broad Peak setinggi 8.051 mdpl di jajaran Karakoram di perbatasan dengan China, dilaporkan Al Jazeera.
"Kami sangat sedih kehilangan rekan dan teman pendakian kami," kata Laszlo Pinter, juru bicara Broad Peak Winter Expedition 2021, Selasa (19/1/2021).

"Misi pencarian helikopter telah menemukan tubuhnya di Puncak Pastore dimana dia diduga telah jatuh dari gunung," lanjutnya.
Goldfarb merupakan seorang dokter dan pengajar di Universitas Harvard.
Ia secara sukarela merawat pasien COVID-19 sejak awal pandemi, kata putranya Levi Goldfarb kepada kantor berita Reuters.
“Dia pikir itu (mendaki gunung) indah. Dia pikir itu membebaskan, karena di atas pegunungan tidak terlalu penting siapa Anda di darat, seorang dokter, pengacara, atau bahkan pencuri, semua label itu dilucuti dan Anda bermain dengan seperangkat aturan yang berbeda," jelas Levi
"Dia berteman baik di pegunungan, dia menyelamatkan nyawa dan menyelamatkan dirinya sendiri, dan dia berkeliling dunia melakukannya," lanjut dia.
Goldfarb mencoba pendakian musim dingin di Broad Peak sebagai bagian dari ekspedisi yang tidak disponsori.

Tim mereka menggambarkan upaya itu sebagai pendakian tanpa kuli angkut ketinggian dan oksigen tambahan.
Karrar Haidri, juru bicara Alpine Club Pakistan, mengatakan Angkatan Darat Pakistan menemukan tubuh Goldfarb pada Senin (18/1/2021).
Sebelumnya, Goldfarb dinyatakan hilang sejak Sabtu (16/1/2021), hari yang sama saat tim Nepal mendaki K2, gunung tertinggi kedua di dunia dan puncak terakhir di atas 8.000 mdpl yang harus ditaklukkan di musim dingin.
Setelah itu, pendaki Spanyol dilaporkan tewas di gunung yang sama.
Broad Peak disebut sebagai 8.000's, salah satu dari 14 gunung di dunia dengan ketinggian lebih dari 8.000 mdpl.
Melansir dari Al Jazeera, Broad Peak pertama kali didaiki oleh tim Austria pada musim panas 1957.
Sementara kuartet Polandia mencapai puncaknya pada musim dingin tahun 2013, tetapi dua pendaki hilang saat turun dan dinyatakan meninggal beberapa hari kemudian.
Baca juga: Fakta Unik Alasan Orang Belanda Tidak Suka Pasang Tirai di Jendela Rumah
Baca juga: Ragam Tradisi Unik Perayaan Imlek di Berbagai Negara, Bagi-bagi Hadiah hingga Pesta Kembang Api
Baca juga: Pulau Penuh Warna Ini Dinobatkan Sebagai Ibu Kota Kebudayaan di Italia untuk Tahun 2022
Baca juga: Maskapai Jerman Akan Buka Penerbangan Non-stop Terpanjangnya, Waktu Tempuh hingga 15 Jam
Baca juga: Jarang Disadari, 7 Tipe Penumpang Ini Ternyata Diam-diam Diperhatikan Pramugari
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)