Breaking News:

Pulau Indah di Afrika Ini Terbuka untuk Wisatawan yang Telah Divaksinasi Penuh

Seychelles memungkinkan wisatawan untuk memasuki wilayahnya dengan syarat mereka telah divaksinasi penuh.

Flickr/ flowcomm
Seychelles memungkinkan wisatawan untuk memasuki negara dengan syarat mereka telah divaksinasi penuh. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seychelles merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di lepas pantai timur Afrika.

Pulau indah tersebut dipenuhi dengan pantai-pantai yang sempurna nan alami.

Setelah sempat menutup perbatasan akibat pandemi Covid-19, kini Seychelles sudah kembali dibuka untuk wisatawan asing dari negara mana pun.

Namun, negara itu hanya boleh dikunjungi oleh wisatawan yang telah divaksinasi penuh.

Melansir laman Travel + Leisure, Kamis (21/1/2021), wisatawan yang telah divaksinasi harus membuktikan dua minggu telah berlalu sejak mereka menerima dosis kedua.

Tak hanya itu, mereka juga harus menunjukkan bukti tes PCR Covid-19 negatif yang diambil di laboratorium terakreditasi dalam 72 jam sebelum perjalanan.

Baca juga: Pulau Terpencil Ini Buka Lowongan untuk Kelola Kedai Kopi dan Guest House

Wisatawan juga harus mengisi otorisasi perjalanan kesehatan yang menunjukkan sertifikat vaksinasi, hasil tes, konfirmasi penerbangan, dan rincian akomodasi.

Pada bulan Maret 2021, Seychelles akan memvaksinasi sebagian besar populasi yang sudah menginjak usia dewasa.

Negara itu berharap untuk terbuka bagi wisatawan dari semua negara terlepas dari status vaksinasi mereka.

Namun, pengunjung tetap akan diminta untuk menunjukkan tes PCR negatif yang dilakukan dalam 72 jam perjalanan mereka.

2 dari 4 halaman

Saat ini, Seychelles mengizinkan pelancong untuk masuk dari beberapa negara, termasuk Islandia, Singapura, Australia, dan Selandia Baru, dengan tes Covid-19 negatif.

Mereka yang tiba dengan penerbangan komersial dan tinggal selama lebih dari enam hari harus menjalani tes PCR kedua.

Seychelles juga mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengizinkan wisatawan dari negara mana pun mengunjungi jika mereka datang dengan jet pribadi.

Konsep mengizinkan wisatawan berdasarkan status vaksinasi bukanlah hal baru karena paspor vaksin dapat menjadi masa depan industri perjalanan pasca-pandemi.

Seychelles , sebuah negara kepulauan di Afrika Timur.
Seychelles , sebuah negara kepulauan di Afrika Timur. (Flickr/ flowcomm)

Bolehkah Wisatawan yang Sudah Divaksin Covid-19 Berkunjung ke Singapura?

Singapura akan mempertimbangkan untuk mengendurkan pembatasan perjalanan untuk mereka yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Seperti dilansir dari Reuters, hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Satuan Gugus Tugas Covid-19 Singapura pada Senin (4/1/2021).

“Ada beberapa studi terkait efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko transmisi, dan kami sedang mengawasi hal tersebut dengan seksama,” kata Lawrence Wong dalam parlemen.

Sebelumnya, Singapura benar-benar melarang perjalanan wisata.

Mereka hanya mengizinkan perjalanan bisnis dan urusan khusus yang terbatas.

3 dari 4 halaman

Itupun dilakukan melalui perjanjian dengan beberapa negara saja.

Sebagian besar warga Singapura yang baru kembali dari luar negeri harus melakukan isolasi mandiri di hotel-hotel yang sudah ditentukan pemerintah atau di rumah masing-masing hingga dua minggu lamanya.

Namun, seperti dilansir The Straits Times, Lawrence Wong yang juga adalah Menteri Pendidikan Singapura mengatakan bahwa untuk saat ini, Singapura masih tetap akan melakukan pendekatan yang hati-hati.

Para pelaku perjalanan yang sudah divaksin tetap harus diperiksa sesuai kebijakan di perbatasan.

Mereka juga tetap diwajibkan untuk melakukan karantina, sama seperti para pelaku perjalanan yang belum divaksinasi.

Pernyataan tersebut muncul di tengah peluncuran vaksinasi besar-besaran di beberapa negara di seluruh dunia, termasuk Singapura, setelah pemerintah menyetujui penggunaan darurat bebeapa vaksin yang baru dikembangkan.

Namun, hingga kini masih belum jelas bagaimana keberadaan vaksin akan mempengaruhi perjalanan.

Pasalnya, masih belum jelas sebesar apa vaksin bisa mengurangi risiko transmisi dan infeksi, serta berapa lama efek tersebut akan berlangsung.

Namun, dengan adanya pengawasan seksama dari pemerintah Singapura terkait efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko transmisi Covid-19, Lawrence Wong mengatakan bahwa kegunaan utama vaksin adalah melindungi mereka yang sudah divaksinasi.

Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa vaksin bisa saja mengurangi penyebaran virus.

4 dari 4 halaman

Walaupun hingga kini, seberapa besar vaksin bisa mengurangi penyebaran virus tersebut masih belum diketahui dengan jelas.

“Jika ada bukti jelas risiko transmisi bisa dikurangi secara signifikan, kami tentu saja akan mempertimbangkan beberapa relaksasi terkait SHN (stay home notice atau karantina) untuk para pelaku perjalanan yang sudah divaksin,” pungkasnya.

Baca juga: Singapore Airlines Berencana Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Tervaksinasi Penuh

Baca juga: Emirates Mulai Melakukan Vaksinasi Seluruh Karyawan yang Berbasis di Uni Emirat Arab

Baca juga: Pulau Biawak, Wisata Seru dan Eksotis di Indramayu

Baca juga: Jelajah Isla de Las Munecas, Pulau dengan Koleksi 1.000 Boneka Menyeramkan

Baca juga: Pulau Cantik di Hawaii jadi Rumah Ribuan Ayam Liar, tapi Tak Ada Warga yang Berniat Memburunya

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AfrikaPandemi Covid-19Tes PCRTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved