TRIBUNTRAVEL.COM - Koki Tom Kerridge telah merancang pilihan makanan gourmet untuk menu Speedbird Café yang baru dalam penerbangan British Airways.
Kerridge merupakan koki andal yang telah mendapatkan bintang Michelin, penghargaan tertinggi dalam dunia kuliner.
Melansir dari Lonely Planet, menu ini nantinya akan disajikan untuk penumpang kelas ekonomi dalam penerbangan jarak pendek.
Menu ini dirancang untuk memastikan bahwa penumpang menerima makanan pilihan pertama mereka, sekaligus mengurangi limbah di dalam pesawat.
Lalu menu apa saja yang dirancang koki berbintang Michelin tersebut?
Pilihan menu yang ditawarkan yaitu steak dan pai ale; ham hock dan sandwich cheddar asap; kembang kol vegan berbungkus tortilla; ayam, bacon, dan seledri brioche; serta sandwich vegetarian brie ploughman.
Baca juga: 5 Rahasia Makanan di Pesawat, Termasuk Alasan Kenapa Pramugari Sajikan Minuman Lebih Dulu
Kerridge merancang menu ini dengan berfokus pada makanan tradisional Inggris.
"Saya sangat senang bisa bekerja lagi dengan British Airways, dan memiliki kesempatan untuk memperjuangkan yang terbaik dari Inggris kepada banyak orang," kata Kerridge, dikutip TribunTravel dari Lonely Planet.
"Sandwich, dibuat dengan hati-hati dan rasa yang enak, bisa menjadi makanan yang sempurna dan saya harap penumpang menikmati menu jarak pendek saya," lanjut dia.
Selain menu Speedbird Café, British Airways juga akan menawarkan makanan ringan dan minuman gratis selama penerbangan berlangsung.
Menu tersebut dapat dibeli penumpang 12 jam sebelum keberangkatan.
Bolehkah minta tambah makanan di pesawat?
Dalam penerbangan jarak panjang, makanan yang diberikan bahkan bisa lebih dari satu kali penyajian.
Namun jika diperhatikan, saat makan penumpang sangat jarang meminta porsi tambahan ke pramugari.
Entah karena malu atau takut menyalahi aturan maskapai.
Dilansir Kompas.com dari Travel+Leisure, sebenarnya meminta tambah porsi makanan di maskapai tidak dilarang.

"Jika kostumer minta makanan tambahan, entah itu sekantung kue pretzel atau es krim, kami akan selalu mencoba mengakomodasi," kata juru bicara dari maskapai Virgin Atlantic.
Dengan syarat, jika memang makanan yang diminta oleh penumpang tersebut masih tersedia atau kelebihan jumlah.
Serupa dengan Virgin Atlantic, maskapai British Airways juga mengatakan hal yang sama.
"Akan diberikan jika memungkinkan," kata perwakilan dari British Airways.
Pertanyaannya, berapa besar kemungkinan seorang penumpang diberi makanan tambahan?
Seorang penumpang yang sering bepergian dengan pesawat sekaligus penulis blog InflightFeed, Nik Loukas beberapa kali meminta porsi makanan tambahan.
"Aku tahu ini terdengar aneh minta makanan lagi di pesawat, tetapi kadang aku lapar dan porsi makanan di pesawat kecil. Jadi aku dengan sopan meminta ke pramugari, dan sampai saat ini aku tidak pernah dijawab 'tidak'," kata Loukas.
Juru bicara Virgin Atlantic bahkan berkata jika meminta makanan lebih, justru dapat mengurangi limbah makanan.
"Di akhir penerbangan, makanan yang disegel atau tidak dibuka bisa digunakan untuk penerbangan lain," kata juru bicara Virgin Atlantic.
"Namun untuk produk makanan segar akan segera dibuang karena kami punya regulasi keamanan makanan," tutupnya.
Baca juga: Takut Pulang Akibat Pandemi COVID-19, Pria Ini Tinggal di Bandara Tersibuk di Dunia Selama 89 Hari
Baca juga: Dua Maskapai Ini Akan Menggunakan Aplikasi Travel Pass, Apa Fungsinya?
Baca juga: KRL Jogja-Solo Bakal Diuji Coba Hari Ini, Ini Daftar Stasiun yang Dilewati dan Tarif Tiketnya
Baca juga: Promo Tiket Masuk The Lodge Maribaya Bandung Januari 2021, Beli 2 Cuma Bayar 1
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Bintang 3 di Pontianak untuk Staycation, Harga Rp 200 Ribuan Saja
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)