TRIBUNTRAVEL.COM - Para pengembang di kompleks Hudson Yards sedang berkonsultasi dengan para ahli pencegahan bunuh diri untuk membantu mencegah tragedi terulang di masa depan.
Hal ini dilakukan menyusul aksi bunuh diri ketiga di The Vessel, New York, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Seperti diketahui, The Vessel adalah atraksi pengunjung yang dibangun sebagai bagian dari proyek pembangunan kembali Hudson Yards di New York.
Melansir laman Travel + Leiusure, Kamis (14/1/2021), adanya 3 kasus bunuh diri tersbeut membuat landmark Kota New York itu ditutup tanpa batas waktu.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Asal Inggris yang Lebih Menular Ditemukan di New York
Alsannya karena perusahaan pengembang ingin bekerja untuk membuat peningkatan keselamatan, menurut laporan berita lokal.
Sejak dibuka pada Maret 2019, tujuan wisata populer di sisi barat kota telah tiga kali menjadi tempat tragedi bunuh diri.
Insiden terbaru terjadi pada Senin (11/1/2021), ketika ketika Franklin Washington yang berusia 21 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di situs tersebut, juru bicara Departemen Kepolisian New York mengonfirmasi kepada People.
Franklin yang berasal dari San Antonio, mengalami cederaa akibat jatuh dari ketinggian, dan penyelidikan atas kematiannya masih terus berlangsung, kata juru bicara itu.
Sebelum kematian Franklin, terdapat 2 kasus bunuh diri yang terjadi di The Vessel dalam kurun waktu 1 tahun terkahir.

Pertama, seorang wanita dari Brooklyn berusia 24 tahun yang melompat dari The Vessel pada 21 Desember 2020 lalu.
Dan yang kedua, ada seorang mahasiswa berusia 19 tahun dari New Jersey yang juga melakukan aksi bunuh diri di The Vessel pada Februari 2020 lalu.
Seorang juru bicara The Related Companies, pengembang Hudson Yards, mengatakan kepada The New York Times bahwa penutupan The Vessel bersifat sementara.
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan itu berkonsultasi dengan ahli pencegahan bunuh diri, termasuk psikiater, tentang cara terbaik membatasi potensi bunuh diri.
Juru bicara mengungkapkan pada New York Post bahwa The Related Companies juga telah mempekerjakan lebih banyak pekerja keamanan yang secara khusus dilatih dalam mengenali dan membantu orang yang berisiko melompat.
Lowell Kern, ketua dewan komunitas lokal, mengatakan kepada Times bahwa perwakilan perusahaan mengatakan kepadanya bahwa penutupan The Vessel akan dilakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Landmark ini tidak akan dibuka kembali sampai langkah-langkah pencegahan disampaikan kepada dewan.
Seorang juru bicara Hudson Yards mengatakan kepada People tak lama setelah insiden awal bahwa mereka terus bekerja untuk keselamatan pengunjung.
"Kami memiliki staf keamanan dan operasi di The Vessel setiap saat, termasuk di pintu masuk dan di berbagai lantai, kami terus bekerja sama dengan badan tanggap darurat lokal untuk menerapkan praktik terbaik dengan mempertimbangkan keselamatan tamu kami," kata juru bicara itu.
Kern mengatakan kepada Times minggu ini bahwa dia masih percaya menambah ketinggian penghalang adalah cara terbaik untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan.
Batas waktu untuk pembukaan kembali bangunan itu masih belum jelas, dan situs webnya hanya mengatakan bahwa The Vessel ditutup.
Baca juga: Paus Bungkuk Terekam Kamera Berenang di Dekat Patung Liberty New York
Baca juga: Melihat Koleksi di Museum Solomon R. Guggenheim yang Populer di New York
Baca juga: Langgar Aturan Karantina di Hawaii, Pasangan Turis Asal New York Ditangkap
Baca juga: Berpotensi Radioaktif, Pantai Penuh Sampah di New York Ini Ditutup
Baca juga: Rumput Taman di New York Diberi Pola Lingkaran untuk Terapkan Social Distancing
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)