lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Di antara tujuan wisata seperti Pulau Coney dan pemandangan seni terkemuka, para wisatawan yang berkunjung ke Brooklyn juga dapat menemukan Dead Horse Bay.
Dead Horse Bay telah menjadi semacam destinasi lokal sekaligus berfungsi sebagai peringatan tentang apa yang terjadi ketika sampah yang dihasilkan manusia menumpuk di garis pantai.
Melansir dari laman The Travel, Kamis (17/9/2020), pantai tersebut sangat terkenal di kalangan penduduk Brooklyn karena tumpukan sampahnya.
Mulai dari botol kaca dalam keadaan utuh, pakaian bekas, hingga alas kaki bisa ditemukan berserakan di pantai ini.
• Wisatawan yang Tak Pakai Masker di Pantai Pangandaran Kena Teguran hingga Sanksi Push Up
Secara harfiah, Dead Horse Bay memang dulunya berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah.
Alasannya karena terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) yang terletak tak jauh dari perairan tersebut.
Namun, TPA tersebut telah ditutup sejak tahun 1950-an untuk mencegah sampah menumpuk di Dead Horse Bay dan pantai-pantai di sekitarnya.
Kini, tampaknya upaya penutupan tersebut telah gagal.
Hal itu terbukti dengan banyaknya sampah yang kini mulai bermunculan, bahkan ada sampah-sampah yang berasal bukan dari dekade ini.
Artinya, banyak sampah-sampah dari masa lampau yang belum terurai dan masih menumpuk di pantai tersebut.
Inilah salah satu alasan mengapa Dead Horse Bay menjadi cukup populer.
Tak sedikit pula para penduduk yang berjalan-jalan di garis pantai dengan harapan menemukan harta karun kuno di antara banyak sampah yang berserakan.
Masalahnya adalah semua sampah di TPA tersebut telah berada di sana dalam kurun waktu yang cukup lama.
Itu menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya dan radioaktif di kawasan tersebut, sehingga ada tanda peringatan yang ditempatkan di pintu masuk Dead Horse Bay.
Apakah Pantai Benar-benar Radioaktif?
Papan peringatan telah dipasang di pantai dengan bertuliskan 'Area Bahaya Ditutup, Potensi Bahan Berbahaya'.
Area pantai dikelola oleh National Park Service, yang menyadari pada 2019 bahwa ada tingkat radiasi sangat kecil di tanah kawasan tersebut.
Kontaminan kimiawi, diklasifikasikan secara khusus sebagai radiasi gamma, yang awalnya mendorong pejabat untuk menutup daerah tersebut karena risiko kesehatan.
Penelitian lebih lanjut mendorong pejabat untuk melakukan lebih banyak penelitian di area tersebut.
Sebagian dari masalahnya adalah karena penanda dek yang berguna untuk menerangi area gelap, itu telah membocorkan bahan kimia radioaktif ke tanah di sekitarnya.
Sejak penemuan ini, pengunjung dilarang masuk ke Dead Horse Bay karena tanah dan lingkungan sekitarnya dianggap terlalu berbahaya.
Penggalian juga sangat terlarang karena berpotensi memaparkan radioaktif ke area luar dan meningkatkan tingkat radiasi lebih jauh.
Masalahnya adalah ketika radium menghantam udara, ia berubah menjadi radon dan bisa berbahaya bagi manusia jika dalam jumlah yang besar.
Beberapa ahli percaya bahwa daerah tersebut tidak berbahaya bagi manusia seperti bahaya yang tampaknya disiratkan oleh tanda-tanda tersebut.
Namun, para penduduk tetap disarankan untuk tidak berkunjung ke tempat itu.
Para ahli mengklaim bahwa ancaman yang lebih besar sebenarnya adalah kontaminasi bahan kimia, yang mungkin terjadi melalui pembuangan dan penggalian sampah secara terus menerus yang sangat beracun bagi lingkungan.
Banyak bahan kimia tidak akan terurai di lingkungan yang lembab dan basah dan ancaman yang ditimbulkan terhadap pengunjung cukup signifikan jika bahan kimia terciprat ke kulit manusia atau barang pribadi.
Sampai saat ini, belum ada rencana pasti tentang bagaimana pantai harus dirawat atau harus segera dibersihkan.
Terlepas dari kekhawatiran dari para ahli, pengunjung di Dead Horse Bay dan penduduk setempat mendorong untuk mencatat barang-barang yang ditemukan dan melakukan proses pemeriksaan secara menyeluruh sebelum semuanya dibuang.
Alasannya karena potensi historisnya yang dianggap istimewa.
• 6 Benda Teraneh yang Pernah di Temukan di Pantai, Ada Fosil hingga Pesawat Era Perang Dunia II
• 10 Pantai Tersembunyi di Bali yang Menakjubkan, Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan
• Curi Pasir Pantai, Turis Asal Prancis Ini Didenda Rp 17,8 juta
• Sedang Berenang di Pantai, Seorang Wanita Tewas Tertabrak Speedboad
• Hiu Tutul Terdampar di Pantai Selatan, Kepalanya Diinjak Warga untuk Selfie
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
