TRIBUNTRAVEL.COM - Sekilas kamu mungkin berpikir Stasiun Inami, di Jalur Kisei di kota Inami, Prefektur Wakayama, tidak terlalu menarik untuk dilihat.
Bangunannya terlihat sederhana, dan bahkan seperti rumah Jepang kebanyakan.
Namun seperti kisah klasik The Ugly Duckling, yang terpenting bukanlah bagaimana sesuatu terlihat di luar, tetapi apa yang ada di dalamnya… dan dalam Stasiun Inami, adalah sekelompok katak yang menggemaskan.
Katak adalah semacam simbol Inami, yang dianggap membawa keberuntungan dalam cerita rakyat tradisional Jepang.
Kata dalam bahasa Jepang untuk katak adalah kaeru, yang juga merupakan homonim untuk kata yang berarti "pulang" atau "kembali".
Karena itu, katak dianggap sebagai tanda bahwa para pelancong akan kembali ke rumah dengan selamat, sehingga cocok untuk ruang tunggu stasiun kereta, melansir dari soranews.
Patung katak ini dirancang oleh seniman Taiki Matsushita dan dipasang sebagai bagian dari proyek seni lokal pada 2018.

Awalnya patung tersebut belum menarik perhatian nasional karena lokasi pedesaan stasiun (Inami berjarak sekitar tiga jam di selatan Osaka).
Sampai kemudian menjadi viral di medsos, setelah pengguna Twitter Jepang @tangyorai mempublikasikannya.
Selain terlihat lucu, katak Inami juga melayani tujuan sekunder yang penting akhir-akhir ini.
Di mana mereka membantu mencegah orang duduk terlalu dekat satu sama lain, dan dengan demikian mempromosikan jarak sosial untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ini bukan satu-satunya keramahan infrastruktur katak yang diberikan Inami kepada pengunjung, karena kota ini juga menawarkan jembatan katak.
Dan jika menginginkan lebih banyak hewan lucu selama perjalanan keretamu, mampirlah ke Wakayama.
Prefektur ini memiliki halte kereta api di mana kepala stasiun adalah kucing.
Staf Maskapai Ini Beralih Jadi Petugas Kuil di Jepang karena Diliburkan Akibat Pandemi
Pandemi Covid-19 memang berdampak sangat besar bagi industri penerbangan.
Bahkan banyak staf maskapai yang harus mengambil cuti selama pandemi Covid-19 ini.
Selama diliburkan itu, staf maskapai tentu harus mencari pekerjaan sampingan.
Banyak yang sudah beralih profesi dengan mendalami hobi masing-masing, tapi tidak semua staf maskapai melakukan hal tersebut.
Seperti staf maskapai Japan Airlines (JAL) misalnya.
Staf maskapai Japan Airlines ini malah beralih menjadi petugas di Kuil Shinto.
Baca juga: Maskapai Ini Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah, Kok Bisa?
Beberapa anggota staf maskapai Japan Airlines bekerja di prefektur Fukuoka sebagai miko atau gadis kuil selama periode Tahun Baru 2021 ini.

Mereka terus bekerja selama kuil itu dalam masa sibuk atau ramai dikunjungi orang-orang yang membuat permohonan dan meminta berkah di Tahun Baru 2021.
Japan Airlines memang memberikan masa cuti bagi sejumlah staf maskapai.
Namun ada juga yang masih dipekerjakan dengan jam kerja yang dikurangi dari jam normalnya.
Oleh sebab itu mereka yang mendapatkan cuti panjang akhirnya melamar menjadi petugas kuil sebagai miko.
Menurut laporan CNN, berdasarkan tradisi, pekerja miko harus seorang perempuan yang belum menikah.
Posisi itu opsional, dan para karyawan yang tertarik untuk melamar harus mengajukan lamaran melalui portal online internal.
Selanjutnya, karyawan yang terpilih menjadi miko harus melakukan pelatihan singkat dulu di kuil Munakata Taisha di prefektur Fukuoka.

Mereka akan diberi bimbingan tentang kosakata dan etika dasar kuil serta cara memakai pakaian tradisional, tentu saja dengan masker sesuai aturan kesehatan.
Banyak kuil di Jepang kekurangan staf, terutama selama periode Tahun Baru 2021 ini yang kehadiran orang-orang lebih banyak dari sebelumnya.
Jadi gagasan untuk menerima karyawan dari staf maskapai Japan Airlines yang cuti panjang bisa jadi pilihan tepat.
"Kami pikir layanan pelanggan kelas satu Japan Airlines dapat menginspirasi semua staf kami di kuil," kata seorang perwakilan kuil kepada CNN Travel.
"Pada saat yang sama, kami ingin staf JAL merasakan budaya tradisional Jepang dan semangat Jepang serta memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang mereka pelajari untuk masa depan."
Petugas kuil tidak harus menjadi sosok yang religius dan tidak diharuskan mengambil sumpah spiritual apapun.
Sebaliknya, tugas mereka terdiri dari membagikan omamori (jimat keberuntungan) dan ofuda (jimat) kepada pengunjung kuil.
Dan miko tahun ini akan memiliki tanggung jawab tambahan untuk melaksanakan protokol Covid-19, termasuk menjaga jarak yang aman bagi jamaah dan mengendalikan arus kerumunan.
Mereka akan memenuhi tugas ini mulai 1-11 Januari.
Baca juga: NASA Rilis Foto-foto Bumi dari Stasiun Luar Angkasa, Diambil Langsung oleh Sejumlah Astronaut
Baca juga: Puncak Arus Balik Nataru Terjadi Hari Ini, 2 Ribu Penumpang Diprediksi Padati Stasiun Malang
Baca juga: 26 Stasiun Kereta Api yang Sediakan Fasilitas Rapid Test Antigen
Baca juga: 25 Stasiun KAI Ini Sediakan Layanan Rapid Test Antigen dengan Tarif Rp 105 Ribu
Baca juga: Rapid Test Antigen Wajib Bagi Penumpang KA Jarak Jauh, Haruskah Dilakukan di Stasiun Keberangkatan?
Ambar Purwaningrum/TribunTravel