TRIBUNTRAVEL.COM - Inggris dan Skotlandia sekali lagi menerapkan kebijakan penguncian nasional (lockdown).
Pada Senin (4/1/20202) malam, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan penguncian nasional baru untuk Inggris dalam upaya membendung penyebaran Covid-19, menurut laporan Associated Press (AP).
Johnson mengatakan bahwa lockdown akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan Februari.
"Saya sepenuhnya memahami ketidaknyamanan dan kesusahan akibat perubahan ini terhadap jutaan orang dan orang tua di seluruh negeri," kata Johnson dalam pengumumannya.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Asal Inggris yang Lebih Menular Ditemukan di New York
"Masalahnya bukan bahwa sekolah tidak aman untuk anak-anak, masalahnya adalah sekolah dapat bertindak sebagai sarana penularan, menyebabkan virus menyebar antar rumah tangga," tambahnya.
Melansir laman Travel + Leisure, pengumuman ini juga muncul setelah varian virus baru yang diduga lebih menular muncul di Inggris.
Dengan adanya perintah tersebut, warga diharuskan tinggal di rumah dengan cara yang sama seperti saat awal wabah pada Maret 2020 lalu.
Ini disebabkan peningkatan kasus serta varian virus baru yang mengkhawatirkan.
"Rumah sakit kita berada di bawah tekanan lebih dari kapan pun sejak dimulainya pandemi Covid-19," kata Johnson.
Dengan aturan penguncian terbaru, sekolah dasar dan menengah, serta perguruan tinggi, akan ditutup untuk pembelajaran tatap muka, menurut AP.
Toko-toko yang tidak penting juga akan terpaksa tutup, dan semua layanan perawatan pribadi akan dihentikan.
Restoran tidak akan dapat menawarkan makan secara langsung, tetapi akan tetap buka untuk layanan dibawa pulang.
"Jumlah kematian naik 20 persen selama seminggu terakhir dan sayangnya akan terus meningkat," kata Johnson.
"Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrim, sudah jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak untuk mengendalikan varian baru ini sementara vaksin diluncurkan,” ungkapnya.
Namun, ada satu titik terang dalam pengumuman ini.

Tidak seperti penguncian sebelumnya, aturan ini datang dengan vaksin baru.
Seperti yang dilaporkan The New York Times, Inggris sekarang juga menyebarkan vaksin AstraZeneca dari Oxford yang lebih murah dan lebih stabil.
Tak hanya Inggris, Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon juga mengumumkan penguncian pada hari Senin (4/1/2020), menurut The BBC.
Penduduk akan diminta untuk tinggal di rumah bila memungkinkan dan hanya diperbolehkan pergi untuk kebutuhan penting.
Penguncian akan berlangsung setidaknya hingga akhir Januari.
Kendati demikian, kegiatan sekolah akan ditutup hingga Februari.
Sturgeon mengatakan dalam pidatonya bahwa dia lebih prihatin tentang situasi yang dihadapi sekarang daripada yang pernah dialaminya sejak Maret tahun lalu.
Baca juga: Influencer Asal Inggris Ini Kembali Banjir Kritikan Setelah Liburan ke Maldives Tanpa Masker
Baca juga: Kode Rahasia yang Digunakan Keluarga Kerajaan Inggris Beserta Artinya
Baca juga: Lebih dari 200 Turis Asal Inggris Tinggalkan Karantina saat Liburan di Swiss
Baca juga: Arkeolog Temukan Mosaik Spektakuler dari Abad ke-5 di Inggris, Seperti Apa?
Baca juga: Lockdown di Inggris, Temuan Koin Emas dan Harta Karun Semakin Meningkat
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)