TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awan panas pada Selasa (1/12/2020) dini hari.
Luncuran awan panas dari erupsi gunung yang berada di Jawa Timur itu terjadi selama hampir tiga jam.
Berkaitan dengan aktivitas gunung ini, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menetapkan tingkat aktivitas Gunung Semeru dalam status Waspada Level II.
Penetapan status Waspada Level II itu berdasarkan hasil pemantauan visual dan insturmental, serta potensi ancaman bahaya yang ada.
Berikut 5 fakta terkait erupsi Gunung Semeru:
Baca juga: Kronologi 3 Pendaki Masuk Daftar Hitam di Gunung Semeru karena Tinggalkan Teman Sakit
1. Erupsi asap dan cuaca di sekitar Gunung Semeru
Dalam keterangan resminya, PVMBG menyatakan bahwa selama pantauan dari 1 Oktober hingga 30 November 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Asap kawah yang teramati utamanya berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat juga terjadi di Gunung Semeru dan sekitarnya.
Suhu udara sekitar juga tercatat bervariasi, yaitu sekitar 19-32 derajat celcius.
TONTON JUGA:
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi terus-menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 meter dari atas kawah atau puncak.
2. Guguran batu
Guguran batu dari arah puncak pernah terjadi di Gunung Semeru pada 19 Oktober 2020, tetapi tidak berlangsung secara terus-menerus.
Namun, pada tanggal 28 November 2020, terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan yang diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer ke sektor tenggara lereng.
Pantauan PVMBG juga mencatat, pada Selasa, 1 Desember 2020, mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 kilometer ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.
3. Kegempaan
Jumlah dan jenis gempa di Gunung Semeru juga terekam oleh PVMBG.
Selama periode 1 Oktober hingga November 2020, gempa letusan dengan rata-rata 40 kejadian per hari tercatat yang paling mendominasi kejadian di Gunung Semeru.
Sementara, pada 20 November gempa letusan gunung cenderung menurun, dan terjadi kenaikan pada jumlah gempa guguran.
Sedangkan, gempa hembusan terjadi rata-rata 100 kejadian per hari.
Selain itu juga terjadi gempa-gempa vulkanik berupa gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal dan tremor terekam dengan jumlah sangat rendah.

4. Kejadian meletus 1 Desember 2020
Pengamatan visual PVMBG menunjukkan adanya kenaikan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran terjadi di Gunung Semeru.
"Kenaikan ini diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak," tulis PVMBG KESDM.
Serta, dari kegempaan hingga pada pukul 06.00 WIB, Selasa, 1 Desember 2020, yang mendominasi adalah gempa guguran dan beberapa kali gempa awan panas guguran.
5. Potensi bencana
Kendati masih ditetapkan pada Level II Waspada, tetapi meletusnya Gunung Semeru ini berpotensi ancaman bahaya bagi masyarakat sekitar.
Berikut beberapa potensi ancaman bencana Gunung Semeru yang patut diwaspadai masyarakat:
- Lontaran batuan pijar di sekitar puncak
- Material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin
- Potensi ancaman awan panas guguran dan guguran batuan dari kubang atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak
- Jika terjadi hujan dapat mengakibatkan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak
Baca juga: Pendaki Asal Surabaya Meninggal Akibat Kecelakaan saat Pulang dari Gunung Semeru
Baca juga: Cara Menyelamatkan Diri Saat Gunung Api Meletus, Hindari Tempat Terbuka dan Selalu Waspada
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus, Kolom Abu Capai 4.000 Meter
Baca juga: Geiser di Taman Nasional Yellowstone Ini Meletus untuk Pertama Kali Setelah 6 Tahun
Baca juga: Viral di Medsos, Rekaman Guguran Lava Merapi yang Diambil Pendaki, Ini Komentar BPPTKG
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Gunung Semeru Meletus dan Rekomendasi PVMBG"