Breaking News:

Bolehkah Bawa Hand Sanitizer ke Dalam Kabin Pesawat saat Pandemi Covid-19?

Namun, bolehkah membawa hand sanitizer ke pesawat saat pandemi Covid-19 berlangsung?

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
vox.com
Ilustrasi hand sanitizer. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat semua orang harus menerapkan protokol kesehatan, salah satunya mencuci tangan.

Hand sanitizer menjadi solusi praktis untuk membersihkan tangan saat bepergian.

Namun, bolehkah membawa hand sanitizer ke pesawat saat pandemi Covid-19 berlangsung?

Dilaporkan The Verge, hand sanitizer boleh dibawa saat naik pesawat, bahkan diperbolehkan melebihi batas maksimal.

Transportation Security Administration (TSA) memperbarui aturan penerbangan dalam hal cairan yang dibawa dalam tas jinjing.

Dalam aturan baru, penumpang pesawat diperbolehkan membawa hand sanitizer sebanyak 355 ml.

Ilustrasi menggunakan hand sanitizer
Ilustrasi menggunakan hand sanitizer (Gambar oleh Luisella Planeta Leoni dari Pixabay)

Jumlah ini tentu lebih banyak dari jumlah yang diperbolehkan dalam aturan sebelumnya, yaitu maksimal 100 ml.

Dengan jumlah yang lebih banyak, tentu petugas bandara membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan pengecekan.

Untuk itu, TSA memperingatkan calon penumpang untuk membawa hand sanitizer sesuai kebutuhan.

Kenapa cairan yang dibawa hanya diperbolehkan maksimal 100 ml?

2 dari 3 halaman

Melansir dari express.co.uk, dunia penerbangan memperkenalkan aturan tersebut pada 2006.

Aturan ini muncul ketika polisi Inggris menggagalkan teror karena melihat teroris menyelundupkan bahan peledak.

Insiden itu adalah teror terbesar yang pernah ditemukan di Inggris.

Para teroris membawa alat peledak yang mereka sembunyikan dalam botol minuman ringan.

Botol-botol itu berada di tas tangan mereka bersama dengan sejumlah baterai yang menimbulkan bunyi alarm.

Para teroris bermaksud untuk membawa bom ke dalam pesawat dan meledakkannya.

Ilustrasi cairan yang dibawa penumpang pesawat
Ilustrasi cairan yang dibawa penumpang pesawat (eindhovenairport.nl)

Tujuannya untuk membunuh ribuan orang dengan meledakkan 10 penerbangan trans-Atlantik.

Jika rencana itu berhasil, tentu akan menyebabkan korban sipil pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Atas kejadian tersebut, cairan benar-benar dilarang dibawa dalam tas tangan yang dibawa penumpang.

Larangan itu membuat Bandara London Heathrow dan bandara Inggris lainnya terhenti.

3 dari 3 halaman

Dalam seminggu saja, British Airways terpaksa membatalkan lebih dari 1.500 penerbangan.

Namun tiga bulan kemudian, aturan untuk membawa cairan dilonggarkan.

Kini, penumpang hanya diperbolehkan membawa cairan di bawah 100 ml.

Baca juga: Kenapa Pramugari Selalu Pakai Lipstik dengan Warna Merah Menyala?

Baca juga: Sejumlah Pramugari Bagikan Tips Terbang Selama Pandemi Covid-19, Termasuk Jangan Mabuk Udara

Baca juga: Inilah Prosedur yang Disiapkan Maskapai Penerbangan Jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat

Baca juga: Meski Viral di TikTok, Lokasi Kecelakaan Pesawat Ini Tak Boleh Dikunjungi Turis

Baca juga: Pilot Ini Ceritakan Dirinya Pernah Tersedot Keluar dari Jendela Kokpit 30 Tahun Lalu

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19TribunTravelBandara Heathrow
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved