TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita berhasil selamat setelah didorong pria tak dikenal ke rel kereta saat kereta bawah tanah melaju.
Insiden ini rupanya merupakan rentetan serangan acak yang selama sepekan menganggu keamanan dan kenyaman pengguna kereta bawah tanah.
Banyaknya serangan acak yang menganggu, Departemen Kepolisian New York pun dikerahkan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tentu, serangan tersebut menimbulkan keresahan, karena beberapa orang di dorong ke jalur kereta api secara tiba-tiba oleh orang yang tak dikenal.
Baca juga: Viral Video Polisi Tendang Gadis yang Mabuk di Pantai hingga Terjatuh, Ini Faktanya
Melansir laman news.com.au, Selasa (24/11/2020), Baru-baru ini, seorang wanita didorong oleh pria tak dikenal hingga terjatuh ke rel kereta bawah tanah.
Selang hitungan detik, sebuah kereta bawah tanah melaju dengan cukup kencang dan berhenti.
Insiden ini terjadi di jalur kereta yang melaju di Union Square Station, Manhattan pada pukul 08.30 pada 19 November 2020.
"Ini sangat menganggu," kata Kepala Transit NYPD, Kathleen O'Reilly kepada wartawan.
"Kami telah melihatnya menunggu, menghitung kereta mendekati stasiun," sambungnya.
Dan ketika kereta mendekat, pria tersebut mendorong korban ke jalur kereta dari belakang.
Dia mengatakan wanita tersebut beruntung jatuh di antara tembok pembatas dan rel kereta.
Menurut informasi, wanita tersebut hanya menderita luka ringan.
Seorang saksi mata yang menyebutkan bahwa pria tersebut berlari ke arah wanita dan mendorongnya hingga terjatuh di rel kereta.
Menyaksikan insiden tersebut, saksi mata itu refleks melipat tangannya di atas kepala.
"Pelaku tidak memiliki kontak dengan korban, tidak ada percakapan sebelumnya," kata Chief O'Reilly.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Aditya Vemulapti ditangkap di tempat kejadian.
Pria tunawisma berusia 24 tahun tersebut dijatuhi hukuman atas tuduhan percobaan pembunuhan dan tindakan berbahaya, menurut laporan NBC News.
Korban selamat, Liliana Sagbaicela mengatakan kepada New York Daily News bahwa dia tidak pernah melihat pelaku.
Dan ia tidak tahu bahwa pelaku tersebut berdiri di belakangnya.
Sagbaicela masih tidak percaya apa yang terjadi padanya.
Ia mengatakan kepada polisi di rumah sakit, bahwa dia pikir dirinya pingsan.
Tonton juga:
"Bagi saya semuanya begitu cepat, begitu kuat sehingga saya kehilangan semua akal sehat. Jadi saya tidak bisa mengingat banyak tentang apa yang terjadi," kata Sagbaicela.
"Di satu sisi, lebih baik aku tidak bisa mengingat karena aku akan trauma," lanjutnya.
Sagbaicela memberi tahu 1010 WINS hal terakhir yang ia ingat adalah bersiap-siap untuk membaca Al Kitab saat menunggu kereta datang.
Serangan ini rupanya bukan pertama kali terjadi, sebelumnya seorang pria berusia 36 tahun di dorong ke rel kereta api di Stasiun Kereta Bawah Tanah Bryant Park Manhattan sekitar pukul 19.00 pada 18 November 2020.
Korban mengalami luka memar di lutut, tangan dan telinganya, menurut laporan ABC7 New York.
Menurut pihak berwenang, tersangka meminta uang kepada korban yang merupakan pekerja United Parcel Sercive sebelum ia mendorongnya ke rel kereta.
Justin Pena (23) sejak itu dituduh melakukan percobaan pembunuhan dan membahayakan.
Serangan terbaru dan yang ketiga di New York dalam satu minggu juga terekam dalam sebuah video.
Seorang pria berusia 29 tahun didorong ke rel kereta di Stasiun Atlantic Ave-Barclays Center, Broolkyn sekitar pukul 11.30 pada tanggal 22 November 2020.
Polisi menawarkan hadiah hingga 2.500 dolar AS (Rp 35,5 juta) untuk informasi tentang seorang pria yang terlihat berjalan ke arah korban yang mengenakan jaket biru dan mendorongnya ke rel kereta.
Sejak serangan acak ini muncul, pihak kepolisian dikerahkan di sekitar lokasi kejadian.
"Saya sangat prihatin, dan kami memastikan bahwa warga New York memiliki keyakinan bahwa mereka dapat pergi dan menggunakan kereta bawah tanah, dan tahu akan ada bantuan untuk mereka," kata Walikota Bill de Blasio, Senin (23/11/2020).
"Jadi, NYPD akan meningkatkan kehadirannya di kereta bawah tanah. Itu akan sangat terlihat," sambungnya.
Kasus Serupa
Connie Watton (49) sedang membawa hadiah untuk menemui seorang temannya yang baru saya melahirkan di Manhattan tewas setelah didorong oleh orang tak di kenal di Manhattan pada akhir 2016.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Melanie Liverpool ini digambarkan sebagai 'sampah' oleh suami korban, Robert Watton selama sidang hukuman tahun lalu.
"Anda tidak berperasaan dan anda tidak memiliki hati," katanya.
Liverpool dijatuhi hukuman 20 tahun penjara seumur hidup karena tindakannya tersebut, tetapi ia ditemukan meninggal karena bunuh diri di dalam penjara.
Hakim Michael Obus mengatakan kematian Ms Watton adalah 'mimpi terburuk' seorang komuter.
"Ribuan orang naik kereta bawah tanah setiap hari," kata hakim.
"Ini benar-benar mimpi buruk perkotaan yang klasik, ketika orang yang benar-benar asing menghabisi nyawa orang lain," lanjutnya.
Baca juga: Prosedur Pembuatan dan Pengambilan Paspor Baru di Tangerang
Baca juga: Akibat Serangan Burung, Mesin Pesawat Southwest Airlines Mengalami Kerusakan
Baca juga: Lion Air Resmi Layani Penerbangan Langsung Surabaya-Ternate PP
Baca juga: Minuman Apa yang Paling Baik Dikonsumsi saat Pagi? Ini Penjelasannya
Baca juga: Meski Dilarang, Jamur yang Berpotensi Mematikan Ini Masih Banyak Dikonsumsi di Finlandia
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)