TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki gunung memang menjadi hobi menarik bagi sebagian orang.
Bisa mencapai puncak, menikmati pemandangan alam, hingga berfoto dengan spot yang keren adalah bonus bagi para pendaki.
Tapi tidak semua kisah mendaki gunung itu menyenangkan, ada juga yang berakhir duka.
Seperti kejadian yang belum lama ini terjadi.
Cassandra Bravo, seorang pendaki wanita berakhir meninggal dunia setelah jatuh terpeleset dari Gunung Whitney, di hutan Nasional Inyo California minggu lalu.
Cassandra diketahui pergi mendaki pada Kamis untuk menghabiskan dua malam sendirian di pegunungan.
Baca juga: Aturan Mendaki di Gunung Rinjani Dilonggarkan, Kuota Ditambah dan Waktu Pendakian Diperpanjang
Saat itu sedang musim dingin ketika wanita berusia 34 tahun tersebut mendaki Gunung Whitney.
Pendaki yang berprofesi sebagai seorang perawat dan ibu dua anak dari Loma Linda ini telah melakukan pendakian sehari di Mount Whitney Trail di Hutan Nasional Inyo California.

Tak disangka, dia tergelincir dan jatuh setinggi 100 kaki atau setara kurang lebih 30 meter lalu berakhir di medan yang berbatu, menurut pengakuan keluarga Cassandra.
Cassandra mendapatkan sejumlah luka di tubuhnya, tapi masih belum dirincikan lebih jelas.
Pihak keluarganya mengatakan jika Cassandra masih bisa merangkak di bawah kayu untuk berlindung sambil menunggu bantuan saat itu.
Keluarganya menjadi khawatir karena tidak mendengar kabar dari Cassandra.
Mereka hingga akhirnya menghubungi pihak kantor sheriff setempat.
Kantor Sheriff Kabupaten Inyo menemukan mobil Cassandra di pintu masuk jalan setapak, dan melakukan pencarian bersama keluarga dan teman Cassandra.
"Cassandra ditemukan hidup pada Sabtu pagi saat menuruni lereng batu yang curam," kata GoFundMe.
Dia mengenakan tank top dan legging pada saat itu.
Menurut laporan Insider, Cassandra sempat mencoba bertahan hidup di hutan belantara selama dua malam dalam suhu beku, seperti dalam prakiraan cuaca akhir pekan yang dibagikan dari kantor sheriff.
Padahal sebelum pendakiannya, suhu di sana mencapai -20 derajat Fahrenheit atau -28,8 Celsius.
Cassandra sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
TONTON JUGA:
Tapi sayangnya nasib berkata lain, Cassandra meninggal dunia karena banyaknya luka pada tubuhnya.
"Saya harus memeluknya dan mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya dan mengucapkan selamat tinggal," kata putranya yang berusia 10 tahun, Jonathan.
"Dia sangat berarti bagiku," sambungnya.
Pusat Medis Universitas Loma Linda, tempat Cassandra bekerja, mengatakan bahwa warisannya akan selalu dikenang.
"Cassie adalah seorang wanita, ibu, teman, dan perawat yang luar biasa," kata pusat medis itu dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan, "Dia sangat tertarik dengan perawatan dan dia adalah pembela yang luar biasa bagi pasiennya. Dia adalah seorang ibu tunggal yang sangat mencintai anak-anaknya."
Baca juga: 5 Tempat Wisata di China yang Menantang Maut, Termasuk Pendakian Horor di Gunung Huashan
Baca juga: Waktu Pendakian Ditambah, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam
Baca juga: Ingin Dapat Uang Rp 142 Juta dan Sepeda Gunung? Pindah ke Negara Bagian Amerika Serikat Ini
Baca juga: Karang Raya Ecopark, Tempat Wisata di Gunungkidul yang Lagi Dikembangkan
Baca juga: Jejak Orang Pendek Berkaki Terbalik di Kaki Gunung Kerinci, Ternyata Masuk Catatan Marco Polo
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)