Breaking News:

Kembangkan Konsep Penerbangan Wisata, Qantas Kini Tawarkan Scenic Flight Getaway

Qantas Airways menawarkan Scenic Flight Getaway, menawarkan penumpang untuk berlibur mengunjungi landamark terkenal di Australia.

Flickr/ jason goulding
Qantas, maskapai penerbangan berbasis di Australia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sukses dengan penerbangan Dreamliner Boeing 787 yang melakukan perjalanan tanpa tujuan, maskapai Qantas terus mengembangkan konsep rencana perjalanan wisata.

Maskapai tersebut kini akan menawarkan pengalaman terbang menuju beberapa landmark ikonik Australia.

Melansir Simple Flying, Senin (2/11/2020), hal itu dilakukan dengan harapan dapat mendorong pariwisata domestik selama musim panas berlangsung.

Pertama, yakni terbang dengan salah satu Boeing 737 milik maskapai Qantas ke Uluru di Northern Territory.

Baca juga: Qantas Tawarkan Penerbangan Keliling Australia Selama 7 Jam, Tiketnya Ludes dalam 10 Menit

Kemunculan penerbangan tanpa tunjuan

Karena perbatasan tetap ditutup dan pembatasan perjalanan semakin banyak, maskapai penerbangan telah menemukan cara alternatif untuk menjual tiket dan mendapatkan publisitas.

Kita telah terbiasa dengan penerbangan tanpa tujuan yang indah, seperti penerbangan Fiji Airways untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-50 negara kepulauan itu.

Beberapa, seperti Singapore Airlines juga telah menawarkan pengalaman bersantap di dalam pesawat A380 sebagai gantinya.

Pada bulan September, maskapai penerbangan Australia Qantas mengumumkan penerbangan tanpa tujuan pertamanya.

Rencana perjalanan tujuh jam dengan Boeing 787 terjual habis dalam sepuluh menit setelah penjualan tiket dibuka.

2 dari 3 halaman

Di balik kesuksesan penerbangan tanpa tujuan, dan mungkin terinspirasi oleh rencana perjalanan misterius Air New Zealand, Qantas kini mengembangkan layanan khusus untuk penerbangan domestiknya.

Liburan indah ke suatu tempat

Karena semakin banyak perbatasan antara negara bagian Australia dibuka kembali, Qantas sedang mengembangkan konsep penerbangan wisata menjadi sesuatu yang disebut "Scenic Flight Getaways".

Pesawat akan mendarat di suatu tempat, kemudian wisatawan akan bermalam di tempat tujuan sebelum kembali ke tempat pemberangkatan keesokan harinya.

Maskapai ini mengatakan rencana perjalanan akan menampilkan beberapa landmark paling ikonik di Australia dan masih termasuk flybys tingkat rendah yang spektakuler.

Penerbangan pertama ke Uluru pada tanggal 5 Desember

Scenic flight pertama akan menawarkan kesempatan kepada 110 penumpang untuk melakukan perjalanan ke Uluru, batu pasir besar dan mistis di Northern Territory, takjauh dari Alice Springs.

Qantas akan mengoperasikan penerbangan dengan salah satu Boeing 737 miliknya pada hari Sabtu, 5 Desember 2020.

Qantas, maskapai penerbangan asal Australia.
Qantas, maskapai penerbangan asal Australia. (Flickr/ FotoSleuth)

Voyages Indigenous Tourism Australia mengumpulkan sejumlah pengalaman yang sejalan dengan penerbangan.

Para tamu akan menginap di hotel utama Ayers Rock Resort, Sails in the Desert, berpartisipasi dalam lokakarya seni, makan malam tiga menu di bawah bintang-bintang Red Centre, mendengarkan konser didgeridoo dan interpretasi Pribumi tentang langit malam.

3 dari 3 halaman

“Sekarang setelah lebih banyak perbatasan mulai dibuka, kami bermitra dengan operator pariwisata di lapangan untuk menawarkan penerbangan ke tujuan khusus,” kata CEO Qantas Alan Joyce dalam pernyataan resmi yang dihimpun oleh Simple Flying.

"Meskipun kursi terbatas, kami pikir kesadaran yang dihasilkan oleh penerbangan ini adalah cara yang bagus untuk membuat lebih banyak orang berpikir tentang di mana mereka mungkin berlibur saat kita menuju musim panas," tambahnya.

Matahari terbit dan kembali ke rumah

Keesokan harinya, wisatawan akan menyaksikan matahari terbit di atas Uluru dan berjalan ke Muholeitjulu Waterhole serta mengunjungi rock formations.

Kemudian tibalah waktunya untuk makan siang dan keberangkatan berikutnya kembali ke Sydney.

Tiket untuk Scenic Flight Getaway mulai dijual pada hari Kamis (5/11/2020).

Biaya penerbangan kelas bisnis dibanderol sebesar 2.873 dolar atau setara Rp 42 jutaan per orang.

Sedangkan tiket ekonomi dibanderol sebesar 2.134 dolar atau setara Rp Rp 31 jutaan per orang.

Baca juga: Qantas Lakukan Uji Coba Penerbangan Langsung Terlama Rute New York-Sydney 19 Jam 16 Menit

Baca juga: Qantas Hingga Virgin Australia Larang MacBook Masuk Bagasi Pesawat

Baca juga: Daftar Maskapai Teraman di Dunia Tahun 2019, Qantas Ada di Peringkat Teratas

Baca juga: 5 Fakta Penerbangan Non-stop Qantas, Rute Penerbangan Terpanjang Ketiga di Dunia

Baca juga: Qantas sajikan Nasi Kuning yang Disantap di Atas Langit Australia, Begaimana Rasanya?

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
QantasUluruAustralia Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved