Breaking News:

Museum Sumpah Pemuda, Kost-kostan yang Menjadi Saksi Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Tidak hanya menjadi saksi sejarah, Museum Sumpah Pemuda ini mempunyai beragam fakta unik.

Tangkap layar dari Instagram.com/@museumsumpahpemuda
Museum Sumpah Pemuda 

TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Sumpah Pemuda menjadi satu tempat yang sering dibahas saat Hari Sumpah Pemuda.

Tidak hanya menjadi saksi sejarah, Museum Sumpah Pemuda ini mempunyai beragam fakta unik.

Dari kost-kostan mahasiswa hingga menjadi museum.

Dilansir dari berbagai sumber, simak fakta unik terkait Museum Sumpah Pemuda.

1. Tempat Ketiga Sebelum Lahir Naskah Sumpah Pemuda

Monumen Persatuan Pemuda
Monumen Persatuan Pemuda (//museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda adalah tempat ketiga para pemuda mengadakan rapat sebelum lahir naskah dan pendeklarasian Sumpah Pemuda.

TONTON JUGA

Sebelumnya, para pemuda dari berbagai daerah ini mengadakan rapat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond yang saat ini menjadi Gereja Katedral Jakarta.

Kemudian rapat kedua dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop yang terletak di Jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara.

Rapat ketiga berlangsung di Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.

2. Kost-kostan Mahasiswa

Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda (museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Pada awalnya Museum Sumpah Pemuda adalah rumah yang disewa oleh kumpulan pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia).

2 dari 3 halaman

Para pelajar tersebut sebenarnya tinggal di bangunan yang lebih kecil, yakni di Gedung Kwitang No 3 dengan biaya sewa sekitar f.7,50 per bulan.

Rumah yang juga sering disebut dengan Gedung Kramat 106 tersebut pada tahun 1908 disewa dari sang pemiliknya Sie Kong Liong.

3. Menjadi Populer dan Sering Digunakan untuk Rapat

Ilustrasi kongres Sumpah Pemuda diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden
Ilustrasi kongres Sumpah Pemuda diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden (//museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Melansir laman resmi Museum Sumpah Pemuda, Gedung Kramat 106 tersebut semakin sering menjadi tempat rapat para pemuda.

Pemuda yang mengadakan rapat di tempat ini dari berbagai organisasi pergerakan dan bahkan bersifat kedaerahan seperti Jong Java.

Hingga akhirnya pada 28 Oktober 1928 lahirlah naskah Sumpah Pemuda yang kita kenal sampai saat ini.

4. Menyimpan Biola Asli milik W.R Supratman

Biola W.R Supratman
Biola W.R Supratman (museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Pada saat Kongres Sumpah Pemuda Ketiga, saat itu pertama kalinya W.R Supratman memainkan lagu Indonesia Raya dengan menggunakan biolanya.

Di Museum Sumpah Pemuda, kamu akan menjumpai biola asli milik W.R Supratman yang dimainkan saat kongres ketiga tersebut.

Biola itu dipajang di rak kaca yang berada di sebelah kiri museum.

5. Dipugar dan Menjadi Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda (museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/)
3 dari 3 halaman

Menjadi saksi sejarah penting kepemudaan Indonesia, gedung yang awalnya menjadi kost-kostan tersebut diambil alih oleh Pemda DKI Jakarta.

Kemudian dilakukan pemugaran pemerintah pada 3 April hingga 20 Mei 1973.

Pada 20 Mei 1973 tempat tersebut diresmikan menjadi Museum Sumpah Pemuda oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Baca juga: Mengenal Tokoh-tokoh yang Mempelopori Lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Baca juga: Jadi Saksi Bisu, Ini 3 Tempat Bersejarah Tercetusnya Naskah Sumpah Pemuda

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Akses Menuju Museum Sumpah Pemuda

Baca juga: Melihat Sejarah Museum Sumpah Pemuda yang Sempat Dijadikan Toko Bunga

Baca juga: Menilik Sejarah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Museum Sumpah PemudaLahirnya Sumpah Pemudasaksi sejarah Sumpah Pemuda
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved