TRIBUNTRAVEL.COM - Untuk kedua kalinya, dalam hitungan minggu pantai di Rusia ditemukan ribuan ikan yang mati secara misterius.
Ribuan ikan yang mati dan terdampar tanpa sebab itu menciptakan bau yang tak sedap.
Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Star, ikan-ikan tersebut ditemukan mati terdampar di tepi waduk di Rusia selatan sehingga menciptakan kuburan massal dan bau yang menusuk.
Fenomena yang tidak dapat dijelaskan ini membuat para peneliti melakukan penyelidikan.
Hal ini telah memicu ketakutan akan bencana lingkungan.
Baca juga: Bocah Ini Temukan Fosil Dinosaurus Berusia 69 Juta Tahun saat Mendaki Bukit
Beberapa orang percaya bahwa bencana ribuan ikan yang mati itu disebabkan oleh penurunan permukaan air.
Ada saksi yang merekam kejadian mengerikan yang memperlihatkan tumpukan ikan mati di gumuk pasir di samping waduk Arshan-Zelmen.
Satu orang mengatakan di kawasan tersebut ada bau yang benar-benar mengerikan, bau tersebut menunjuk ke emisi dari pabrik terdekat.
Investigasi pun telah diluncurkan terhadap kematian massal dengan jaksa penuntut percaya itu adalah hasil dari penurunan permukaan air yang drastis.
Komite Investigasi dan kejaksaan daerah mengatakan mereka akan menentukan tindakan selanjutnya berdasarkan penyelidikan awal.
Ini bukan kematian ikan pertama yang menjadi berita utama dalam beberapa pekan terakhir.
Masih pada bulan Oktober, ada kelompok ikan dan makhluk laut lain ditemukan mati terdampar di pantai di Kamchatka.
Ikan, gurita, anjing laut, dan bulu babi ditemukan mati dengan sebab yang belum diketahui dan ditakutkan akan memusnahkan 95% kehidupan laut.
Dugaan awal, penyebab kematian banyaknya ikan di laut Rusia tersebut disebabkan bahan bakar roket yang mencemari air.
Mereka menduga persediaan air yang disimpan di tempat pengujian militer mungkin telah bocor.
Situs uji coba pertama, Radygino, berjarak sekitar enam mil (10 km) dari laut dan digunakan untuk latihan pada bulan Agustus lalu.
NGO yang berurusan dengan lingkungan hidup, Greenpeace telah menilai daerah tersebut dan memperingatkan adanya bencana ekologi.
"Peristiwa tersebut terjadi setelah tumpahan bahan bakar diesel besar-besaran di kutub dan kebakaran hutan skala besar di Siberia, menandai tahun lingkungan yang sulit bagi Rusia." tulis Greenpeace.
Baca juga: Bocah Ini Temukan Fosil Dinosaurus Berusia 69 Juta Tahun saat Mendaki Bukit
Baca juga: Ada Museum Luar Angkasa di Dalam Gereja Tua Berusia 130 Tahun, Simak Sejarah di Baliknya
Baca juga: Sedang Liburan Keluarga, Bocah 5 Tahun Temukan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 130 Juta Tahun
Baca juga: Ilmuwan Dibingungkan Fenomena Kematian Massal Makhluk Laut di Pantai Timur Rusia
Baca juga: Peti Mati Berusia Ribuan Tahun Dibuka untuk Pertama Kalinya, Akan Dipajang di Museum Mesir
(TribunTravel.com/Gigih)