TRIBUNTRAVEL.COM - Sepasang pria dan wanita di Milan didenda 360 poundsterling (Rp 6.878.000) karena berciuman di jalan.
Pasangan ini didenda karena melanggar aturan memakai masker di tempat umum.
Setelah berciuman di depan umum, pasangan yang telah bertunangan itu dihampiri empat petugas.
Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Mail, pasangan itu, terdiri dari seorang pria Italia berusia 40 tahun dan seorang wanita Polandia yang hanya tahu bahasa ibunya dan bahasa Inggris.
Mereka diketahui telah bertunangan selama dua setengah tahun.
Meski menunjukkan bukti ini kepada petugas di smartphone, seperti foto, video, dan pesan, pasangan itu mengaku terus diperiksa.
Baca juga: Pasta di Italia Diberi Saus, Ini 5 Olahan Pasta dari Negara Lain yang Tak Kalah Lezat
Masalah muncul ketika petugas menemukan dokumentasi mereka untuk menunjukkan dua alamat terpisah.
Setelah mereka diidentifikasi oleh polisi, pasangan itu mengatakan mereka didenda 360 poundsterling pada 9 Oktober, karena melanggar aturan memakai masker di tempat umum.
Denda tersebut dijatuhkan karena pasangan itu tidak mematuhi undang-undang yang menyatakan orang harus memakai masker dalam jarak satu meter satu sama lain.
Namun dalam undang-undang ini tidak ada kewajiban bagi orang yang tinggal bersama untuk mengenakan topeng saat bersama di depan umum, dan dalam jarak satu meter.
Terduga pelaku mengatakan bahwa mereka sendirian ketika berciuman, dan tidak ada orang di dekatnya, tetapi meskipun demikian, mereka masih didenda.
Dalam sepekan terakhir, wilayah Lombardy utara Italia, tempat wabah virus korona Eropa dimulai mengambil langkah-langkah baru untuk menahan infeksi yang diketahui meningkat kembali.
Mereka membatasi layanan bar dan penjualan alkohol, melarang olahraga kontak dan menutup ruang bingo.
Pemerintah daerah juga menyerukan agar sekolah menengah menerapkan jadwal campuran, dengan siswanya bergantian belajar secara daring.
Langkah-langkah diambil setelah Lombardy, wilayah terpadat di Italia, mencatatkan lebih dari 2.000 kasus baru COVID-19.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte akan mengumumkan pada hari Minggu serangkaian tindakan lain untuk melawan gelombang baru kasus COVID-19 akan dibahas.
Conte mengatakan pemerintah sedang membahas pembatasan baru dengan otoritas lokal dan kesehatan, yang bertujuan untuk membendung penularan sambil membatasi dampaknya pada individu dan bisnis.
Italia adalah negara besar Eropa pertama yang terkena COVID-19 dan berhasil mengendalikan wabah pada musim panas berkat lockdown selama dua bulan.
Namun, infeksi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
Negara itu telah mencatatkan 10.925 infeksi baru pada hari Sabtu (17/10) naik dari rekor sebelumnya 10.010 kasus yang diposting pada hari Jumat.
Baca juga: Jangan Cuma Tahu Bolognese, Ini 9 Saus Pasta Klasik Italia yang Wajib Dicoba
Baca juga: Carbonara dan 8 Saus Pasta dari Italia yang Tak Kalah Lezat dari Bolognese
Baca juga: Tes Covid-19 Positif, 4 Gadis Italia Ditahan di Hotel Karantina dengan Kondisi Buruk Selama Sebulan
Baca juga: Cara Unik Orang Italia Menikmati Kopi Espresso, Pegang Cangkir dengan Menawan
Baca juga: Italia Bakal Bayar Rp 2,6 Miliar Bagi yang Mau Mengelola Taman Arkeologi Pompeii
(TribunTravel.com/Gigih)