TRIBUNTRAVEL.COM - Gara-gara olahan mi, satu keluarga yang terdiri dari 8 orang di Provinsi Heilongjiang, China Timur Laut meninggal dunia.
Sedangkan yang lainnya sedang menjalani perawatan medis.
Hal ini karena mereka keracunan setelah menyantap hidangan mi jagung buatannya sendiri yang ternyata mengandung racun.
Dilansir oleh TribunTravel dari Sixth Tone, keracunan itu disebabkan oleh asam bongkrekat, racun yang menyerang pernapasan yang dihasilkan oleh bakteri yang ditemukan dalam makanan fermentasi.
Sembilan anggota keluarga di kota Jixi tersebut telah mengonsumsi hidangan mi kental yang terbuat dari tepung jagung yang difermentasi, pada 5 Oktober.
Baca juga: Menantang Maut, Ini 5 Tempat Wisata di China yang Paling Berbahaya
Tapi tidak diketahui dengan jelas kapan mereka dirawat di rumah sakit.
Bahan-bahan dari hidangan tersebut, termasuk mi-nya merupakan bahan-bahan yang telah dibekukan selama hampir setahun.
Polisi setempat telah mengesampingkan kemungkinan keracunan yang disengaja.
Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan asam bongkrekat tahan terhadap suhu tinggi.
Selain itu, senyawa tersebut memiliki toksisitasnya tidak dapat dihilangkan bahkan jika makanan direbus dalam air atau dikukus.
“Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak,” katanya.
Saat ini belum ada obat penawar khusus untuk mereka yang telah keracunan asam bongkrekat sehingga tingkat kematian bisa mencapai 40% -100%.
Asam bongkrek adalah penyebab utama keracunan berasal dari tepung fermentasi, jamur putih, serta produk pati busuk lainnya.
Untuk menghindari keracunan, para ahli mengingatkan masyarakat untuk menghindari penggunaan jagung basah atau berjamur untuk membuat makanan.
Selain itu, sebaiknya tidak membuat atau memakan makanan yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi.
Ini bukan kasus pertama keracunan makanan terkait asam bongkrek tahun ini.
Pada bulan Juli, satu orang meninggal di provinsi Guangdong selatan dan 10 lainnya sakit, dengan muntah dan diare, setelah makan bihun yang ditemukan memiliki racun pernapasan.
Wanita Ini Meninggal Dunia Setelah Menyantap Lumpia yang Sudah Disimpan 3 Hari
Seorang wanita berusia 40 tahun dari Samut Prakan di Thailand meninggal dunia karena lumpia yang dimakannya.
Insiden tersebut terjadi pada tanggal 28 September 2020.
Diketahui wanita tersebut meninggal dunia karena keracunan dari lumpia yang disantapnya.
Dilansir dari Mothership, lumpia tersebut dibelinya tiga hari sebelumnya dan dihangatkan kembali sebelum kemudian disantapnya.
Menurut sang suami, yang berbicara kepada media Thailand, lumpia itu telah disimpan di lemari es setelah dibawa pulang.
Setelah makan, mereka sedang menonton TV dan wanita itu mulai merasakan sakit di perutnya, dia pun bergegas ke toilet.
Mulai khawatir karena istrinya berada di toilet selama satu jam, dia pun kembali untuk memeriksa keadaan istrinya.
Dia mengetuk pintu toilet namun istrinya tidak meresponnya.
Ia pun mendobrak pintu dan menemukan istrinya terbaring tak bergerak di lantai dengan ada banyak muntahan di sekitarnya.
Suaminyaa segera menggendong istrinyanya dan mencoba menyadarkannya, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya dia juga mencoba memanggil ambulans, tetapi sayangnya nyawa istrinya tidak dapat diselamatkan lagi.
Dalam pemeriksaan medis menemukan bahwa kematian wanita tersebut terkait dengan keracunan makanan, dan kemungkinan disebabkan oleh muntah dan diare yang berlebihan, serta dehidrasi parah.
Baca juga: Pilot Pesawat Tanpa Awak Kini Jadi Profesi Baru Bidang Pertanian di China
Baca juga: Hari libur Nasional, 425 Juta Warga di China Penuhi Tempat Wisata Domestik
Baca juga: Niatnya Buat Ramuan Abadi, Alkemis China Tak Sengaja Ciptakan Bubuk Mesiu
Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi di Taman Hiburan di China, Akibatkan 13 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Phuket Siap Sambut Turis China Setelah Ditutup 6 Bulan
(TribunTravel.com/Gigih)