Breaking News:

Pilot Pesawat Tanpa Awak Kini Jadi Profesi Baru Bidang Pertanian di China

Fu Wenlong, anak muda asal Foshan, provinsi Guangdong, China yang sehari-hari bekerja mengoperasikan pesawat tak berawak atau drone.

Pixabay/ki-kieh
Ilustrasi dari pesawat tanpa awak atau Drone 

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat ini banyak anak muda yang tinggal di pedesaan memilih merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan.

Namun tidak bagi Fu Wenlong, anak muda asal Foshan, provinsi Guangdong, China yang sehari-hari bekerja mengoperasikan pesawat tak berawak atau drone.

Ia memilih membangun karirnya di pinggiran kota.

Fu mendirikan sebuah startup, Lingxiao Agricultural Technology Co Ltd, yang menyediakan layanan drone bagi para petani.

Dengan usaha yang digelutinya selama dua tahun ini, ia telah melindungi sekitar 1.334 hektar lahan pertanian dengan drone miliknya.

Pekerjaan sebagai operator drone memang sebuah profesi baru.

Mengendalikan pesawat tanpa awak ini jauh lebih sulit daripada yang dipikirkan banyak orang.

Fu harus pergi jam 6 pagi ke ladang, menyiapkan pestisida dan mengarahkan drone-nya ke wilayah yang luas.

Sinar Matahari yang terik dan kawanan nyamuk tidak menghalangi mimpinya.

Dia menikmati pekerjaannya, terutama saat melihat hasil panen melimpah buah dari kerja kerasnya.

2 dari 3 halaman

Ia juga menikmati suasana makan siang sederhana di ladang bersama para petani ladang.

Dikutip TribunTravel dari laman AsiaOne, Senin (12/10/2020), Fu mengatakan petani di Foshan telah menerima drone secara luas untuk melindungi tanaman.

China Daily / Asia News Network
China Daily / Asia News Network

Dengan dukungan penuh dari pemerintah untuk mengembangkan sektor pertanian modern, profesi sebagai operator drone saat ini sangat dibutuhkan.

Tahun ini misalnya, saat cuaca berubah tidak menentu sehingga penyemprotan pestisida harus diselesaikan dalam waktu kurang dari satu minggu sebelum hama tanaman menyebar.

Fu mengatakan, seorang pekerja butuh waktu lama untuk mengerjakannya dengan metode tradisional.

Sementara itu, satu drone bisa menyemprot 13 hektar per hari.

Selain itu, penyemprotan dengan drone juga bisa membantu petani menggunakan pestisida dan pupuk 20 persen lebih sedikit dan lebih efektiif.

Saat ini Fu sudah melatih delapan orang sebagai operator drone dan akan terus bertambah karena permintaan petugas operator drone semakin banyak.

Sayangnya, generasi muda masih banyak yang enggan bekerja di sektor pertanian dan Fu mengaku kesulitan menyerap tenega kerja baru.

Namun kabar baiknya, pekerjaan sebagai operator drone telah menjadi profesi baru di pinggiran kota China.

3 dari 3 halaman

Pada akhir 2019, jumlah lisensi pilot pesawat tak berawak di China mencapai 67.218.

Angka ini naik 50 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Administrasi Penerbangan Sipil China.

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial mengatakan sekitar 15 persen dari izin-izin ini diberikan ke sektor pertanian, termasuk empat bidang aplikasi utama selain fotografi, pengukuran, dan patroli.

Kementerian juga memproyeksikan industri pertanian membutuhkan tambahan 100.000 drone dan 400.000 orang operator tahun ini.

Baca juga: Ingin Berkunjung ke Inggris saat Pandemi, Wajib Isi Formulir Ini Secara Online

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan, Nikmati Kesegaran di Curug Ciherang

Baca juga: Dari Nonton Bioskop hingga Dine In, Ini Kegiatan yang Diperbolehkan Selama PSBB Transisi di Jakarta

Baca juga: Ban Renang Ini Dijual dengan Harga Rp 3,6 Juta, Intip Keunikannya

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pilotPesawat Tanpa AwakChina
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved