Breaking News:

Film Dokumenter Ini Ungkap Sejarah Kelam Taman Wisata Air di New Jersey yang Telan Banyak Korban

Sebuah film dokumenter HBO Class Action Park ini mengungkap sejarah kelam taman wisata air yang ada di New Jersey.

independent.co.uk
ILUSTRASI kolam renang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah film dokumenter HBO Class Action Park ini mengungkap sejarah kelam taman wisata air yang ada di New Jersey.

Action Park merupakan taman wisata air di New Jersey yang didirikan sejak tahun 1978, di bawah kepemilikan Great American Recreation.

Taman ini dengan cepat menjadi populer di kalangan penduduk setempat dan turis karena wahananya yang unik dan gila.

Mulai dari kolam yang dipenuhi ular, seluncuran roller coaster, dan kolam ombak di Action Park telah memakan korban jiwa.

Baca juga: Pulau Bekas Penjara di Kosta Rika Kini Jadi Taman Nasional dan Tempat Wisata Sejarah

Melansir laman News.com.au, Minggu (11/10/2020), seorang Direktur Ruang Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat melaporkan bahwa pada tahun 1987 mereka telah merawat lima hingga 10 korban setiap hari selama musim liburan.

Action Park bahkan membeli ambulans tambahan untuk memenuhi permintaan.

Beberapa wahana paling terkenal di taman air tersebut adalah Super Speedboat, berupa kolam kecil dipenuhi ular.

Bumper Boats yang seringkali mesinnya mengalami kebocoran bahan bakar.

Kemudian pada pertengahan 1980-an, perusahaan membangun Cannonball Loop yang terkenal sebagai seluncuran dengan jalur mirip roller coaster.

Ketika seluncuran ini selesai dibangun, perusahaan menggunakan boneka untuk melakukan uji coba, namun boneka tersebut terus terpotong-potong.

2 dari 3 halaman

Akhirnya, mereka meminta stafnya untuk mencoba wahana Cannonball Loop dengan iming-iming uang 100 dolar AS (Rp 1,4 juta).

Salah satu anggota staf yang dikenal sebagai Fergus menggambarkan dirinya sebagai salah satu idiot yang mau menerima tawaran tersebut.

"100 dolar AS tidak cukup untuk membeli minuman keras guna menghilangkan ingatan ini (naik wahana Cannonball Loop)," katanya.

Siapapun yang menaiki wahana ini akan keluar dengan mulut berdarah dan luka robek yang tidak dapat dijelaskan, sampai ditemukan bahwa gigi pengendara sebelumnya telah menancap di tubuh orang lain.

Terlepas dari bencana ini, Cannonball Loop dibuka selama satu bulan di musim panas tahun 1985, sebelum akhirnya ditutup atas perintah Dewan Penasihat Negara Bagian untuk Keselamatan Naik Hiburan Karnaval.

Dalam film dokumenter tersebut, salah satu wahana yang paling berbahaya adalah Roaring Rapids yang berhasil membuat cedera banyak orang.

Termasuk patah tulang paha, tulang selangka, hidung, siku patah, bahu dan lutut terkilir.

Berikutnya ada Kolam Ombak yang disebut sebagai Kolam Kuburan.

Kolam ini memiliki lebar 30 meter dengan panjang 250 meter, dan dapat menampung 500 sampai 1.000 orang.

Gelombang yang dihasilkan selama 20 menit dengan interval 10 menit di antaranya dapat mencapai ketinggian satu meter.

3 dari 3 halaman

Tonton juga:

Kolam tersebut dikatakan terlalu kuat dan terlalu dalam dan banyak orang yang tidak bisa berenang di sana.

Bahkan pengunjung yang bisa berenang pun kadang merasa kelelahan, dan membuat pengunjung memadati tangga samping saat ombak datang, ini menyebabkan beberapa kecelakan.

Ada tiga orang yang tewas di kolam ini.

Baca juga: Viral di Medsos, Anjing Laut Berukuran Raksasa Tersesat di Jalanan pada Malam Hari

Baca juga: Ada Kafe Unik di Jepang, Pengunjung Ditemani dengan Banyak Kucing Hitam Menggemaskan

Baca juga: Viral di Medsos, Pramugari Gendong Bayi Selama Penerbangan, Begini Cerita Lengkapnya

Baca juga: Fakta Unik Reynisfjara, Pantai Pasir Hitam yang Punya Pemandangan Langka nan Menakjubkan

Baca juga: Jual Camilan Mirip Cakwe karena Bangkrut, Thai Airways Raup Omzet Rp 4 Miliar Lebih Per Bulan

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
New JerseyAmerika SerikatTempat wisata air Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus John Adams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved