TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa yang terjadi jika bencana alam memusnahkan semua tanaman di Bumi?
Rupanya manusia saat ini sudah mencandangkan benih tanaman dari kepunahan.
Sekitar 500 kaki di bawah Svalbard, ada sebuah pemukiman paling terpencil di dunia yang digunakan untuk menyimpan benih-benih ini.
Di tempat ini, beruang kutub hidup lebih banyak daripada manusia.
Ialah Svalbard Global Seed Vault, tempat menyimpan jutaan benih yang dibutuhkan untuk menanam tanaman global.
Dikutip TribunTravel dari laman Unilad.co.uk, Kamis (8/10/2020), tempat ini seperti gudang kecil dengan tembok tinggi.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Tentang Bantal dan Selimut di Pesawat, Seberapa Bersihkah?
Baca juga: Viral di Medsos, Video Perkelahian Penumpang Pesawat karena Tolak Kenakan Masker
Jika dilihat sekilas, orang mungkin mengira tempat ini adalah sarang penjahat.
Padahal, di dalamnya ada kotak hitam yang dapat memberi makan dunia jika terjadi bencana alam yang mengancam pasokan pangan global.
Benih tanaman di sini bisa beku meski tanpa aliran listrik.
Tempat ini mengamankan jutaan benih dari berbagai varietas tanaman penting di dunia, sehingga dijaga dan tidak sembarang orang bisa masuk.
Dilaporkan Business Insider, sekitar 116 ribu sampel benih pernah dikirim ke Aleppo, Suriah dan Beirut untuk memulihkan tanaman pangan yang rusak akibat konflik.
Gudang ini memiliki kapasitas penyimpanan hingga 4,5 juta varietas tanaman.
Masing-masing berisi sekitar 500 benih, sehingga total kapasitas benih menjadi 2,5 miliar.
Saat ini masih ada ruang kosong untuk penyimpanan sampel benih di Svalbard.
Svalbard Seed Vault memiliki koleksi benih tanaman paling beragam di dunia dengan 1.057.151 benih individu yang disimpan hingga sekarang.
Bahan tanaman harus disimpan pada suhu -18 derajat Celcius untuk kondisi penyimpanan yang optimal.
Benih disimpan dalam kemasan foil tiga lapis seukuran lembaran gulungan tisu toilet, sebelum disegel di dalam kotak dan disimpan di rak.
Suhu dan kelembapan yang rendah di dalam lemari besi memberikan kondisi optimal untuk benih dan meminimalkan kemungkinan benih rusak.
Baca juga: Jepang Kemungkinan Dibuka untuk Wisatawan Asing pada April 2021
Baca juga: Penginapan di Fiji Ini Tawarkan Isolasi Mandiri dengan Liburan Mewah
TribunTravel.com/rizkytyas