TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah maskapai penerbangan di Australia, Brunei, Jepang, dan beberapa negara lain telah membuka penerbangan wisata di tengah pandemi Covid-19.
Dengan penerbangan wisata ini, penumpang bisa terbang berkeliling rute yang telah ditentukan namun tidak berhenti di manapun.
Nantinya pesawat akan lepas landas dan mendarat di bandara yang sama.
Seperti Singapore Airlines yang sedang mempertimbangkan penerbangan wisata yang lepas landas dan mendarat di Bandara Changi.
Penerbangan wisata itu rencananya akan dimulai bulan depan.
Benarkah penerbangan wisata akan menjadi solusi liburan saat pandemi?

Seorang warga Australia yang telah tinggal di Singapura sejak 2001, Leithen Francis, mengatakan bahwa penerbangan wisata cukup menarik.
"Saya rasa ini adalah ide yang bagus dan akan bersedia jika (Singapore Airlines) meneruskan ide tersebut," kata Francis.
"Singapura adalah sebuah pulau, dan saya terbiasa bepergian jadi, saya pasti rindu terbang," tambahnya.
Ia menuturkan, penerbangan wisata akan menjadi hal yang menyenangkan.
Sementara yang lain juga tertarik dengan penerbangan wisata, namun jika tarifnya masuk akal.
"Saya akan membayar terutama karena saya merindukan perjalanan, dan seluruh proses check-in, makanan di pesawat, dan tentu saja kehangatan dan senyuman pramugari," kata Suzanna Low pada CNBC.
Penerbangan wisata disebut dapat berkembang pesat di negara dengan tingkat infeksi Covid-19 yang rendah dan peluang perjalanan terbatas.
Populer di sejumlah negara
Beberapa waktu yang lalu, maskapai penerbangan Qantas membuka penerbangan wisata dengan pemandangan Uluru, Great Barrier Reef, dan landmark lainnya dari dalam pesawat.
Tiket pesawat ini bahkan ludes terjual dalam waktu 10 menit.

Melansir dari Insider, Qantas merilis rute penerbangan dengan pemandangan terbaik selama 7 jam, yang akan akan lepas landas dan mendarat di Sydney, di tengah pembatasan perjalanan akibat Covid-19.
Rencananya penerbangan itu akan lepas landas pada 10 Oktober mendatang.
Pada akhir Agustus, maskapai penerbangan Jepang All Nippon Airlines (ANA) juga membuka penerbangan wisata bertajuk 'Flying Honu'.
Selama 90 menit, penumpang akan disuguhi pengalaman bergaya resor Hawaii di bandara dan di dalam pesawat, yang biasanya terbang antara Tokyo dan Honolulu, seperti dilaporkan CNBC.
Maskapai Taiwan EVA Air juga merilis penerbangan wisata bulan lalu dengan salah satu jet Hello Kitty-nya.
Lepas landas dan mendarat di Bandara Internasional Taoyuan Taipei, pesawat akan terbang selama 2 jam 45 menit.

Penumpang akan diajak terbang pada ketinggian 20 ribu hingga 25 ribu kaki, sehingga bisa melihat Taiwan dan Kepulauan Ryuku dari ketinggian.
Sementara itu, maskapai Royal Brunei Airlines membuka penerbangan wisata bertajuk 'Dine & Fly' menggunakan Airbus A320neos.
Selama 85 menit, penumpang akan diajak terbang berkeliling Pulau Kalimantan sambil disuguhi hidangan gourmet, dilaporkan Simple Flying.
Penerbangan akan lepas landas dan mendarat di Bandara Internasional Brunei.
Selama penerbangan, kapten akan menunjukkan landmark menarik, termasuk Kota Kinabalu, Labuan, dan Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien.
• Maskapai Brunei Buka Penerbangan Wisata, Penumpang Akan Terbang Keliling Kalimantan Selama 85 Menit
• Maskapai Ini Buka Rute Penerbangan ke Antah Berantah, Tiketnya Habis Dalam Waktu 10 Menit
• Ingin Terbang Melintasi Antarktika dengan Naik Pesawat? Siapkan Bujet Mulai Rp 17 Jutaan
• Lahir di Pesawat pada Ketinggian 2.000 Kaki, Bayi Ini Gratis Naik Pesawat Seumur Hidup
(TribunTravel/Sinta Agustina)