TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 127 ribu tahun yang lalu, selama periode interglasial terakhir, suhu di Kutub Utara naik sekitar 2 hingga 6 derajat celcius.
Hal ini menyebabkan semua es laut di Kutub Utara Bumi meleleh atau mencair.
Kala itu, pohon kayu keras seperti oak dan hazel dapa tumbuh di wilayah yang sekarang kita sebut sebagai Lingkaran Arktik.
Namun, sebuah studi baru yang dilakukan oleh UK Met Office menggunakan model iklim Hadley Center menunjukkan bahwa para ilmuwan bisa membandingkan kondisi es laut Arktik selama periode interglasial terakhir dengan saat ini.
Tim peneliti tersebut mengatakan bahwa bukti yang mereka temukan menunjukkan bahwa Arktik bisa kehilangan seluruh es lautnya dalam kurun waktu 15 tahun.
• Akibat Perubahan Iklim, 5 Bahan Makanan Ini Diprediksi Tak Bisa Dikonsumsi di Masa yang Akan Datang
Dilansir dari The Independent, model penelitian tersebut menunjukkan bahwa sinar matahari musim semi yang intens mengakibatkan terciptanya sejumlah 'kolam lelehan' besar.
Kolam lelehan ini kemudian menjadi penting karena menentukan seberapa banyak sinar matahari yang akan diserap lapisan es dan mana sinar yang direfleksikan kembali ke luar angkasa.
Es memiliki tingkat pemantulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan air.
Dengan kata lain, saat kolam lelehan terbentuk, apalagi dalam ukuran yang lebih besar, maka sinar matahari yang terserap ke Bumi jauh lebih banyak.
Pada akhirnya, peristiwa ini menyebabkan es yang tersisa di Kutub semakin mencair.
TONTON JUGA:
Dr Maria Vittoria Guarino, penulis utama penelitian tersebut mengatakan bahwa suhu tinggi di Arktik telah membuat bingung para ilmuwan selama beberapa dekade terakhir.
"Kami tahu Arktika sedang mengalami perubahan signifikan seiring memanasnya Bumi. Dengan memahami apa yang terjadi pada periode interglasial, kita dapat memprediksi kondisi di masa depan," ujar Dr Louise Sime, penulis utama lain dari penelitian tersebut yang juga seorang ahli pemodelan paleoiklim dari British Antartic Survey.
"Kemungkinan es laut di Arktika akan menghilang pada 2035. Oleh sebab itu, kita harus berfokus pada upaya pengurangan karbon secepat mungkin," pungkasnya.
Penelitian tantang kemungkinan menghilangnya es laut di Arktik ini dipublikasikan pada jurnal Nature Climate Change.
• Seringnya Puting Beliung di Perairan hingga Tumbuh Karang Baru di Laut, Tanda Perubahan Iklim?
• Ilmuwah Peringatkan Dampak Perubahan Iklim, Termasuk, Hilangnya Pantai Berpasir di Dunia
• Ratusan Juta Orang di Seluruh Dunia Berpotensi Mengalami Kelaparan Akibat Perubahan Iklim
• Sejarah Matthew Henson, Penjelajah Kulit Hitam Pertama yang Berhasil Mencapai Kutub Utara
• Mengapa Orang yang Tinggal di Kutub Utara Tak Bisa Terserang Flu? Ini Alasannya
(TribunTravel.com/Ron)