TRIBUNTRAVEL.COM - Mi menjadi salah satu sajian yang disukai banyak orang dari berbagai negara, salah satunya dalah orang Jepang.
Menariknya lagi, orang Jepang biasanya menyantap mi dengan cara menyeruputnya hingga berbunyi nyaring.
Ternyata, menyeruput mi hingga berbunyi nyaring oleh orang Jepang ini mempunyai alasan tertentu.
Padahal, pada dasarnya orang Jepang juga merasa kurang nyaman kalau ada orang yang makan dengan berisik, apalagi jika sedang berada di kegiatan formal.
Namun, orang Jepang punya pengecualian khusus yakni saat sedang menyantap hidangan mi mereka biasa menyeruputnya hingga berbunyi.
Menurut Horii Yoshinori, seorang ahli mi di Jepang, kebiasaan menyeruput mi oleh orang Jepang ini mempunyai penjelasan ilmiahnya tersendiri.
• Igisu, Makanan Tradisional Jepang Mirip Agar-agar yang Tidak Terlalu Dikenal di Daerah Asalnya
Yoshinori mengungkapkan bahwa menyeruput bisa membuat aroma soba menjadi lebih terasa.
Soba adalah satu jenis mi Jepang yang memberikan sensasi dan aroma lezat tersendiri jika dinikmati dengan cara diseruput.
Aroma soba susah dideteksi jika hanya dihirup menggunakan hidung, karena itu soba didiamkan di dalam mulut dengan menggunakan teknik menyeruput dengan cepat.
Pada saat dimasak, aroma soba akan bisa lebih terhidup, terutama kalau memakai wadah bambu seperti yang dilakukan oleh orang Jepang pada zaman dahulu.
Namun, aroma soba yang sudah dimasak terhirup lebih sedikit seperti pada sajian soba dingin atau mori soba yang tidak memiliki aroma uap yang nikmat.
Namun, aroma nikmat soba bisa dirasakan kalau kita menyeruputnya dengan cepat.
Hidangan soba muncul pertama kali pada catatan sejarah awal zaman Edo, yakni pada 1603–1868.
Pada akhir abad ke-17, di Kota Edo yang sekarang disebut Tokyo, muncul banyak kedai soba.
Awal mulanya, soba sebenarnya adalah menu pendamping udon, seiring berjalannya waktu, soba jadi lebih populer daripada udon.
Bahkan, soba menjadi salah satu kuliner khas Edo, lo.
Pada zaman Edo, orang-orang membeli dan makan soba di kedai kecil atau pedagang keliling yang memanggul gerobak di malam hari.
Meskipun dapat ditemukan di restoran, warga Jepang tetap menganggap soba sebagai street food.
Yoshinori mengungkapkan bahwa pada masa itu, sebenarnya makan dengan berisik juga dianggap tidak sopan.
Namun, karena soba adalah street food untuk rakyat, orang-orang tidak terlalu memedulikan table manners alias tata krama di meja makan.
Selain itu, kedai street food pada dasarnya adalah tempat orang datang dan makan dengan cepat, bahkan ada orang yang makan sambil berdiri.
Biasanya, orang-orang mampir di kedai setelah pulang dari bekerja atau sebelum menuju suatu tempat sehingga menyeruput mi bukan masalah.
Itulah awal mula kebiasaan menyeruput mi oleh orang Jepang.
Bermula dari kedai soba, lalu menyebar ke seluruh penjuru Jepang dan berlangsung sampa masa sekarang ini.
Saat ini, tidak hanya soba saja yang disantap dengan cara diseruput, ramen dan aneka jenis mi khas Jepang lainnya juga disantap dengan cara yang sama.
Menurut Yoshinori, itu adalah cara orang Jepang makan mi.
Lalu, apakah kita juga harus makan mi dengan cara tersebut saat sedang berada di Jepang?
• Tolak Pakai Masker, Dua Penumpang Dalam Penerbangan Jepang Ini Diturunkan dari Pesawat
• Harga Tiket Masuk Kalinampu Natural Park, Destinasi Wisata Selfie ala Jepang di Bantul
• Maskapai Penerbangan Jepang Tinggalkan Penumpang di Pulau Sepi Penduduk karena Tolak Pakai Masker
• Rayakan Hallowen di Tengah Pandemi Covid-19, Taman Hiburan Jepang Ciptakan Toilet Berhantu
• Jepang Sediakan Wisata Sewa Gunung untuk Liburan Antimainstream
Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Orang Jepang Sering Menyeruput Mi sampai Berbunyi Nyaring, Ternyata Ada Alasan Tertentu di Baliknya