TRIBUNTRAVEL.COM - Memakai masker saat ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, jumlah sampah masker sekali pakai hari ini cukup mengkhawatirkan bagi lingkungan.
Pemerintah setiap negara pun diminta mendorong masyarakat agar memakai masker yang dapat digunakan lagi, bisa dicuci dan dipakai berulang kali untuk menghindari penumpukan sampah.
Masker kain yang bisa digunakan lagi pun harganya lebih ekonomis dibanding masker sekali pakai.
Masker yang bisa dicuci ini juga sudah banyak beredar di pasaran.
Namun, masih banyak orang yang memilih masker sekali pakai yang mengandung bahan plastik seperti polipropilen.
Masker ini bisa mencemari air dan membahayakan satwa liar jika tidak dibuang dengan benar.
Hewan liar bisa mengira sampah masker sebagai makanannya hingga terjerat tali tipis di tepinya.
Dikutip dari laman Unilad, Selasa (15/9/2020), fenomena sampah masker plastik ini telah menarik perhatian para pemerhati lingkungan dan satwa.
Satu di antaranya adalah RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals), yang membuat postingan melalui akun Twitter-nya @RSPCA_official.
Dalam unggahannya, RSPCA memperlihatkan kaki seekor unggas yang terjerat masker sekali pakai.
Ada juga unggahan lain dari pengguna Twitter akun @cjcheesecake yang memperlihatkan bebek berkalung masker medis sekali pakai.
Unggahan oleh akun @cjcheesecake pada 13 September 2020 itu disukai 186 kali dan mendapat komentar lebih dari 113 pengguna Twitter.
• Maskapai Penerbangan Jepang Tinggalkan Penumpang di Pulau Sepi Penduduk karena Tolak Pakai Masker
• Cegah Kerumunan, Danau Sunter Selatan di Jakarta Utara Diberi Pita Kuning
• Pesawat Baru Qatar Airways Dilengkapi Super Wi-Fi, Ada Voucher Gratis untuk Penumpang Indonesia
• Dulunya Lautan, Tempat Ini Berubah Menjadi Gurun Pasir dan Dijuluki Kuburan Kapal
TribunTravel.com/rizkytyas