Breaking News:

6 Bahaya yang Mengintai saat liburan ke Pantai dan Cara Mengatasinya, Jangan Panik saat Terbawa Arus

Dilansir TribunTravel dari laman brightside.me berikut bahaya yang mengintai saat liburan ke pantai dan cara mengatasinya.

Gambar oleh adamkontor dari Pixabay
Ilustrasi seorang wanita yang bermain di pantai 

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke pantai menjadi satu cara terbaik untuk menghilangkan stress.

Perairan laut yang biru, pasir putih dan angin yang sepoi-sepoi membuat siapapun terhanyut.

Meski terbilang cukup menyenangkan, ada beberapa bahaya yang mengintai saat liburan ke pantai.

Dari serangan ubur-ubur hingga arus laut yang kuat.

TONTON JUGA

Dilansir TribunTravel dari laman brightside.me berikut bahaya yang mengintai saat liburan ke pantai dan cara mengatasinya.

1. Pasir hisap

Ilustrasi pasir hisap
Ilustrasi pasir hisap (brightside.me)

Satu adegan film Hollywood yang populer adalah ketika seorang karakter masuk ke dalam pasir hisap dan tenggelam seolah-olah itu adalah semacam rawa.

Terkadang, yang tersisa hanyalah topi sang karakter.

Dalam kehidupan nyata, ini hampir tidak mungkin.

Pasir hidap adalah pasir dengan banyak air di dalamnya yang tidak dapat menahan beban berat.

2 dari 4 halaman

Begitu kamu menginjaknya, kamu akan mulai tenggelam.

Eksperimen yang berbeda telah menunjukkan bahwa pasir hisap tidak dapat menenggelamkan orang dewasa.

Namun, sekali masuk, tidak mungkin keluar sendiri.

Dan untuk membebaskan setidaknya satu kaki, kamu harus menggunakan kekuatan yang setara dengan 100.000 newton (itu seperti mengangkat mobil di udara).

Bahaya sebenarnya adalah orang yang terjebak bisa tertutup oleh gelombang air dan mereka bisa tenggelam.

Selain itu, pasir hisap berbahaya bagi anak-anak karena mereka tidak bisa tenang.

Mereka cenderung melambaikan tangan dan menggerakkan kaki untuk mencoba keluar, yang hanya akan memberikan hasil yang lebih buruk.

Jika terperangkap pasir hisap, kamu harus mencoba berbaring telentang - dengan cara ini, berat badan akan menyebara lebih merata dan kamu akan bisa keluar dengan selamat.

2. Ubur-ubur barel

Ubur-ubur barel terkenal berbisa.

3 dari 4 halaman

Jika menyentuh tentakelnya, kamu akan langsung merasakan rasa terbakar di kulit yang tersentuh.

Ini tidak akan menyebabkan sesuatu yang tragis, tetapi cukup menyakitkan dan luka bakar mungkin tetap ada di kulit selama beberapa jam.

Jadi, saat masuk ke dalam air, lihat sekeliling.

Ubur-ubur barel sering ditemukan di Atlantik timur laut, serta di Laut Adriatik, Laut Mediterania, Laut Hitam, dan Laut Azov.

3. Kutu pasir

Sebenarnya kutu pasir tidak berbahaya.

Namun gigitannya dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan sedikit nyeri di kulit.

Masalahnya tidak berhenti di situ, kutu pasir hidup bergerombol.

Jika kamu digigit oleh salah satu dari mereka, kamu akan segera menemukan yang lain dan lusinan gigitan sama sekali tidak menyenangkan.

Kata "kutu pasir" juga digunakan untuk merujuk pada serangga parasit yang hidup di daerah berpasir, seperti lalat pasir atau jigger.

4 dari 4 halaman

Beberapa serangga ini bisa berbahaya.

Jigger jantan hanya menggigit tetapi betina dari spesies tersebut dapat menyusup ke bawah kulit untuk bertelur.

Cara terbaik untuk menghindari makhluk ini adalah dengan tidak berjalan tanpa alas kaki di atas pasir pada larut malam saat cuaca dingin.

Selain itu, juga harus memakai sepatu khusus saat berenang.

4. Arus

Rip currents atau arus sobek dapat muncul di mana saja.

Kecepatan arusnya sangat kuat- jika seseorang masuk ke dalam air, mereka akan langsung terbawa ke laut.

Jika kamu melihat garis air yang berputar-putar tegak lurus ke pantai, dalam situasi apa pun kamu tidak boleh masuk ke dalam air (terutama jika tidak bisa berenang).

Jika kamu entah bagaimana berakhir di arus sobek, jangan mencoba berenang kembali ke pantai - berenanglah sejajar dengan pantai untuk mencoba meninggalkan area arus.

Begitu kamu merasa sudah keluar dari arus itu, kamu bisa kembali ke pantai.

5. Ombak yang menutupi seluruh tubuh saat berenang

Ombak yang menutupi seluruh tubuh
Ombak yang menutupi seluruh tubuh (Brightside.me)

Jika kamu berada jauh dari pantai dan ombaknya begitu besar sehingga menutupi seluruh tubuh, kamu perlu menyelam di bawah ombak sambil menahan napas.

Jika mencoba melawan ombak besar, kamu mungkin akan menelan terlalu banyak air dan mulai panik.

Saat kamu berenang ke arah pantai, lihat ke belakang.

Setiap kali melihat gelombang besar datang, menyelamlah di bawahnya.

6. Jika terbawa ke laut

Terbawa arus
Terbawa arus (svetap / depositphotos)

Jika terbawa ke laut atau berenang sangat jauh dari pantai dan kedinginan, jangan mencoba berenang terlalu cepat.

Untuk mencegah hipotermia, kamu perlu mengendurkan lengan, mengontrol pernapasan, sesedikit mungkin menggerakkan anggota tubuh, dan masuk ke posisi janin: seolah-olah sedang duduk di air sambil memeluk lutut.

Semakin banyak tubuh berada di atas air, semakin sedikit panas yang akan hilang.

3 Pantai di Gunungkidul dengan Panorama Tebing yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Lonjakan Kasus baru, Puluhan Turis Nudis di Pantai Prancis Terinfeksi Covid-19

Jelajah Pantai Bamburgh, Tawarkan Pesona Kastil Kuno yang Cocok Buat Spot Foto

Keindahan Bukit Cokelat, Spot Favorit Menikmati Sunset Selain Pantai di Bohol

Pantai Batu Tumpeng Klungkung Jadikan Kerangka Paus Sebagai Ikon Pariwisata

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved