TRIBUNTRAVEL.COM - Beth Richard, seorang resepsionis di sebuah taman hiburan di Cornwall menulis surat terbuka karena banyak wisatawan yang kasar dan arogan.
Sebelumnya, Richard mengingatkan para pengunjung untuk mengenakan masker dan menerapkan aturan jaga jarak antar pengunjung.
Namun, para wisatawan tersebut bukannya mengenakan masker dan melakukan jaga jarak fisik malah bertingkah arogan dengan menyebut Richard bodoh.
Beth Richard mengungkapkan bahwa sikap para pengunjung yang arogan ini membuatnya sering menangis di ruang staf.
Dalam surat terbukanya, Richards berbicara kepada orang-orang yang mengatakan Cornwall kebal dari virus corona, padahal kenyataannya sebaliknya.
• Jelajah Pulau Paling Terlarang di Inggris yang Dipenuhi Tulang Belulang Manusia
Richard juga menuliskan aturan jaga jarak fisik dan penggunaan masker masih berlaku di Cornwall dan harus dipatuhi oleh semua orang, termasuk para wisatawan.
Selain itu, dia juga mengungkapkan, para pekerja dan penduduk lokal sering mengalami perundungan dari pengunjung, padahal mereka juga manusia.
Dia mengatakan dia mengalami perundungan dari pengunjung, bahkan mengalami pelecehan.
Ternyata tidak hanya Richard, ada banyak cerita dari warga lokal yang juga mengalami pelecehan seperti Richard.
Sarah Stringer mengatakan dirinya telah tinggal di Cornwall selama sembilan tahun dan tidak pernah mengalami kekasaran dari pengunjung sebelumnya.
Namun, baru-baru ini Stringer juga mengalami perlakukan kasar dari pengunjung yang datang ke Cornwall.
Stringer juga mengungkapkan kesedihannya akibat dari banyaknya wisatawan yang datang dan meninggalkan sampah di taman dan sungai mereka.
Sebelumnya, akibat pelonggaran lockdown, banyak resor di pesisir Inggris seperti Cornwall dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai tempat untuk melakukan staycation.
Ternyata, para wisatawan ini bertindak kasar dan arogan, bahkan para penduduk setempat lelah dengan sikap kasar mereka.
Penduduk Cornwall, Karen, mengatakan kepada MailOnline bahwa pengunjung yang melakukan staycation ini telah bertindak ceroboh dan meninggalkan sampah masker dan sarung tangan.
Sedangkan pengunjung lainnya, pergi ke luar dengan tidak memakai masker, tidak melakukan jaga jarak sosial, dan sering membuat keributan dengan warga lokal.
Karen mengungkapkan perilaku arogan dari para turis ini merupakan sebuah ancaman besar, apalagi pandemi COVID-19 belum juga berakhir.
Akibatnya, Karen dan banyak penduduk desa lainnya keluar rumah saat larut malam atau sebelum matahari terbit untuk menghindari wisatawan yang egois.
• Mengapa Inggris Kehilangan 11 Hari pada September 1752?
• Konser Social Distancing di Era New Normal Pertama Diselenggarakan di Inggris, Intip Keseruannya
• Lebih dari 40 Tahun Ditutup, Taman Kastil Windsor di Inggris Dibuka Kembali untuk Umum
• Fakta Unik Balmoral, Kastil Megah di Skotlandia Tempat Liburan Musim Panas Keluarga Kerajaan Inggris
• Pemilik Bar di Inggris Pasang Pagar Listrik untuk Bantu Pelanggan Jaga Jarak Sosial
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)