lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveling tidak melulu harus ke pantai, pegunungan, ataupun objek wisata alam lainnya.
Sesekali cobalah traveling dengan nuansa religi agar mendapat pengalaman yang mengesankan.
Banyak masjid di seluruh dunia yang sengaja dibangun dengan besar dan megah.
Sehingga cocok dikunjungi untuk beribadah sekaligus berwisata menikmati keindahan arsitektur masjid.
TONTON JUGA
TribunTravel melansir dari berbagai sumber, berikut deretan masjid yang memiliki desain unik dan modern yang cocok kamu kunjungi.
1. Masjid Rijeka - Kroasia
Masjid Rijeka memang terbilang sangat unik karena bentuk bangunannya menyerupai gedung teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dari luar Masjid Rijeka tampak seperti sebuah kapal luar angkasa berbentuk kubah.
Masjid Rijeka dibangun dengan arsitektur modern dengan gaya futuristik dan artistik.
Selain difungsikan untuk kegiatan keislaman, Masjid Rijeka ini ternyata juga digunakan untuk pusat wisata.
Dalam Masjid Rijeka terdapat sejumlah seni patung dengan ukuran besar yang ditontonkan untuk para wisatawan.
2. Masjid Kapsarc - Riyadh, Arab Saudi
Masjid Kapsarc ini dibangun di tanah yang sangat luas.
Masjid Kapsarc bisa kamu jumpai di halaman yang sejajar dengan Makkah dan Ka'bah.
Menariknya, Masjid Kapsarc ini memiliki sebuah bangunan kaca yang tinggi dengan tujuan untuk mengatur ruangan sholat.
Ruang sholatnya pun sangat unik, yakni dirancang dengan bentuk kubus yang dilapisi kulit dinamis.
Kaca tinggi dari ruangan sholat sangat memiliki daya tarik bagi pengunjung.
Pada siang hari, kaca akan memantulkan cahaya matahari ke dalam ruangan.
Sedangkan pada malam hari kaca akan memenjadi lentera melalui titik-titik cahaya yang menempel.
3. Masjid East Park - Bahrain
Masjid East Park terbilang sangat unik karena memiliki bentuk pahatan yang inovatif.
Lokasi Masjid East Park berada di Teluk Bahrain di lepas pantai utara Manama.
Masjid East Park dibangun dengan cangkang beton yang dibalut secara internal dan eksternal dengan batu alam.
Terdapat kaca di lantai Masjid East Park yang difungsikan untuk memantulkan cahaya.
Selain itu cahaya juga bisa dipantulkan melalui fitur jendela yang akan masuk ke dalam ruangan.
4. Masjid Camlica - Istanbul, Turki
Masjid Camlica ini disebut sebagai masjid terbesar di Turki yang terletak di bukit tertinggi Camlica (Camlica Hill).
Banyak fasilitas yang disediakan di Masjid Camlica, seperti museum, galeri seni, hingga perpustakaan umum.
Sehingga jamaah yang selesai beribadah bisa keliling menikmati fasilitas yang disediakan.
Bahkan pengunjung lain yang tidak sedang beribadah diperbolehkan berwisata ke Masjid Camlia.
Pembangunan Masjid Camlica bukan sekedar untuk tempat beribadah, tetapi juga sebagai simbol keagungan Negara Turki.
5. Masjid Cologne Central - Jerman
Masjid terbesar di Jerman ini memiliki daya tarik dari arsitektur bangunannya.
Mulai dari rancangannya yang dibangun bergaya arsitektur non-Ottoman dengan dinding kaca dan dua menara besar.
Tidak hanya itu, terdapat kubah yang besar di Masjid Cologne Central.
Masjid Cologne Central masuk dalam daftar masjid terbesar di Eropa yang mampu menampung hingga 4 ribu jamaah.
6. Masjid Permata Qolbu - Indonesia
Masjid Permata Qolbu terletak di Jalan Permata Mediterania Raya, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Banyak kegiatan yang aktif dilakukan di Masjid Permata Qolbu.
Mulai dari ibadah wajib, kajian rutin, hingga mengaji bersama.
Masjid Permata Qolbu dibangun dengan desain kontemporer simetri yang bernuansa putih.
Selain desainnya yang unik, Masjid Permata Qolbu juga memiliki daya tarik tersendiri yaitu keindahan di atas bangunan masjid yang diberi tulisan Allah dalam Bahasa Arab.
• Menilik Uniknya Masjid Al-Irsyad Rancangan Ridwan Kamil, Terinspirasi oleh Keindahan Alam dan Kakbah
• Sejarah Masjid Biru Turki, Dibangun dengan Gaya Arsitektur Khas Ottoman pada Tahun 1600-an
• 4 Aktivitas Seru untuk Wisata Religi di Masjid Agung Jawa Tengah
• Melihat Keunikan Masjid Cheng Ho Surabaya, Berbentuk Seperti Kelenteng untuk Wisata Religi
• Sejarah Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II
(TribunTravel.com - Nurul Intaniar)
