Breaking News:

1 Muharram 2020

Menilik Uniknya Masjid Al-Irsyad Rancangan Ridwan Kamil, Terinspirasi oleh Keindahan Alam dan Kakbah

Masjid Al-Irsyad Satya di Bandung merupakan bangunan masjid yang didesain dengan konsep arsitektur futuristik karya Ridwan Kamil. Seperti apa?

Penulis: ronnaqrtayn
Editor: ronnaqrtayn
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Masjid Al-Irsyad Satya, Kota Baru Parahyangan, Bandung karya arsitek Ridwan Kamil. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Masjid Al-Irsyad Satya di Kota Baru Parahyangan, Bandung merupakan sebuah masjid dengan arsitektur futuristik yang didesain oleh Ridwan Kamil.

Masjid Al-Irsyad berdiri di atas lahan seluas 1 hektar dan menyatu dengan Al-Irsyad Satya Islamic School, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Saking uniknya, masjid yang dibangun sejak tahun 2009 ini menyabet penghargaan Building of The Year 2010 versi National Frame Building Association pada kategori Religious Architecture beberapa bulan setelah diresmikan.

Masjid yang diresmikan bertepatan dengan Nuzulul Quran pada 17 Ramadan 1431 H ini mampu menampung hingga 1.500 jamaah.

Lebih dari itu, bangunan masjid ini juga dinilai unik, megah, dan kokoh meskipun tidak memiliki kubah dan pilar-pilar penyangga.

Sejarah Masjid Biru Turki, Dibangun dengan Gaya Arsitektur Khas Ottoman pada Tahun 1600-an

Ide Desain Masjid

Masjid Al-Irsyad dirancang oleh seorang arsitek yang juga seorang pejabat negara, yakni Muhammad Ridwan Kamil atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Kang Emil.

Dikutip dari salah satu wawancaranya di Kompas TV, Kang Emil mengatakan, inspirasi untuk mendesain Masjid Al-Irsyad datang dari akumulasi pengalaman pribadi.

Saat pertama kali mendapatkan ide untuk mendesain Masjid Al-Irsyad, Ridwan Kamil sedang berada di puncak bukit pada waktu Maghrib.

Dari puncak bukit tersebut, ia melihat ke arah barat di mana bangunan masjid akan menghadap.

2 dari 4 halaman

TONTON JUGA:

Ternyata, arah barat dari lahan masjid terdapat sebuah gunung dengan pemandangan pemandangan matahari terbenam yang dinilainya adalah sebuah pemandangan alami yang luar biasa.

Dari pengalaman tersebut lah akhirnya Ridwan Kamil memutuskan untuk mendesain Masjid Al-Irsyad.

Selain itu, inspirasi pembuatan Masjid Al-Irsyad juga didapatnya pada saat ia melaksanakan haji dan umrah.

Menurut Ridwan Kamil, bangunan Kakbah adalah sesuatu yang sederhana, namun memiliki arti yang mendalam bagi umat Muslim.

Oleh karena itu, kemudian Ridwan Kamil memutuskan untuk membuat Masjid Al-Irsyad berbentuk kotak dengan landscape lingkaran.

Karena bentuknya kotak, Ridwan Kamil memutuskan untuk tidak menyertakan kubah pada bangunan Masjid Al-Irsyad.

Bentuk masjid sendiri sekilas terlihat hanya seperti kubus besar layaknya bentuk bangunan Kakbah di Arab Saudi.

Menurut sang arsitek, kubah hanya bagian dari identitas budaya, sehingga ia lebih memilih untuk menampilkan identitas keislaman melalui kalimat syahadat.

Kalimat ini ditampilkannya melalui susunan bata pembentuk dinding masjid.

3 dari 4 halaman

Dengan konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding masjid.

Jika dicermati, kisi-kisi dinding dengan susunan bata bolong ini membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab.

Teknik ini menjadikan tubuh bangunan layaknya sebuah seni kaligrafi tiga dimensi dengan ukuran yang sangat besar.

Masjid Al-Irsyad di Kota Baru Parahyangan karya Ridwan Kamil.
Masjid Al-Irsyad di Kota Baru Parahyangan karya Ridwan Kamil. (IST/Binus.ac.id)

Selain itu, kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai penerangan yang bersifat bolak-balik dan sangat artistik.

Siang hari, cahaya alami matahari akan menembus ke ruang dalam.

Pada momen ini, cahaya tersebut terlihat seperti sebuah elemen digital yang membentuk dua kalimat syahadat.

Pada malam hari cahaya dari dalam masjid akan memancar keluar, membentuk kaligrafi syahadat yang berpendar.

Masuk ke ruang utama masjid, sejauh mata memandang terlihat ruang kubus berkarpet merah hitam memanjang.

Tidak terlihat detail ornamen layaknya masjid pada umumnya.

Di bagian atap terdapat 99 kotak persegi yang merupakan lampu penerang.

4 dari 4 halaman

Uniknya, tepat di ujung setiap kotak terdapat guratan yang membentuk satu asma Allah.

Jika gelap mulai menyelimuti, sebuah keindahan pun terhampar.

Sembilan puluh sembilan kotak persegi itu akan memancarkan 99 Asma’ul Husna.

Mihrab Masjid Al-Irsyad juga berbeda dengan masjid lainnya, yakni berbentuk lorong persegi dan terbuka di bagian depan.

Mihrab dan mimbar diletakkan menjorok di atas sebuah kolam.

Sebuah batu bulat berukir lafaz Allah Swt. diposisikan tepat di tengah mihrab yang terbuka.

Batu ini merupakan simbol untuk mencegah orang lewat di depan imam.

Panorama pegunungan tersebut memperlihatkan superioritas kebesaran alam dan tentu saja kebesaran Sang Maha Kuasa.

Siapapun yang tengah bermunajat ke hadapan-Nya dan melihat pemandangan tersebut akan merasa sangat kecil.

Desain tersebut dibuat sebagai harapan agar manusia agar selalu rendah hati.

4 Aktivitas Seru untuk Wisata Religi di Masjid Agung Jawa Tengah

Melihat Keunikan Masjid Cheng Ho Surabaya, Berbentuk Seperti Kelenteng untuk Wisata Religi

Sejarah Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II

3 Masjid untuk Wisata Religi di Semarang, Ada Masjid Bahtera Nabi Nuh yang Unik

Masjid Agung Banten, Tempat Wisata Religi yang Sarat Nilai Sejarah

(tribunTravel.com/Ron)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Masjid Al IrsyadMasjid di BandungBandungRidwan Kamil Rabbit Town Wahoo Waterworld
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved