Breaking News:

Tim PROFAUNA Indonesia Temukan Lutung Jawa Mati Mengenaskan di Hutan Lindung Malang

Sejak jalur ke Cemoro Kandang dibuka untuk motor, perburuan satwa liar semakin marak dan tidak terkendali.

PROFAUNA
Tim dari PROFAUNA Indonesia, BKSDA Jawa Timur dan Perhutani saat menemukan lokasi lutung Jawa yang tewas mengenakan di Dusun Princi, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Di lokasi, tim hanya menemukan potongan tangan lutung Jawa tersebut 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus) ditemukan mati mengenaskan di Dusun Princi, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Lutung tersebut menggantung di sebuah pohon dengan kondisi yang sudah dikuliti.

Informasi awal dari temuan tersebut diterima PROFAUNA dari warga pada 10 Agustus 2020.

Ketua PROFAUNA Indonesia Rosek Nurwahid mengatakan, dalam laporan yang ia terima tersebut, ada foto kondisi Lutung Jawa yang menggantung di pohon dengan menyisakan bagian kepala dan kulit.

“PROFAUNA Indonesia mendapat laporan tentang perburuan dan pembunuhan satwa dilindungi, Lutung Jawa. Lutung mati ini ditemukan di hutan lindung.

Tepatnya di jalur pendakian ke arah puncak Cemorokandang,” kata Rosek.

Dijelaskan Rosek, sejak jalur ke Cemoro Kandang dibuka untuk motor, perburuan satwa liar semakin marak dan tidak terkendali.

Ia menyarankan, jalur tersebut mestinya ditutup untuk kendaraan bermotor karena menyebabkan rawan kebakaran hutan dan perburuan satwa liar.

Namun ketika didatangi pada 11 Agustus 2020, kondisi Lutung Jawa sudah berubah.

PROFAUNA bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur hanya menemukan potongan tangan.

2 dari 3 halaman

"Saat di lapangan, kami terkejut karena barang bukti secara utuh lenyap dan hanya menyisakan potongan tangan Lutung Jawa di pohon," kata Rosek.

Rosek menjelaskan, dalam foto yang dikirimkan warga, terlihat Lutung Jawa itu tergantung, dan hanya menyisakan bagian kepala dan kulit.

Bagian kepala ditancapkan di ujung ranting pohon.

"Selain potongan tangan, ada sisa rambut dari lutung Jawa,. Dalam waktu yang sangat singkat, barang bukti hilang, tidak utuh," katanya.

Berdasarkan informasi temuan awal, tidak ada daging yang tersisa dari Lutung Jawa tersebut.

Daging dari Lutung Jawa tersebut, kemungkinan dikonsumsi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Rosek menjelaskan, berdasarkan kepercayaan yang beredar di masyarakat, mengkonsumsi daging Lutung Jawa dipercaya bisa meningkatkan vitalitas, dan bisa menjadi obat untuk penyakit sesak nafas.

"Namun, hal itu tidak terbukti secara klinis," ujarnya.

Selain itu, lanjut Rosek, daging Lutung Jawa juga dikonsumsi pada saat melakukan pesta minuman keras.

Mengkonsumsi daging Lutung Jawa, juga dipercaya bisa meningkatkan reaksi minuman keras.

3 dari 3 halaman

“Namun itu tidak terbukti," kata Rosek.

Dalam kesempatan tersebut, tim gabungan mengambil langkah untuk memutus jembatan yang menjadi akses kendaraan bermotor menuju ke hutan di Dusun Princi.

Pemutusan jembatan dilakukan agar pemburu liar tidak dapat memasuki kawasan hutan lindung.

"Perhutani mengambil langkah cepat, jembatan kecil dibongkar," kata Rosek.

PROFAUNA Indonesia menyatakan siap untuk membantu seluruh proses penyelidikan, dan penyidikan dalam mengungkap kasus perburuan liar Lutung Jawa yang dilindungi tersebut.

Lutung Jawa, merupakan salah satu spesies yang dilindungi sejak 1999.

Wilayah Jateng dan DIY Tiba-tiba Diguyur Hujan Deras saat Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional saat New Normal, Ini Ketentuannya

Resep Ayam Goreng Tepung ala McDonalds, Bisa Bikin Sendiri Kulit Ayam yang Sering Jadi Rebutan

3 Kuliner Legendaris di Pasar Baru Jakarta yang Wajib Dicicipi

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Lutung Jawa Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dau Kabupaten Malang, PROFAUNA Bantu Usut Pelaku

Selanjutnya
Sumber: Surya
Tags:
TribunTravel.comMalangTribunTravelLutung Jawa Sempol (Sempolan) Malang Plaza Boon Pring Malang Skyland
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved