Breaking News:

5 Tips Agar Tidak Berhalusinasi saat Mendaki Gunung, Jangan Lupa Minum Obat

Jika tidak segera diatasi, pendaki yang mengalami halusinasi di gunung dapat tersesat bahkan mengalami kecelakaan.

Foto oleh Brad Barmore di Unsplash
Ilustrasi mendaki gunung 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tenaga yang sudah habis terfosir saat mendaki gunung dapat membuat seseorang berhalusinasi.

Halusinasi menyebabkan seseorang merasa melihat, mendengar, meraba, mengecap, atau mencium bau sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Jika tidak segera diatasi, pendaki yang mengalami halusinasi di gunung dapat tersesat bahkan mengalami kecelakaan.

Itu sebabnya, setiap pendaki gunung perlu mengetahui cara cepat dan tepat untuk mengatasi halusinasi yang bisa saja terjadi di waktu yang tak terduga.

TONTON JUGA

Penyebab halusinasi di gunung

Banyak orang mengira bahwa mendengar suara misterius saat naik gunung adalah bentuk dari peristiwa mistis.

Padahal kenyataannya tidak begitu. Secara medis, fenomena tersebut ternyata menjadi pertanda kamu sedang mengalami efek psikosis seperti halusinasi.

Hal ini pun diamini oleh Dr Hermann Burgger, seorang pimpinan Institute of Mountain Emergency Medicine di Eurac Research Italy.

Dalam laman Live Science, Hermann mengatakan bahwa semakin tinggi posisi seseorang di gunung, semakin rentan pula mereka untuk mengalami efek psikosis.

2 dari 4 halaman

Selain karena efek psikosis, halusiansi juga berhubungan dengan penyakit ketinggian (altitude sickness). Penyakit ini umumya menyerang pendaki pada ketinggian lebih dari 2000 menter di atas permukaan laut.

Penyebabnya karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga kamu akan mengalami gejala seperti pusing, mual, susah fokus, dan gangguan keseimbangan.

Ya, semakin tinggi posisi kamu, semakin tipis pula kadar oksigennya. Itulah sebabnya, orang akan lebih berisiko mengalami halusinas saat mereka sudah mencapai ketinggian tertentu.

Cara cepat mengatasi halusinasi di gunung

Tanpa panjang lebar, berikut panduan mengatasi halusinasi di gunung yang perlu kamu perhatikan baik-baik:

1. Istirahat sejak

Hal pertama yang harus segera dilakukan saat mengalami halusinasi di gunung adalah beristirahat.

Jadi, ketika kamu sudah merasa kelelahan dan merasa tak sanggup untuk terus mendaki, jangan ragu untuk minta rombongan grup berhenti dan beristirahat sejenak.

Carilah permukaan yang datar untuk melonjorkan kaki.

Lepaskan tas kamu pastikan posisi punggung kamu dalam keadaan rileks.

3 dari 4 halaman

2. Atur napas pelan-pelan

Medan gunung yang terjal membuat tarikan napas kamu lebih cepat dan pendek.

Jika tak pintar-pintar mengatur napas, kamu akan lebih rentan mengalami sesak napas.

Nah, untuk itu, ketika sudah mendapatkan tempat dan posisi yang nyaman untuk beristirahat, cobalah atur napas kamu secara perlahan sampai kembali normal dan tidak ngos-ngosan.

Ilustrasi mendaki gunung
Ilustrasi mendaki gunung (Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay )

Langkah mengatasi halusinasi di gunung ini penting diperhatikan supaya kondisi kamu tidak semakin memburuk.

Sebaiknya kamu melonggarkan pakaian agar lebih mudah dan leluasa untuk bernapas.

2. Minum air

Bila sudah agak enakan, minulah air secukupnya. Selain efektif meredakan halusinasi di gunung, cara ini juga efektif untuk menghindari dehidrasi.

Jika tidak tersedia air bersih, mintalah rekan sesama pendaki untuk mencari sumber mata air bersih terdekat atau mengonsumsi tumbuh-tumbuhan di sekitar kamu yang mengandung banyak air.

3. Minum obat

4 dari 4 halaman

Bila kamu merasakan sakit kepala, segera ambil obat pereda nyeri seperti Paracetamol di kotak P3K.

Obat ini dapat bekerja cepat untuk mengurangi sakit kepala yang kamu alami.

Namun, pastikan kamu mengonsumsi obat pereda nyeri dengan dosis yang tepat, ya.

kamu juga bisa menggunakan oksigen tambahan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ketika bernapas sekaligus meringankan gejala halusinasi di gunung lainnya.

4. Jaga ritme langkah

Jangan biarkan tubuh kamu beristirahat terlalu lama atau bahkan sampai ketiduran. Sebab, hal tersebut justru membuat halusinasi yang kamu alami di gunung semakin parah.

Di samping itu, hal tersebut juga akan menurunkan suhu tubuh, sehingga membuat kamu lebih rentan mengalami hipotermia.

Tanda-tanda hipotermia bervariasi tergantung pada seberapa rendah suhu seseorang telah menurun. Tubuh menggigil mungkin adalah gejala pertama yang kamu perhatikan saat suhu mulai turun.

5. Buka tenda

Bila kondisi kamu semakin memburuk dan sudah tak sanggup lagi untuk mendaki, sebaiknya jangan dipaksakan.

Bicaralah ke teman-teman dan mintalah mereka untuk membuka tenda supaya kamu dapat benar-benar beristirahat.

Bila gejala tidak membaik dalam 24 jam, tunda meneruskan pendakian ke puncak gunung dan segeralah turun ke bawah untuk mendapatkan perawatan medis yang mumpuni.

Ilustrasi mendaki gunung
Ilustrasi mendaki gunung (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay )

Pada dasarnya batas kemampuan setiap orang dalam mendaki gunung berbeda.

Bisa menaklukan puncak memang membanggakan, tapi jangan sampai hal tersebut justru membuat kamu abai dengan keselamatan sendiri.

Ingat! Halusinasi di gunung tidak boleh dianggap remeh.

kamu harus cepat-cepat mengatasinya supaya kondisi ini tidak semakin parah.

Wisatawan di Gunungkidul Melonjak saat Libur Idul Adha

Perbedaan Backpack, Rucksack, Carrier, dan Daypack yang Sering Dipakai saat Naik Gunung

7 Fakta Unik Gunung Everest, dari Ritual Sebelum Mendaki hingga Masalah Sampah

Viral di Medsos, Ada Penjual Tahu Bakso di Puncak Gunung Cikuray

Ditutup Sejak Maret 2020, Gunung Everest Akan Buka Kembali Jalur Pendakian

Artikel ini telah tayang di Tribuntribunkaltimtravel.com dengan judul 5 Tips Mendaki Gunung Agar Tidak Berhalusinasi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Tips Agar Tidak Berhalusinasimendaki gununghalusinasi di gunung
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved