TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah menganjurkan maskapai penerbangan yang beroperasi untuk menerapkan protokol kesehatan.
Mulai dari disinfektan kabin pesawat hingga aturan kursi kosong guna menjaga social distancing.
Aturan kursi kosong inipun menuai pro dan kontra di kalangan maskapai penerbangan.
Dengan berlakunya kursi kosong, maskapai harus membatasi jumlah penumpang dan berdampak pada pendapatan mereka.
• 8 Ketentuan yang Harus Dipenuhi Penumpang saat Naik Pesawat Lion Air di Masa Adaptasi New Normal
Menanggapi aturan kursi kosong, sebuah serikat pilot di Amerika Serikat meminta pemerintah membayar kursi kosong dalam setiap penerbangan.
Dilansir TribunTravel dari laman Foxnews.com, Jumat (26/6/2020), The Allied Pilots Association, mewakili serikat pilot American Airlines mengajukan proposal meminta Pemerintah Amerika Serikat untuk membayar kursi kosong dalam setiap penerbangan.

Menurut Fortune news, maskapai setidaknya mengosongkan 40 persen dari jumlah kursi mereka.
Presiden Serikat Pilot, Eric Ferguson mengatakan bahwa lalu lintas udara hanya 20 persen dibanding tahun 2019.
Dia menggambarkan, situasi ini cukup mengerikan.
Eric menambahkan bahwa proposal ini tidak hanya akan memberikan keuntungan finansial bagi maskapai, tetapi juga memiliki manfaat lain.
Tonton juga:
Seperti memastikan bahwa penumpang mengetahui mereka tidak akan duduk bersebelahan dengan orang lain.
"Penumpang akan didorong untuk melakukan penerbangan lebih banyak. Karena maskapai penerbangan didorong untuk mengoperasikan lebih banyak armada dan pemerintah akan memastikan pekerja maskapai tidak mengalami krisis," kata Eric.
Biaya untuk proposal ini dilaporkan sekitar 1,9 miliar dolar AS per bulan, untuk 10 operator terbesar AS yang terbang sekitar 40 persen dari kapasitas normal mereka.
• Kembali Beroperasi Mulai Hari Ini, Maskapai AirAsia Beri Bagasi Gratis 15 Kilogram
• Ini Alasan Maskapai Penerbangan Tak Bisa Refund Tiket Pesawat dalam Bentuk Uang Tunai
• Maskapai Ini Kemungkinan Tak Sedia Alkohol Lagi saat Terbang Kembali Setelah Pandemi
• Presiden Emirates Ungkap Butuh Waktu 4 Tahun untuk Bangun Kembali Seluruh Jaringan Maskapai
• Perubahan Layanan Sejumlah Maskapai Penerbangan Terkemuka di Dunia Akibat Covid-19
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)