TRIBUNTRAVEL.COM - Pilot seringkali mengemudikan pesawat secara memutar sebelum akhirnya melakukan pendaratan.
Sebagian penumpang mungkin bertanya-tanya dan bahkan menjadi panik karena kondisi tersebut.
Namun, ternyata hal itu bukanlah sebuah masalah yang patut dikhawatirkan.
Dilansir TribunTravel dari laman Travel and Leisure, jika suatu pesawat sudah dekat ke bandara tujuan namun malah berputar-putar, mungkin para penumpang akan merasa panik.
Mereka tentu bertanya-tanya tentang apa yang terjadi hingga pilot memutuskan untuk tidak segera mendarat.
• Kenang Kematian George Floyd, Pilot Ini Bikin Gambar Kepalan Tangan di Udara

Tak perlu khawatir, melakukan beberapa putaran sebelum mendarat ternyata merupakan hal yang sangat normal.
Sudah banyak diketahui bahwa industri penerbangan adalah sebuah bisnis yang rumit.
Mereka harus mengetahui kondisi cuaca, apa yang terjadi di landasan pacu, hingga posisi pesawat lainnya.
Saat kondisi di bandara tidak memungkinkan, tentu saja pilot harus menunda pendaratan.
Jika mengalami kejadian tersebut, kamu tidak perlu panik, karena pilot hanya perlu memutar pesawat sebelum akhirnya mencoba untuk mendarat lagi.
"Meskipun cukup mengejutkan bagi para penumpang ketika mendengar mesin pesawat mendadak berubah, namun sebenarnya itu memperlihatkan kamanan," kata Phil Derner, pendiri NYCAviation.com kepada Travel and Leisure.
"Hal ini terjadi tiap hari di setiap bandara," tambahnya.
Artinya, kejadian tersebut bisa terjadi bahkan di bandar terbesar dan bandara terbaik di dunia sekalipun.
Selain tindakan memutar, pesawat juga diketahui selalu meredupkan lampu kabin sesaat sebelum mendarat.

Seperti dilansir dari laman Daily Star, Patrick Smith, seorang pilot dan penulis buku berjudul 'Cockpit Confidental' mengungkapkan bahwa ini sebenarnya adalah tindakan pencegahan dalam keadaan darurat.
Smith menjelaskan bahwa meredupkan lampu memungkinkan mata penumpang menyesuaikan diri dengan kegelapan.
Hal itu bertujuan agar penumpang tidak tiba-tiba menjadi buta jika terjadi sesuatu dan listrik dipadamkan.
Sedangkan dalam keadaan darurat para penumpang harus melaju cepat ke pintu dalam kegelapan atau asap.
"Jalur dan tanda keadaan darurat juga akan terlihat jika lampu diredupkan dan itu membuat penumpang lebih mudah untuk melihat ke luar," kata Smith.
Langkah tersebut juga bisa membantu penumpang untuk mempertahankan kesadaran.
Sementara itu, kadet pilot Rohan Bhatnagar menjelaskan kepada situs Quora bahwa meredupkan lampu adalah langkah keamanan yang harus dilakukan.
"Ini adalah prosedur keamanan untuk pesawat terbang. Kemungkinan kecelakaan lebih tinggi selama lepas landas dan mendarat," tulis Rohan dalam situs Quora.
"Selama kecelakaan dan lampu mati dibutuhkan waktu bagi mata manusia untuk menyesuaikan diri dengan pemadaman total, sehingga jika terjadi keadaan darurat para penumpang dapat dievakuasi dengan cepat," tambahnya.
Rohan juga mengungkapkan bahwa lampu yang berada di lorong kabin juga akan diredupkan supaya terlihat lebih jelas oleh penumpang.
• 3 Bulan Tutup Akibat Lockdown, Menara Eiffel di Paris Buka Kembali pada 25 Juni
• Pengendalian Sektor Transportasi Selama Masa PSBB Transisi di Jakarta
• Pengusaha Ini Sewa Jet Pribadi untuk Kembalikan Hewan Peliharaan dengan Majikannya
• Batalkan Pesan Antar Makanan di Filipina Bisa Dipenjara 6 Tahun
• WNI Ini Ditangkap di Bandara Melbourne Setelah Curi Tas dan Pakaian Mewah
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)