Breaking News:

Usai Pandemi Covid-19, Fasilitas dan Layanan Hotel, Motel, dan Resor Akan Berbeda dari Sebelumnya

Adanya pandemi virus Corona (Covid-19) telah mengubah fasilitas dan pelayanan sejumlah tempat penginapan seperti hotel, motel dan resor.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
shutterstock
ILUSTRASI - Petugas hotel sedang merapikan kamar tamu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Adanya pandemi virus Corona (Covid-19) telah mengubah fasilitas dan pelayanan sejumlah tempat penginapan seperti hotel, motel dan resor.

Para pelaku industri perhotelan meramalkan bahwa para pelancong akan lebih memilih hotel yang lebih kecil dan tidak ramai serta minim fasilitas di luar ruangan usai pandemi Covid-19.

Seperti sarapan prasmanan mungkin tidak akan ditemukan dalam fasilitas hotel usai pandemi Covid-19, dan layanan kamar bisa datang dalam bentuk tas yang ditaruh di luar pintu kamar.

Mantan Barista Starbucks Ungkap 9 Rahasia Besar Selama Bekerja, Wajib Hafal Semua Resep Minuman

Melansir laman Business Insider, Selasa (26/5/2020), berikut sejumlah perubahan fasilitas dan layanan hotel, motel dan resor usai pandemi Covid-19:

1. Pelancong mungkin mencari penginapan yang lebih kecil dan tidak terlalu ramai

Hotel Owabong
Hotel Owabong (Instagram/hotelowabong)

Satu perubahan besar yang mungkin dilihat pelancong di hotel masa depan adalah perubahan desain.

"Saya pikir orang akan bermigrasi ke properti yang lebih kecil, atau mungkin ke properti yang memiliki ruang terbuka lebih besar dan tidak terlalu ramai," kata Mark Durliat, CEO dan pendiri Grace Bay Resort di Turks dan Caicos.

Sementara itu, CEO dan Presiden Club Med Amerika Utara, Carolyne Doyon mengatakan, "Akan ada peningkatan permintaan untuk pilihan resor yang tidak terlalu ramai, resor yang terintergrasi dan memiliki area yang lebih luas."

Secara visual, ia memprediksi perubahan besar pada desain resor juga.

Motel yang sederhana mungkin menjadi pilihan pelancong usai pandemi Covid-19.

2 dari 4 halaman

Wakil Presiden Komunikasi Global Wyndham, Dave DeCecco, mengatakan bahwa pemilik motel menemukan beberapa manfaat untuk desain motel sederhana.

Di mana tidak memiliki lorong atau ruang sosial yang besar, membatasi paparan tamu dari pengunjung lain dan menurunkan risiko infeksi.

Selain itu, fakta bahwa pelancong bisa memarkirkan langsung kendaraan dan masuk ke dalam kamar tanpa terekspos orang lain.

2. Check-in tanpa kontak dan pemeriksaan suhu saat kedatangan

Self check in.
Self check in. (TangerangOnline.id)

Penginapan yang belum memiliki check-in tanpa kontak sekarang bisa melakukan penawaran melalui aplikasi smartphone untuk mengurangi interaksi orang ke orang.

Di Hilton, misalnya para tamu dapat check-in menggunakan sistem Digital Key.

Dengan sistem ini, tamu bisa membuka pintu yang biasanya menggunakan cardlock.

Digital Key dapat digunakan untuk membuka kamar, lift, pintu samping dan pusat kebugaran.

Selain itu, pemeriksaan suhu tubuh saat awal kedatangan tamu juga menjadi hal penting yang dilakukan pengelola penginapan usai pandemi Covid-19.

3. Sejumlah hotel hanya akan menerima tamu 50 persen dari jumlah kamar

3 dari 4 halaman

Check-in tanpa kontak bukan satu-satunya cara penginapan untuk mengurangi paparan dari satu orang ke orang lain.

Sejumlah penginapan pun mengumumkan bahwa mereka hanya akan menerima tamu tidak lebih dari 50 persen untuk masa mendatang.

4. Tidak ada layanan kebersihan harian

ILUSTRASI - Petugas hotel sedang merapikan kamar tamu.
ILUSTRASI - Petugas hotel sedang merapikan kamar tamu. (shutterstock)

Kamar hotel mungkin terlihat sedikit berbeda dari sebelum pandemi Covid-19.

Di mana perubahan besar yang bisa dilihat tamu yakni frekuensi layanan kebersihan harian.

Standar yang diharapkan para tamu di hotel adalah layanan kebersihan harian, kecuali mereka meminta kamar mereka dilewati.

Untuk hotel-hotel yang mematuhi pedoman Stay Safe AHLA, pelayanan tidak akan memasuki kamar tamu selama mereka menginap kecuali diminta secara khusus.

Meski demikian, kamar akan terus dibersihkan secara menyeluruh setelah tamu melakukan check-out.

5. Layanan kamar di luar pintu atau pelayan menggunakan APD lengkap

Pelancong yang sering menggunakan hotel berbintang tentu terbiasa dengan layanan kamar yang diantarkan langsung ke kamar mereka.

4 dari 4 halaman

Tetapi usai pandemi Covid-19, AHLA merekomendasikan bahwa layanan kamar diganti dengan metode pengiriman tanpa kontak.

Manajer Umum Snow King Resort di Jackson Hole, Gregg Fracassa mengatakan bahwa layanan makanan di kamar akan datang dalam bentuk tas pasar yang ditaruh di luar pintu kamar.

Tonton juga:

Sementara itu, Aman Resort mengatakan telah melihat peningkatan permintaan untuk bersantap di dalam kamar selama pandemi.

Staf masih mengantarkan makanan ke kamar sambil mengenakan APD lengkap.

6. Tidak ada lagi prasmanan

Prasmanan atau buffet (baca: buffé) merupakan cara penyajian makanan pada beberapa meja panjang sehingga kita dapat mengambil sendiri makanan yang diinginkan.
Prasmanan atau buffet (baca: buffé) merupakan cara penyajian makanan pada beberapa meja panjang sehingga kita dapat mengambil sendiri makanan yang diinginkan. (santaanastar.com)

Sarapan prasmanan mungkin menjadi bagian dari masa lalu.

Namun saat ini, layanan prasmanan tradisional harus terbatas dan makanan kemasan atau item ambil dan pergi menjadi metode pengiriman makanan yang disukai.

Jika sebuah hotel memilih untuk menawarkan prasmanan, maka harus dilayani petugas yang mengenakan APD dan display makanan harus terlindung dari bersin dan batuk.

7. Penggunaan masker selama perawatan spa

Ilustrasi masker.
Ilustrasi masker. (ufunk.net)

Hotel biasanya menawarkan fasilitas yang mereka miliki mulai dari kolam renang, sauna hingga pusat kebugaran.

Tetapi selama pandemi Covid-19, ruang bersama di mana kelompok orang berkumpul dapat menyebabkan kegelisahan.

Kabar baiknya sesuai dengan pedoman AHLA, pusat kebugaran, area kolam renang, ruang pertemuan akan tetap dibuka selama mereka menerapkan jarak sosial dan desinfektan selama beberapa kali sehari.

Namun untuk perawatan spa mewah, mungkin dilakukan di dalam kamar hotel denga terapis pijat mengenakan APD lengkap.

8. Peningkatan protokol pembersihan dan aturan jarak sosial

Pengelola hotel telah berjanji untuk meningkatkan prosedur pembersihan mereka dan melatih karyawan dalam protokol keselamatan yang tepat.

Sesuai pedoman Stay Safe AHLA, hotel akan memberikan pelatihan kepada karyawan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Di mana mengharuskan karyawan untuk sering mencuci tangan dan mengenakan APD yang tepat berdasarkan rekomendasi CDC.

Ruang umum seperti lobi, pusat olahraga, tempat duduk, kolam renang, tombol lift hingga pegangan pintu harus didesinfeksi selama beberapa kali per hari.

Banyak hotel yang mengatakan telah memasang tempat pembersih tangan di seluruh properti mereka.

Sesuai dengan pedoman AHLA, hotel akan menyarankan para tamu untuk berlatih menjaga jarak sosial dan tidak bepergian bersama.

Layaknya Manusia, Sekelompok Penguin Kunjungi Museum Seni dan Kagumi Lukisan Terkenal

Jumlah Kasus Covid-19 Tergolong Rendah, Inikah Negara Teraman untuk Dikunjungi Usai Pandemi?

Pramugari Ini Ungkap Barang Terbaik dan Terburuk untuk Dibeli di Bandara

PSBB Berakhir, 5 Hotel Bintang 3 dan 4 di Palangkaraya untuk Liburan Akhir Pekan

Ikuti Masa Penerapan PSBB, Kebijakan Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan hingga 4 Juni 2020

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19Business Insidervirus corona
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved