TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika traveling, sudah semestinya traveler menjaga sikap dan menghargai alam.
Namun, ada turis yang malah merusak alam dan lingkungan di tempat yang mereka kunjungi.
Bahkan, beberapa di antara mereka melakukan aksi vandalisme pada formasi geologis yang berusia jutaan tahun.
Bisa dibilang, keindahan alam yang terbentuk selama jutaan atau miliaran tahun rusak dalam sekejap akibat ulah tangan wisatawan yang jahil.
TONTON JUGA
Kali ini, TribunTravel merangkum empat dari sejumlah insiden kejahilan turis yang merusak alam dari laman This is Insider.
1. Sekelompok turis merusak formasi tanah berusia 40 juta tahun di China.
Pada Agustus 2018, empat wisatawan China memasuki formasi tanah kuno di sebuah geopark di China bernama Zhangye Danxia.
Mereka memposting video ketika memasuki daerah yang dibatasi tali dan merusak sebagian besar daerah sekitarnya.
Dalam video yang dimuat di laman South China Morning Post, kamu dapat melihat para turis berjalan di dataran berpasir merah dan kuning sambil memasukkan kaki mereka ke dalamnya.
Lapisan bawah formasi tanah ini terbentuk sekitar 40 hingga 100 juta tahun yang lalu ketika dinosaurus masih berkeliaran di Bumi, menurut South China Morning Post.
Sementara, lapisan atasnya adalah hasil dari erosi yang diperkirakan telah terbentuk 200.000 hingga 400.000 tahun yang lalu.
Namun dalam video tersebut, satu dari sekelompok turis dengan santai malah menyombongkan diri, "Saya sedang menghancurkan formasi berusia 6.000 tahun."
Sayangnya, hanya dua orang yang ditangkap karena kejahatan itu.
2. Jejak kaki dinosaurus di Utah, Amerika Serikat yang terbentuk jutaan tahun lalu dicungkil dan dibuang ke danau oleh turis.
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, dinosaurus hidup di kawasan Utah bagian timur laut dan satu-satunya yang mereka tinggalkan adalah jejak kaki.
Jejak kaki dinosaurus itu dapat dikunjungi di Red Fleet State Park.
Namun tahun ini, staf taman nasional tersebut telah melaporkan sejumlah orang telah mencungkil jejak kaki tersebut dan melemparkannya ke danau di dekatnya.
The Washington Post melaporkan, setidaknya ada 10 jejak kaki dinosaurus yang telah hilang sepanjang tahun 2018.
Hingga saat ini belum ada yang dituduh melakukan kejahatan, tetapi menurut hukum yang berlaku di Utah, itu dianggap tindak kejahatan.
3. Seorang pembakar ditahan karena telah menyebabkan kebakaran besar di California, Amerika Serikat yang menghanguskan lebih dari 10 ribu hektar hutan.
Api membakar Taman Nasional Cleveland di California Selatan pada bulan Agustus 2018 dan merusak sekitar 10.000 hektar hutan.
Lebih dari 20.000 orang dievakuasi dan membuat 7.000 rumah dan bangunan dalam bahaya.
Polisi akhirnya dapat menangkap seorang pria bernama Forrest Fordon Clark dengan beberapa tuduhan kejahatan menemukan dia bertanggung jawab atas kebakaran besar ini.
Menurut New York Times, Clark dilaporkan berkelahi dengan tetangga di sekitarnya dan mulai menyalakan api sebagai pembalasan.
Dia dituduh membakar properti yang dihuni, pembakaran hutan, dan ancaman kriminal.
Clark pun terancam dipenjara atas tindakannya tersebut.
4. Membanjirnya wisatawan yang berkunjung di pantai Maya Bay, Thailand mengakibatkan kerusakan parah pada ekosistem laut.
Maya Bay di Thailand menjadi destinasi populer setelah film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio sukses.
Setelah suksesnya film The Beach, turis pun berbondong-bondong ke pantai surgawi tersebut.
Akibatnya, ekosistem laut di kawasan pantai Maya Bay menjadi rusak parah.
Khususnya, terumbu karang di wilayah tersebut mengalami kerusakan karena banyak dan seringnya kapal yang berlalu lalang, penggunaan tabir surya, dan sampah dari wisatawan.
Pihak berwenang Thailand telah mengumumkan pada bulan Juni 2018 lalu, Maya Bay ditutup hingga waktu yang belum ditentukan atau ekosistem terumbu karang berhasil direstorasi.
• Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Turis Tarik Paksa Ekor Merak Demi Bisa Foto Bareng
• Serang Petugas Keamanan di Bandara, Turis Asal Kazakhstan ini Dipenjara
• Tolak Karantina Mandiri Saat Wabah Covid-19, Sejumlah Turis di Hawaii Ditangkap
• Tarik Wisatawan, Pemerintah Sisilia Berikan Subsidi untuk Turis yang Berkunjung di Musim Gugur
• Sepi karena Pandemi Corona, Destinasi di Austria Ini Berharap Turis Asing Kembali Lagi
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)