TRIBUNTRAVEL.COM - Menindaklanjuti penyebaran covid-19, sejumlah maskapai dunia mengeluarkan aturan baru.
Aturan tersebut tentu bertujuan untuk menjaga kenyamana dan keamanan para penumpangnya.
Salah satu maskapai yang menerapkan aturan baru adalah Frontier Airlines.
Maskapai ini memiliki aturan baru yang bisa membuat penumpang memiliki ruang lebih ketika berada dalam penerbangan.
Dirangkum TribunTravel dari laman The Sun pada Jumat (8/5/2020), Frontier Airlines memberi penumpang pilihan untuk menjaga agar kursi disampingnya tetap kosong, yakni dengan cara membayarnya.
Maskapai tersebut akan memperbolehkan penumpang membayar seharga 39 dolar atau sekira 584 ribu untuk kursi tengah di barisan mereka agar tetap kosong.
• Benarkah Penumpang Kapal Pesiar Lebih Rentan Terpapar Virus Corona Dibanding Penumpang Pesawat?
Para penumpang Frontier Airlines kini bisa memesan tempat duduk dengan lebih banyak ruang.
Hal itu bisa dilakukan dengan mengetahui bahwa kursi tengah di barisan mereka kosong dan sudah dikonfirmasi saat memesan tiket.
CEO Frontier Airlines, Barry Biffle mengatakan, "Kami percaya langkah terbaik untuk menjaga agar seluruh penumpang tetap sehat adalah menggunakan penutup wajah."
'Namun bagi mereka yang menginginkan kursi disampingnya tetap kosong untuk alasan kedamaian pikiran atau kenyamanan, kami menawarkan kursi tersebut agar lebih banyak ruang," tambahnya.
Penerbangan dengan jadwal keberangkatan dari 8 Mei hingga 31 Agustus akan menyediakan 18 kursi tengah yang bisa dipilih oleh penumpang.
Meski menjaga kursi tengah agar tetap kosong adalah pilihan yang harus dibayar, seluruh penumpang tetap diwajibkan oleh maskapai untuk memakai masker wajah.
Masker wajah wajib dipakai saat proses check-in, saat boarding, dan di dalam pesawat.
Ketentuan ini juga akan berlaku mulai 8 Mei 2020.
Di inggris, maskapai easyJet telah mengumumkan bahwa mereka telah berencana untuk menjaga kursi tengah pada pesawat tetap kosong ketika mereka melanjutkan penerbangan.
Maskapai ini sedang mencari cara untuk memungkinkan penumpang bisa menerapkan sosial distancing selama penerbangan.
Kepala Eksekutif easyJet, Johan Lundgreen mengatakan langkah ini bertujuan mendorong minat para penumpang agar kembali terbang setelah pandemi covid-19 berakhir.
Ia mengatakan kepada wartawan, "saya berharap hal itu bisa terjadi. Itu adalah sesuatu yang akan kami lakukan karena saya pikir itu sesuatu yang ingin dilihat para pelanggan."
Namun, Pimpinan Ryan Air Michael O'Leary memperingatkan bahwa maskapai low budget tidak akan terbang jika diharuskan untuk menjaga kursi tengah tetap kosong.
Michael O'Leary mengatakan bahwa ia memperkirakan 80 persen jadwal penerbangan akan dilanjutkan pada September 2020 jika penerbangan di Eropa mulai kembali pada awal Juni 2020.
Namun, itu hanya jika diizinkan untuk menggunakan semua kursi di pesawatnya.
Alih-alih berencana menjaga kursi tengah tetap kosong, maskapai tersebut kembali memperkenalkan perintah pemeriksaan suhu dan masker wajah untuk penumpang maupun kru ketika penerbangan dilanjutkan.
Michael O'Leary mengungkapkan bahwa dia telah menjelaskan kepada pemerintah Irlandia bahwa jika ingin menerapkan pembatasan tersebut, maka bisa membayar tagihan atau Ryanair tidak akan terbang.
• 9 Potret Makanan Terburuk yang Pernah Disajikan untuk Penumpang Pesawat
• 4 Kelakukan Menyebalkan Penumpang Pesawat yang Tak Diungkap Pramugari
• Tak Kenakan Pakaian Saat Masuk ke Bandara, Calon Penumpang Pesawat Ini Ditangkap
• 6 Aksi Nekat Penumpang Pesawat saat di Bandara, Bakar Koper hingga Bercanda Soal Bom
• Tertangkap Kamera, Ini 5 Kelakuan Jorok Penumpang Pesawat yang Viral di Medsos
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)