Breaking News:

Ramadan 2020

Mengenal Nyadran, Tradisi Unik Masyarakat Jawa Menyambut Bulan Ramadan

Nyadran merupakan sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Jawa menjelang datangnya bulan Ramadan.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Tribun Jateng
Kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus 

TRIBUNTRAVEL.COM - Hampir setiap tahun dalam menyambut bulan Ramadan, masyarakat Jawa melakukan tradisi nyadran.

Nyadran merupakan sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Jawa menjelang datangnya bulan Ramadan.

Tradisi nyadran diketahui merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Jawa.

Tapi apakah tradisi nyadran itu, dan bagaimana asal-usulnya?

Masih Ada Corona, Masjid Istiqlal Akan Antar Makanan Berbuka & Siapkan Tausiyah Online Saat Ramadan

Tradisi Nyadran sendiri merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dan Islam.

Kata nyadran berasal dari kata 'Sraddha' yang berarti keyakinan.

Dalam kalender Jawa, bulan Ramadan disebut sebagai bulan Ruwah sehingga acara nyadran juga disebut sebagai acara Ruwah.

Nyadran biasanya dilakukan sebulan sebelum bulan puasa atau pada tanggal 10 Rajab atau 15, 20, 23 Ruwah.

Tonton juga:

Tujuan dari tradisi nyadran ini adalah untuk menghormati para leluhur dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.

2 dari 2 halaman

Nyadran menjadi acara yang penting bagi masyarakat Jawa dan hampir tidak pernah terlewat.

Acara nyadran terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari pembersihan makan, tabur bunga dan acara selamatan atau bancakan.

Masing-masing daerah memiliki cara yang berbeda dalam melakukan tradisi nyadran ini.

Di beberapa daerah bahkan masyarakat membersihkan makan sambil membawa sadranan yang terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk yang disajikan dalam sebuah keranjang.

Sementara itu, di Magelang, biasanya masyarakat hanya membersihkan makan tanpa membawa sadranan.

Satu hari setelah pembersihan makan, masyarakat mengadakan doa bersama untuk mendoakan para leluhur yang telah berjuang.

Dan selanjutnya, masyarakat mengadakan acara makan bersama di sepanjang jalan desa yang dinamakan Kenduri.

Kenduri merupakan hal yang paling ditunggu dalam tradisi Nyadran, di mana setiap keluarga membawa makanan khas tradisional seperti opor ayam, sambal goreng kentang, pekedel dan lain-lain.

Kemudian masyarakat akan menikmati makanan tersebut secara bersama-sama menggunakan wadah daun pisang.

Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenag Terbitkan 10 Panduan Ibadah Saat Ramadan 2020

5 Destinasi Wisata Religi di Jawa Tengah yang Biasa Dikunjungi Saat Bulan Ramadan

Ungkap Rasa Syukur, Ini 6 Tradisi Unik di Indonesia Jelang Ramadan

Unik dan Menarik, Ini 10 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia

RM Surya Benhil Tutup Sepanjang Bulan Ramadan untuk Menjaga Tradisi Minang

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Ramadan 2020TribunTraveltradisi nyadran
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved