Breaking News:

Jangan Pesan Teh atau Kopi saat di Pesawat, Ini Alasannya

Seorang pramugari yang tidak disebutkan namanya, kepada Business Insider mengatakan bahwa mereka tidak akan minum kopi atau teh yang ada di pesawat.

Unsplash.com/@by_syeoni
Ilustrasi Kabin Pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa penumpang sering memesan minuman berkafein seperti teh atau kopi saat di pesawat.

Kopi atau teh bisa jadi pilihan minuman saat perjalanan panjang di pesawat terlebih jika seseorang menunggu pesawat delay.

Sebaiknya kamu jangan melakukan hal tersebut.

Memesan kopi maupun teh di pesawat tidak direkomendasikan.

Seorang pramugari yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Business Insider, mereka tidak akan minum kopi atau teh yang ada di pesawat.

4 Aksi Konyol Penumpang Tidur di Pesawat, Ada yang Terlelap dengan Gaya Aneh

Air panas untuk membuat kopi maupun teh berasal dari air ledeng yang berada di tangki pesawat.

Pramugari pun tidak tahu kapan terakhir kali tangki tersebut dibersihkan.

Jadi, ada kemungkinan tangki untuk menyimpan air di pesawat sudah lama tidak dibersihkan.

Tidak hanya sampai di situ, berdasarkan penelitian EPA di 158 pesawat menemukan bahwa 13 persen mengandung coliform.

Bakteri mungkin tidak membuat penumpang sakit, tetapi hal itu bisa jadi tanda bahwa ada kemungkinan mikroorganisme penyebab penyakit lainnya masuk ke tubuh.

2 dari 3 halaman

Kemudian, para peneliti juga menemukan dua pesawat dengan air yang mengandung E.coli yang berbahaya.

Kemudian, pada tahun 2009 hingga saat ini EPA mengubah standarnya, para maskapai harus menggunakan sumber air yang mengikuti pedoman FDA.

Hal ini untuk menguji kandungan coliform setidaknya setahun sekali.

Ilustrasi secangkir kopi lengkap dengan biji dan bubuk kopi
Ilustrasi secangkir kopi lengkap dengan biji dan bubuk kopi (pexels.com)

Namun, peraturan ini masih tidak diterapkan oleh banyak maskapai.

Pada 2012, EPA menguji lebih banyak pesawat komersial, dan menemukan bahwa 12 persen pesawat yang diuji positif untuk coliform.

Meskipun kurang dari 0,5 persen mengandung E. coli.

Pesawat jelas tidak memiliki akses langsung untuk mengambil air dari tanah secara langsung sehingga pengiriman air melalui tangki truk.

Hasil dari studi di International Journal of Environmental Research dan Public Health pada tahun 2015 menemukan ada lebih banyak mikroorganisme dari air yang dibawa oleh kendaraan.

Itu berarti, semakin banyak bakteri dalam truk, semakin banyak juga bakteri yang ada di tangki pesawat.

Dalam studi ini juga menemukan bahwa penerbangan panjang memiliki lebih banyak kontaminasi bakteri daripada penerbangan pendek.

3 dari 3 halaman

Jangan menganggap memanaskan air untuk minuman panas membuatnya lebih aman. "

Ilmuwan Lingkungan, Brenda Wiles kepada NBC 5 mengatakan bahwa air panas mungkin membunuh beberapa organisme tetapi tidak membunuh sebagian besar dari mereka.

4 Kelakukan Menyebalkan Penumpang Pesawat yang Tak Diungkap Pramugari

Penumpang Ini Unggah Foto Suasana Pesawat Tanpa Social Distancing di Tengah Pandemi Corona

Alasan Pramugari Sembunyikan Tangan di Belakang saat Penumpang Masuk ke Pesawat

Pramugari Ini Bagikan Trik Atasi Penumpang Bau Badan di Pesawat

Pramugari Ungkap Alasan Jangan Gunakan Tisu Antibakteri untuk Bersihkan Meja Lipat Pesawat

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.compramugaripesawat terbang Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved