Breaking News:

Ini yang Dialami Pecandu Traveling Saat Pandemi Covid-19 Berlangsung

Selama pandemi Covid-19 berlangsung tak banyak yang bisa dilakukan kecuali mengisolasi diri dan tinggal di rumah.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
antholagroup.com
ILUSTRASI backpacker 

TRIBUNTRAVEL.COM - Selama pandemi virus corona (Covid-19) berlangsung, tak banyak yang bisa dilakukan kecuali mengisolasi diri dan tinggal di rumah.

Ya, banyak orang yang harus berada di dalam rumah demi mematuhi imbauan Pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19.

Mungkin sebagian dari traveler mulai merasa bosan dan jenuh berada di dalam rumah, begitu pula yang dialami pecandu traveling saat pandemi Covid-19 berlangsung.

Traveler Perlu Tahu, 10 Barang yang Tidak Boleh Dibawa saat Naik Pesawat

Pecandu traveling atau travel addict merasa amat tersiksa ketika harus berdiam diri di rumah.

Ilustrasi seorang pecandu traveling.
Ilustrasi seorang pecandu traveling. (pexels.com)

Tak banyak yang bisa mereka lakukan saat banyak negara menutup akses masuk dan keluar, maskapai penerbangan menghentikan operasi, hingga negara yang mengambil kebijakan lockdown.

Mengutip laman Asia One, Kamis (16/4/2020), seorang travel vloger, Stimac mengeluh bahwa pekerjaan mereka terhenti akibat pandemi Covid-19.

"Bagi orang-orang yang hanya menikmati liburan sebagai bagian dari hobi tentu akan mengatakan 'payah' kita harus tinggal di rumah untuk menyelamatkan hidup," kata Stimac.

Sementara itu, Psikolog yang tinggal di Washington, Dr Michael Brein mengatakan bahwa liburan menjadi cara bagi beberapa orang untuk meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.

Tonton juga:

"Seorang travel addict adalah seorang yang hidupnya dipenuhi kebutuhan dan dorongan akan tempat-tempat baru. Di mana mereka harus terus bergerak ke tempat-tempat yang baru," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Di sisi lain Keri Allan, seorang travel blogger mengatakan bahwa traveling menjadi sangat penting bagi kesehatan mental.

"Sangat penting bagi kita untuk dapat membuat rencana positif yang dapat dilakukan ketika aman untuk bepergian nantinya," jelasnya.

Saat seperti ini, travel addict mungkin mengalami kondisi Dromomaniac, sebuah keinginan untuk terus melakukan perjalanan atau traveling.

Namun selama pandemi Covid-19 berlangsung, mereka tidak bisa melakukan apapun karena akses yang terbatas.

Brein menyebutkan jika kemungkinan para travel addict ini mengurung diri selama pandemi.

"Anda mungkin menemukan travel addict mengurung dan memulihkan diri, beristirahat serta menghemat pengeluaran sebelum kembali mengunjungi tempat-tempat baru yang lebih berbahaya," jelasnya.

5 Kota Paling Murah di Pulau Jawa untuk Liburan Hemat, Cocok Buat Backpacker

Albania, Kosovo, dan 8 Negara yang Cocok Jadi Tujuan Wisata Antimainstream Bagi Backpacker

Cerita Traveler Liburan Gratis ke Desa Sade Lombok, Mau Coba Backpacker ke Sana?

Unggah Foto Liburan di Facebook, Pasangan Suami Istri Nyaris Didenda Rp 25 Juta

Kelakuan Buruk Turis Agar Bisa Foto Bareng Burung Camar di Pantai, Videonya Viral di Medsos

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19virus coronaAsia One
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved