TRIBUNTRAVEL.COM - Kematian pramugara American Airlines, Paul Frishkorn membuat para awak kabin terus waspada.
Kematian awak kabin diumumkan 23 Maret 2020 lalu ini meningkatkan kesadaran awak pesawat yang bekerja di tengah pandemi corona.
"Kami semua kaget dan sangat sedih," kata Lori Bassani, Presiden Association of Profesionnal Flight Attendants seperti dikutip TribunTravel dari USAToday, Kamis (2/4/2020).
Menurutnya virus ini menyebar dan tak seperti yang dialami sebelumnya.
"Kami tahu risikonya yang mungkin akan kami hadapi saat bekerja dalam penerbangan," katanya.
Maskapai telah menetapkan keamanan dan social distancing sehingga membuat pelayanan pada penumpang juga berubah.
• 57 Tahun Berkarir, Pramugari Ini Harus Kehilangan Pekerjaannya Akibat Dituduh Mencuri Susu
Awak kabin Allegiant Air, Joseph Mayfield mengatakan 577 awak kabin bekerja di tengah pandemi virus corona.
"Itu membuatku tidak nyaman apalagi berpikir untuk batuk,"katanya.
Jika ada yang batuk menurutnya kru lain mengatakan apa yang salah dengannya.
"Pesawat yang kosong memudahkan kami," katanya.
Dia mengatakan penerbangan hanya tersisa 40 orang dan kembali dengan lima atau enam penumpang.
Saat ini komunikasi penumpang dan pramugari juga jarang dan diminimalkan.
Menurutnya itu untuk menerapkan social distancing di pesawat.
Ia juga mengatakan pramugari diperkenankan memakai sarung tangan di pesawat ketika menyediakan minum.
"Kami biasanya melayani penumpang setiap jam namun kini hanya satu dalam penerbangan," katanya.
Banyak penumpang memakai masker dan awak kabin juga boleh mengenakan masker.
• Ingin Dapat Pelayanan Terbaik saat Naik Pesawat? Pramugari Ini Ungkap Caranya
• Alasan Pilot dan Pramugari Enggan Beri Tahu Penumpang Saat Pesawat Alami Kerusakan Ringan
• Pramugari Ini Beri Salam Perpisahan Mengharukan di Penerbangan Terakhir Virgin Australia
• 10 Kode Rahasia Pramugari di Pesawat, Waspada jika Dengar Spinner Runners
• Aksi Kocak Pramugari Ramaikan Penerbangan yang Sepi Akibat Virus Corona
(TribunTravel/Arif S)