Breaking News:

1 Tewas 1 Hilang, ini Kronologi 7 Mahasiswa yang Terseret Ombak di Pantai Parangtritis

Jeven adalah mahasiswa asal Pekanbaru yang terseret ombak Pantai Parangtritis bersama enam temannya, pada Sabtu (8/2/2020) malam, sekitar pukul 23.00.

Editor: Gigih Prayitno
Tribun Jogja
Pantai Parangtritis, Jogja 

TRIBUNTRAVEL.COM - Raut wajah Muhamad Windi, masih terlihat shoc, dia cemas.

Satu temannya, atas nama Jeven Samuel Rendawa belum juga ditemukan.

Ia berharap segera ada kabar baik dari sahabatnya itu. 

"Saya berharap semoga cepat ditemukan. Syukur bisa selamat. Tetapi kalau toh memang sudah jalan- Nya, semoga khusnul khatimah," kata Windi, dengan suara terdengar bergetar.

Siang itu, Windi masih sabar menunggu hasil pencarian terhadap Jeven yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan di Pantai Parangtritis

Jeven adalah mahasiswa asal Pekanbaru yang terseret ombak Pantai Parangtritis bersama enam temannya, pada Sabtu (8/2/2020) malam, sekitar pukul 23.00.

Berenang di Parangtritis pada Malam Hari, 7 Mahasiswa Tenggelam, 1 Orang Tewas

Lima orang berhasil selamat, sedangkan satu ditemukan meninggal dunia. 

Kronologi

Sabtu (8/2/2020) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, menggunakan empat sepeda motor, delapan mahasiswa datang ke pantai Parangtritis.

Mereka adalah Muhammad Windi (20) asal Samarinda, Gabriel Zefanya Gerungan (18) asal Manado, Leonardo Manihuruk (20) Pekanbaru, Fazar Hosea Napitupulu (18) Medan, Dante Levi Benedict (19) asal Medan Polonia, Kevin Hasiholan (18) asal Pekanbaru, Eagan Chang Wen Tan (20) Batam, dan Jeven Samuel Rendawa (20) asal Pekanbaru.

Kedelapan mahasiswa itu kuliah di berbagai Universitas.

2 dari 4 halaman

Enam orang kuliah di Jakarta, sementara dua lainnya, menempuh pendidikan di Yogyakarta. 

"Kita memang sedang kumpul-kumpul di Jogja. Kemudian berwisata," kata Windi. 

Ia menceritakan, bersama teman-temannya, malam itu mereka menghabiskan waktu di Parangtritis'>Pantai Parangtritis.

Mereka bermain-main sampai larut malam. ntah mengantuk atau kecapekan selepas makan di warung, Windi malam itu mengaku tertidur di tepian pantai.

Bangun sekitar pukul 23.00 WIB, ia kaget mendapati tujuh temannya, tidak ada dan reflek Ia langsung bangkit dan segera mencarinya. 

Dalam pencarian itu, Windi bertemu dengan sejumlah rombongan yang sedang duduk di tepi pantai.

Dia menanyakan, apa melihat teman-temannya.

"Ada rombongan yang melihat teman saya, katanya sedang berenang ke laut. Saya langsung katakan, kenapa tidak diingatkan mas," ujar dia. 

Windi saat itu mengaku mulai panik, bahkan sempat beradu argumen dengan rombongan yang melihat teman-temannya berenang namun tidak mengingatkan.

Windi akhirnya lari untuk melaporkan kejadian itu ke Posko Satlinmas Pantai Parangtritis

Petugas SAR datang ke lokasi dan langsung berusaha menyelematkan.

3 dari 4 halaman

Awalnya tiga orang, atas nama Gabriel, Leonardo dan Fajar yang berhasil menepi dan selamat. 

"Mereka itu kondisinya lemas," cerita dia. 

Tak lama kemudian disusul kemunculan Kevin.

Kondisinya sadar namun juga lemas.

"Saya langsung tanyakan, yang lain mana. Yang lain mana," ujarnya. 

Taman Gumuk Pasir merupakan fenomena alam langka yang terletak di Jalan Pantai Parangkusumo, Pantai, Parangtritis.
Taman Gumuk Pasir merupakan fenomena alam langka yang terletak di Jalan Pantai Parangkusumo, Pantai, Parangtritis. (INSTAGRAM)

Di tengah rasa cemas dan panik itu, tiba-tiba muncul satu temannya lagi, atas nama Dante Levi.

Kondisinya setengah sadar, seperti orang kebingungan.

"Dia geleng-geleng," terangnya. 

Malam itu, dua teman Windi atas nama Eagan dan Jeven dinyatakan hilang terseret ombak pantai selatan.

Bersama tim SAR, mereka kemudian melakukan pencarian.

"Kabar buruknya sekitar pukul 03.00, (Eagan) ditemukan. Kondisinya meninggal dunia dan J (Jeven) sampai sekarang masih dalam pencarian," ucap dia. 

Keluarga Tidak Percaya

4 dari 4 halaman

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah III, Pantai Parangtritis, Muhammad Arief Nugroho mengatakan korban Eagan ditemukan meninggal dunia sekira pukul 03.00, tidak jauh dari lokasi kejadian.

Jaraknya sekitar satu kilometer ke arah barat. 

Jenazah kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara. 

Arief mengatakan, awalnya keluarga Eagan sempat tidak percaya ketika dihubungi anaknya tenggelam di pantai Parangtritis Yogyakarta.

Keluarga tidak percaya karena korban selama ini dikenal sebagai sosok yang pandai berenang. 

"Pihak keluarga tidak percaya karena menganggap anaknya itu pandai berenang. Untung, korban ini sudah ketemu, sehingga tim SAR bisa meyakinkan dengan bukti otentik berupa foto. Sehingga keluarga akhirnya percaya," kata dia. 

Eagan sudah ditemukan.

Tinggal satu lagi korban atas nama Jeven yang saat ini dinyatakan masih hilang.

Puluhan personel tim SAR gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian. 

Upaya pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran melalui darat, udara dan laut. 

Di darat, penyisiran dilakukan ke barat sepanjang 4 kilometer sampai muara Sungai Opak.

Sedangkan ke arah timur penyisiran sampai di tebing Parangendog. 

Penyisiran lewat laut menggunakan perahu jukung sedangkan di udara pencarian menggunakan pesawat nirawak atau drone. 

Hari pertama pencarian, korban dinyatakan masih nihil.

Cerita Traveler Liburan ke Parangtritis hingga Serunya Berpetualang Naik Jeep

6 Pantai Terindah di Laut Selatan, Parangtritis dengan Pesona Mistisnya

Viral Ajakan Tantang Nyi Roro Kidul, Ini Penjelasan Ilmiah Mitos Pakai Baju Hijau di Parangtritis

Bantul Tak Cuma Pantai Parangtritis, Ada Pantai Cangkring yang Masih Alami

Dalam Dua Hari 48 Orang jadi Korban Sengatan Ubur-ubur di Pantai Parangtritis

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kronologi 7 Mahasiswa Terseret Ombak di Pantai Parangtritis

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Wisatawan TenggelamPantai ParangtritisParangtritis
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved