TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Purworejo digegerkan dengan munculnya Keraton Agung Sejagat yang mendeklarasikan diri beberapa waktu lalu.
Pemimpin Keraton Agung Sejagat mengklaim bahwa mereka memiliki kekuasaan di seluruh dunia.
Lebih lanjut, mereka pun mendirikan bangunan seperti keraton di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo.
Pemimpin Keraton Agung Sejagat yang dipanggil Sinuhun, Totok Santoso Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitarja, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun saat ini telah memiliki pengikut sebanyak 425 orang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi deklarasi yang dilakukan Keraton Agung Sejagat ini dengan cukup santai.
Kepada Tribunjogja.com, Selasa (14/1/2020), Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dirinya sudah menerima banyak informasi terkait munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo itu.
• Menilik Batu Prasasti Keraton Agung Sejagat yang Jadi Favorit Wisatawan Buat Selfie
Ganjar Pranowo pun menjelaskan bahwa informasi yang didapatkannya itu ada yang langsung dari bupati, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan laporan dari masyarakat secara langsung.
"Ada orang yang mengatakan, 'wah di Purworejo itu banyak keraton-keraton masa lalu', tapi saya kira kok tidak. Kan mereka baru mendeklarasikan kemarin," katanya.
Tonton juga:
Lanjut Ganjar Pranowo, yang lebih baik sekarang diajak ngobrol saja.
"Jadi pendirinya, orang-orang di situ ditanyain kamu itu maunya seperti apa, gitu," tuturnya.
Kalau menurut saya, ungkap Ganjar Pranowo, Kalau mau mendirikan baru dengan ada gedungnya, ada seragamnya ini pasti kan ada yang membiayai.
"Daripada untuk membiayai sesuatu yang menimbulkan banyak pertanyaan orang, mungkin bisa dijadikan untuk membangun desanya. Itu bisa dijadikan festival desa yang menarik, yang unik, itu kan malah lebih bagus," katanya sambil tertawa.
"Yang penting Kan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat," imbuhnya.

Guna menindaklanjuti deklarasi yang dilakukan Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo pun menyampaikan sudah mengirimkan perwakilan dari dinas untuk ngajak ngobrol.
"Ya ngobrol sambil ngopi-ngopi dan makan clorot atau geblek. Nanti kan sambil ngopi diajak ngomong 'piye pak raja?' gitu kan enak," katanya.
Ganjar juga mengatakan, daripada membangun kerajaan baru, lebih baik dibuat festival.
"Daripada mendeklarasikan kerajaan, angel lho itu. Kalo malah dibikin festival desa setahun sekali dengan baju-baju seperti itu dan dibikin peragaan kan malah ramai to. Jadi kalender event," katanya.
Dengan seperti itu, lanjut Ganjar Pranowo, kan malah bisa mengundang wisatawan.
"Kreativitasnya bagus, ada pemasukan juga. Lha daripada bikin resah begitu, lebih baik bikin seneng," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
• Keraton Agung Sejagat Viral dan Jadi Tempat Wisata Dadakan, Batu Prasasti Favorit Buat Selfie
• Ini yang Membuat Banyak Wisatawan Mengunjungi Pemandian Taman Sare di Keraton Sumenep
• 5 Hotel Murah Dekat Keraton Yogyakarta, Tarifnya di Bawah Rp 300 Ribu
• Koleksi Museum Keraton Jogja Rusak Karena Ulah Wisatawan yang Ingin Foto
• Info Tiket Masuk Keraton Surakarta 2019 untuk Wisatawan Domestik dan Mancanegara
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Viral Deklarasi Keraton Agung Sejagat, Ini Tanggapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.