lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Deretan potret PLTD Apung, sebuah kapal yang merupakan saksi bisu tsunami Aceh dan kini telah menjadi tempat wisata.
Peristiwa tsunami yang melanda Banda Aceh pada Desember 2004 lalu ternyata meninggalkan beberapa jejak yang kini menjadi monumen.
Satu diantaranya adalah PLTD Apung, kapal yang dulunya menjadi sumber tenaga listrik di wilayah Ulee Lheue.
Dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Awalnya PLTD Apung berbobot sekitar 2.600 ton ini berada di pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh, yang jaraknya lebih kurang 4 km dari lokasinya sekarang.
Keganasan tsunami menghanyutkan PLTD Apung yang menghasilkan listrik 10,5 MW itu ke permukiman penduduk, menghancurkan bangunan yang dilewati hingga berhenti di Desa Punge Blang Cut, Jaya Baru, Banda Aceh, Aceh.
Saat ini, area sekitar PLTD Apung telah ditata ulang menjadi wahana wisata edukasi.
Para wisatawan yang datang diperbolehkan untuk menaiki PLTD Apung tersebut
Dari atas kapal, terhampar pemandangan Bukit Barisan, rumah-rumah penduduk di Desa Punge Blang Cut dan juga terlihat Samudra Indonesia.
Dirangkum TribunTravel, berikut ini potret PLTD Apung yang kini menjadi tempat wisata.
Bahkan kalau kamu senang berjalan kaki, tempat ini bisa ditempuh dengan 45 menit ke arah barat Masjid Raya Baiturrahman, atau kamu bisa naik becak beberapa menit saja.
Kalau menggunakan kendaraan pribadi, hanya butuh waktu 5-10 menit.
Setiap sore, PLTD Apung yang awalnya didatangkan dari Kalimantan Barat ini selalu ramai oleh warga Aceh dan wisatawan.
Bagian dalam PLTD Apung kini telah ditata ulang untuk dijadikan museum dan obyek wisata.
Di dalam Monumen PLTD Apung dipajang beberapa informasi dan foto mengenai tsunami Aceh yang menjadi bencana nasional kala itu, termasuk tentang waktu kejadian dan negara lain yang juga terkena dampak
Ada juga video tentang sejarah kapal tersebut dan hal-hal yang berkaitan dengan tsunami.
Karena kapal ini terhempas hingga ke pemukiman, sejumlah warga menjadi korban karena terhimpit di bawahnya.
Namun, karena tidak mungkin mengangkat kapal ini, mayat yang tertimbun di bawah kapal tidak bisa dievakuasi.
Untuk mengenang korban jiwa yang jatuh akibat tsunami tersebut, dibangun sebuah monumen peringatan.
Pada monumen itu, tertera tanggal dan waktu kejadian dari musibah yang juga menimpa beberapa negara selain Indonesia.
Di atas kapal, terdapat sebuah teropong yang dapat digunakan untuk melihat keindahan alam di sekitar PLTD Apung.
Dari atas kapal, terhampar pemandangan Bukit Barisan, rumah-rumah penduduk di Desa Punge Blang Cut dan juga terlihat Samudra Indonesia.
Sebagai daerah tujuan wisata, monumen PLTD Apung seluas 2 hektar ini tertata cukup baik.
Di sekitar taman, berdiri Taman Edukasi Tsunami yang berisi catatan sejarah serta foto-foto dampak tsunami.
Traveler bisa berjalan-jalan di Taman Edukasi Tsunami yang menyimpan alat simulasi tsunami pertama di Indonesia.
Traveler juga bisa belajar tentang penanggulangan bencana dan mengenang peristiwa tsunami.
Setiap harinya terdapat banyak wisatawan yang datang untuk melihat kapal yang menjadi monumen tsunami tersebut.
Bukan hanya masyarakat sekitar saja, namun juga wisatawan dari luar kota bahkan mancanegara.
Diketahui, Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, pada 19 Juli 2014 lalu menyempatkan diri berkunjung ke PLTD Apung saat melihat perkembangan Aceh setelah 10 tahun bencana tsunami berlalu.
Sebagian wisatwan yang datang tertarik untuk mengunjungi tempat ini karena ingin mengetahui dahsyatnya bencana tsunami yang menyebabkan kapal ini terseret cukup jauh.
Para wisatawan juga tidak lupa untuk mengabadikan momen dengan berfoto di monumen yang bersejarah ini.
• Banda Aceh Larang Perayaan Tahun Baru 2020, Wisatawan Tak Boleh Gelar Pesta dan Nyalakan Kembang Api
• 8 Fakta Unik Aceh, Punya Pahlawan Wanita Terbanyak hingga Wanita dengan Mahar Terbesar
• 8 Fakta Unik Aceh, Wanita dengan Mahar Termahal hingga Surga Bagi Pecinta Kopi
• Ayam Pramugari, Kuliner Lezat Buat Traveler yang Liburan Akhir Pekan di Aceh
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
