TRIBUNTRAVEL.COM - Pecinta kuliner pasti tak asing lagi dengan kudapan bernama molen dan bolen.
Dua camilan ini memang lezat dan membuat ketagihan saat melahapnya.
Berbahan dasar buah pisang, kedua kudapan ini sama-sama dibalut dengan adonan tepung.
Dari sisi nama, molen dan bolen juga hanya dibedakan dari satu huruf di depannya.
• 5 Rekomendasi Kuliner Khas Tawangmangu, Ada Molen Pisang hingga Sate Landak
• Terlihat Keruh dan Kotor, Kali Molenvliet di Bawah Halte Harmoni Justru Dipenuhi Ikan, Kok Bisa?
TONTON JUGA
Apakah molen dan bolen itu sama? Atau sama sekali berbeda?

Jika berbeda, apa perbedaan dari kedua camilan lezat tersebut?
Melansir dari Grid.id, ternyata kedua makanan tersebut memiliki perbedaan, meski namanya hampir sama dan isinya juga sama.
Molen pisang memiliki bentuk lucu seperti keong, dan banyak dijajakan di pinggir jalan.
Kulit molen terbuat dari tepung terigu, margarin, gula, vanili, dan air es.
Kemudian adonan tersebut dililitkan pada potongan buah pisang, dan dimasak dengan cara digoreng.
Sementara bolen, kulitnya terbuat dari adonan pastry.
Di antaranya tepung terigu, margarin, air, gula pasir, dan korsvet.
Isiannya pun tak hanya pisang, melainkan terdapat tambahan keju, coklat, dan sebagainya.

Berbeda dengan molen yang dimasak dengan cara digoreng, proses pematangan bolen dipanggang di dalam oven.
Perbedaan lain yang membedakan molen dan bolen adalah tempat dijualnya kedua kudapan ini.
Dikutip TribunTravel dari Mayasari Bakery, pisang molen biasa dijual per-buah bersamaan dengan aneka gorengan lainnya.
Di antaranya bala-bala, gehu, tempe goreng, onde-onde, dan sebagainya.
Sementara bolen dijadikan makanan oleh-oleh dari suatu daerah.
Kudapan ini awalnya banyak ditemukan di Bandung, Jawa Barat, dan dijadikan oleh-oleh khas daerah tersebut.
Dari sisi harga, bolen cenderung lebih mahal dibandingkan molen.