TRIBUNTRAVEL.COM - Pendiri warung sate kambing Pak Manto, Sumanto (56) dikenal sosok pekerja keras.
Hasil salah satunya digunakan untuk membangun rumah sederhana milik mertuanya di Mojo RT 7 RW 8, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Rumah itu kini ditempati oleh istri dan ketiga anaknya.
Seorang tetangga, Hartini (56) menuturkan rumah yang dihuni keluarga Sumanto atau akrab disapa Pak Manto itu dahulu memperihatinkan.
"Dulunya masih jelek terus dibangun Pak Manto, bentuknya itu, ya, cuma gedek, itu punya orang tuanya bu Widiyastuti," tutur Hartini kepada TribunSolo.com, Minggu (24/11/2019).
• Pendiri Kuliner Legendaris Tengkleng Rica Pak Manto Solo Meninggal Dunia
• Cerita Sukses Pemilik Warung Tengkleng Rica Pak Manto Solo, Berjualan Sejak Tahun 1990
Rumah itu dibangun Pak Manto sejak empat tahun yang lalu.
"Dibangunnya empat tahun kurang lebih, waktu jayanya bangun ini tanpa berhenti lanjut terus," ujar Hartini.

Keluarga Pak Manto kini tinggal di sebuah rumah berlantai dua berukuran sekitar 16 meter x 4 meter.
Pak Manto juga memiliki garasi mobil dan motor yang berjarak sekitar 200 meter sebelah selatan rumahnya.
Hartini mengatakan, Pak Manto memiliki dua buah mobil dan satu buah pikap untuk menunjang kegiatan keseharian.
• 10 Tempat Wisata di Solo, Kampung Halaman Jokowi untuk Liburan Akhir Tahun
• Viral di Medsos, Penjual Es Teh di Solo Diserbu Pembeli, Warga Rela Nunggu dari Pagi
"Mobilnya dua, satunya kalau gak salah Innova sama Mitsubishi Pajero Sport, terus ada pikap satu buat ambil ambil barang," tandasnya.
Sebelumnya, pemilik warung makan Sate Kambing 'Pak Manto', Sumanto (56) telah tutup usia.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Widiyastuti dan tiga orang putri, yakni Desi Paulina Novita Sari (29), Yeni Trias Safitri (24), Elina Nindi Warsiki (20).
Sumanto atau akrab disapa Pak Manto itu tutup usia karena sakit lambung yang dideritanya.
"Meninggal dunia karena sakit lambung, (sakit dirasakan) sekitar empat bulan terakhir ini," tutur Desi kepada TribunSolo.com, Minggu (24/11/2019).
Pak Manto tutup usia seusai mendapat perawatan di Rumah Sakit Dr Oen Solo, Sabtu (23/11/2019) pukul 16.00 WIB.
Almarhum sudah beberapa kali keluar-masuk rumah sakit untuk dirawat selama empat bulan terakhir.
Desi mengatakan, pihak keluarga sudah mengupayakan usaha maksimal demi kesembuhan almarhum.
"Mungkin sebenarnya (penyakit) dirasakan beliau, tapi beliau tidak pernah mengeluh, dirasakan ditelan sendiri tidak dikatakan," ujar Desi.
"Mungkin tidak ingin memberatkan keluarga, akhirnya lama-lama, jadi ya begini," imbuhnya membeberkan.
Dari pantuan TribunSolo.com, sejumlah pelayat mulai memadati rumah duka di Mojo RT 07/RW 08, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo sejak pukul 08.30 WIB.
Almarhum rencananya akan dikebumikan di daerah asalnya, Pracimantoro, Wonogiri atau lebih tepatnya di Astana Dondog Joho.
Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka menuju lokasi pemakaman pukul 10.00 WIB. (TribunSolo/Adi Surya Samodra)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Pendiri Warung Sate Kambing Pak Manto Semasa Hidup yang Dulunya Tinggal di Rumah Gedek