TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu yang ingin menjalankan ibadah umrah backpacker, wajib tahu beberapa risikonya berikut ini.
Bagi umat muslim, bisa menjalankan ibadah umrah dan haji merupakan impian untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, untuk bisa menjalankan ibadah umrah dan haji tentunya diperlukan usaha yang cukup besar bagi sebagian orang, terlebih bagi mereka kalangan menengah ke bawah, karena biaya umrah yang mahal.
Mengutip laman Kompas, Kamis (21/11/2019), Bendahara Umum Asosiasi Umrah dan Haji PRATAMA, Ali Umasudi berpendapat tentang batas harga paket umrah termurah yang bisa diperhatikan calon jemaah.
• Pertama Kali Umrah Backpacker, Ini Cara Urus Visa Umrah dengan Mudah
• Mau Umrah Backpacker? Ini 5 Tiket Murah Jakarta-Jeddah PP, Tarif Mulai Rp 10 Jutaan
"Biaya umrah itu tergantung program. Ada yang promo dan reguler. Kalau reguler itu sekitar Rp 26-27 juta per orang, kalau yang promo itu Rp 16-17 juta per orang," kata Ali, beberapa waktu lalu.
Namun, ada pilihan lain untuk melakukan perjalanan umrah dengan biaya lebih murah yakni dengan umrah backpacker.
Umrah backpaker banyak digencarkan bagi mereka yang mengajak atau menawarkan cara umrah dengan biaya murah dan dilakukan secara mandiri.

Seperti yang dipopulerkan oleh seorang penulis buku Elly Basrah Lubis, mengenai umrah backpacker.
Elly mengungkapkan umrah backpacker bisa dijalankan dengan biaya sekitar Rp 8 juta per orang.
Biaya umrah tersebut, dengan catatan, digunakan dengan cara backpacker.
Tonton juga:
• Diklaim Lebih Murah, Ini Panduan Umrah Backpacker Bagi Pemula
• Rekomendasi 7 Travel Umrah di Medan, Harga Paket Umrah Lebih Terjangkau
• Daftar Travel Umrah di Semarang dengan Jadwal Keberangkatan Akhir Tahun 2019
"Seberapa murah umrah backpacker? Tergantung mendapatkan tiket pesawatnya," kata perempuan yang juga menulis buku "Umroh Backpacker: A to Z Berumroh Ala Backpacker" itu.
Ia menekankan, komponen biaya terbesar dalam umrah adalah tiket pesawat.
Elly mencontohkan biaya tiket pesawat non promo ke Jeddah biasanya di atas Rp 11,5 juta (pergi pulang).
"Misalnya dapat tiket pesawat Malaysian Airlines 1,3 juta (PP). Itu Rp 8 juta totalnya bisa umrah," jelasnya.
Umrah backpacker juga menekan biaya-biaya lain.
Misalnya menghilangkan biaya untuk memberangkatkan ustad dan travel agent dari Indonesia, menurunkan kelas penginapan, biaya pemasaran paket umrah, suvenir (koper, ihram, atau seragam mukena), dan manasik.
Menurutnya, komponen-komponen itu akan menekan total biaya umrah selain biaya tiket pesawat yang mendapat porsi terbesar.
"(Harga itu) Dengan fasilitas di Mekkah-nya sudah reguler. Ada makan, hotel, mutowif, semua reguler. Di Saudi tidak ada perbedaan. Makan itu reguler katering tiga kali sehari," jelas Elly.
"Itu umrah backpacker tak ada bedanya dengan umrah reguler yang berangkat dari Jakarta," lanjutnya.

Untuk mendapatkan tiket pesawat murah, Elly menyarankan untuk memantau terus situs pemesanan tiket pesawat.
Bila mendapatkan tiket promo, lebih baik langsung dipesan agar bisa mengurangi biaya umrah.
Meski sekilas umrah backpacker memiliki kelebihan yakni bisa menghemat biaya yang dikeluarkan, namun bagi mereka yang baru pertama kali menjalankan ibadah umrah wajib paham benar apa risiko dari umrah backpacker ini.
Dirangkum TribunTravel, berikut risiko umrah backpacker yang harus diketahui calon jamaah:
1. Risiko kendala visa umrah yang tidak bisa dikeluarkan jika tidak melalui visa provider

Meski backpacker, khusus visa umrah, calon jamaah harus tetap melalui travel agent sebelum melakukan perjalanan ke tanah suci.
Dalam hal ini biro dengan stasus visa provider yang sudah terdaftar resmi di Pemerintah.
2. Pengelolaan perlengkapan jamaah mulai dari berangkat sampai pulang

Bagi calon jamaah umrah yang baru pertama kali berangkat wajib memahami alur dan prosedur membawa perlengkapan selama menjalankan ibadah umrah.
Jika tidak paham alur dan prosedur, justru calon jamah akan kerepotan sendiri.
Terlebih jika sampai terjadi kehilangan atau terkendala komunikasi Bahasa Arab.
3. Fasilitas yang minim bisa menganggu konsentrasi ibadah

Akibat terlalu memikirkan cara penghematan biaya saat menjalankan ibadah umrah, dengan menggunakan fasilitas seminim mungkin tentu akan menganggu konsentrasi ibadah.
Bagi yang belum berpengalaman tentu mengurus hal seperti ini akan terasa sulit.
Seperti mengurus penginapan, tiket, maupun visa seperti yang telah disebutkan diatas.
Dampaknya, jika calon jamaah kelelahan karena repot mengurus semua itu maka ibadah dapat menjadi kurang fokus atau kurang khusyuk.
4. Waktu

Karena untuk menekan biaya yang dikeluarkan, calon jamaah umrah backpacker bisa saja menghemat pengeluaran dengan memilih tiket pesawat yang murah.
Tiket pesawat yang murah ini tentu tidak akan membawa calon jamaah umrah untuk langsung menuju Arab Saudi, melainkan harus transit di beberapa negara bahkan hingga berjam-jam
• 7 Tempat Wisata di Arab Saudi yang Wajib Dikunjungi Saat Umrah
• 4 Travel Umrah di Medan, Ada yang Punya Paket Umrah Plus Turki
• 7 Travel Umrah Bandung dan Jakarta yang Tawarkan Paket Umrah Plus Turki
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)