TRIBUNTRAVEL.COM - Jetlag menjadi satu hal yang umum terjadi bagi traveler yang sering melakukan penerbangan jarak jauh.
Istilah jetlag pertama kali digunakan pada 1960-an dan merupakan gabungan kata 'jet set' dan 'time lag'.
Jetlag sendiri adalah perubahan waktu tidur sementara atau merasa lelah dan kebingungan setelah perjalanan panjang dengan melintasi beberapa zona waktu menggunakan pesawat terbang.
Baru-baru ini seorang pramugari mengungkapkan trik cerdas untuk mengatasi jetlag setelah melakukan penerbangan jarak jauh.
Tonton juga:
• Pramugarinya Dituduh Rasis oleh Penyanyi Will.i.am, Qantas Siap Berikan Bantuan
• Viral di Medsos, Pengumuman Pramugari Ketika Pesawat Mau Mendarat Bikin Netizen Baper
• Video Viral di Medsos 2 Penumpang Rebutan Buka Tutup Jendela Pesawat, Bikin Pusing Pramugari
Mengutip laman Express.co.uk, Rabu (20/11/2019) berikut beberapa trik cerdas untuk mengatasi jetlag setelah penerbangan jarak jauh.
Pramugari Jet Blue di Amerika Serikat, Tim Brierley, membagikan trik cerdas atasi jetlag setelah penerbangan jarak jauh ini di sebuah situs berita Boston.com.
Melalui situs Boston.com, Brierley mengungkapkan bahwa ada satu hal yang bisa membantu mengatasi jetlag, yakni dengan menipu tubuh untuk memahami zona waktu.

Brierley menyarankan untuk melihat jam tangan (atau jam ponsel) sesuai dengan zona waktu tujuan penerbangan.
"Saya selalu mengatur jam tangan saya ke zona waktu tujuan setelah naik pesawat," kata Brierley.
• 6 Momen Haru di Pesawat, Pramugara Lion Air Suapi Lansia hingga Pramugari Bantu Ibu Melahirkan
• 6 Hal yang Ingin Disampaikan Pramugari pada Penumpang Pesawat
Brierley menambahkan jika dirinya semakin sedikit mengetahui perbedaan dalam hal zona waktu.
"Saya menemukan bahwa semakin sedikit saya mengingat tentang perbedaan dalam zona waktu, maka semakin baik," jelas Brierley.
Menurut Brierley, "Ada saat-saat di mana tubuh mengalami kondisi yang luar biasa setelah penerbangan, hanya untuk melihat jam tangan dan menyadari bahwa sebenarnya jam 2 pagi sesuai dengan jam tubuh saya, yang mau tidak mau menyebabkan saya menyadari betapa lelahnya saya, kemudian saya merasa lelah."
Pramugari yang bermukim di Boston tersebut menjelaskan bahwa dia mampu menipu dirinya sendiri dengan zona waktu tujuan akhir jika tidak mengetahui perbedaan waktu dari asal keberangkatannya.

Sementara itu, Pramugari American Airlines, Lauren Bamonte menambahkan ada baiknya untuk mengatur penerbangan pada waktu tidur.
"Ketika terbang, cobalah untuk tiba di waktu tidur zona waktu tujuan, sehingga Anda dapat langsung tidur dan lebih cepat menyesuaikan dengan zona waktu baru," kata Bamonte.
Bamonte menambahkan, "Jika kamu perlu mendarat di siang hari, tidak usah peduli seberapa sulitnya, cobalah untuk tetap bangun sampai malam secara teratur, sehingga kamu bisa mengganti jam tubuh dengan cepat."
Cara lain yang bisa dicoba untuk mengatasi jetlag adalah dengan mempersiapkan tubuh untuk perubahan zona waktu tujuan.

"Jika Anda mampu, cobalah dan mulai sesuaikan jam tubuh anda seminggu sebelum memulai perjalanan," saran Bamonte.
"Hanya dengan menggeser waktu tidurmu sejam dapat membuat perbedaan dan membantu kamu untuk mengatasi jetlag," jelas Bamonte.
Seorang mantan pilot British Airways, Willie Walsh memiliki caranya sendiri untuk mengatasi jetlag yakni dengan menikmati anggur merah saat terbang.
Anggur merah dipercaya bisa membantunya untuk tertidur.
Melalui laman The Sun, Walsh mengatakan, "Beberapa kacamata membantu Anda tidur. Anggur merah adalah obat untuk segalanya!."
Namun, tidak semua orang setuju dengan saran tersebut.
Ketua Divisi Obat Preventif, Okupasi dan Aerozpace Mayo Clinic, Dr. Clayton T. Cowl, menyarankan agar tidak minum atau mengonsumsi alkohol dalam penerbangan jarak jauh.
"Hindari dehidrasi dengan mengonsumsi cairan dan menghindari alkohol atau kafein berlebihan," kata Dr. Clayton T. Cowl.
• 10 Aturan yang Harus Ditaati Pramugari, Mulai Postur Tubuh hingga Tidak Berjerawat
• 2 Pramugari Pingsan karena Bau Cairan Tumpah di Kabin, Penerbangan Ini Dialihkan
• 7 Aturan yang Harus Diikuti Setiap Pramugari, Termasuk Tidak Punya Kebiasaan Buruk
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)