lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Aktivitas Ojek Wisata di kawasan wisata Kaliadem, Cangkringan dihentikan sementara waktu.
Keputusan ini diambil setelah beberapa waktu lalu ada aduan masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih mengatakan pungutan paksa terkait jasa ojek wisata tersebut kembali terjadi pada Sabtu (09/11/2019) lalu.
"Setelah kejadian tersebut, 16 orang penawar jasa ojek wisata dibawa ke Polsek Cangkringan untuk pembinaan," kata Ningsih saat jumpa pers di Kantor Dispar Sleman, Selasa (12/11/2019).
Baca juga:
• 4 Desa Wisata yang Mendunia, Ada Desa Penglipuran Bali dan Pentingsari Sleman
• 5 Tempat Wisata Murah di Sleman, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Selain menghentikan kegiatan ojek wisata, Dispar Sleman berkoordinasi dengan Dinas PMD, Biro Hukum Sekda Sleman, dan Inspektorat Sleman membersihkan seluruh banner berisi Peraturan Desa (Perdes) Umbulharjo.
Salah satu bagian Perdes yang dijadikan dasar pungutan paksa tersebut adalah penerapan tarif paket ojek wisata dengan nominal sebesar Rp 60 ribu.
"Perdes tersebut dijalankan tanpa melalui. kajian sebelumnya. Jadi nanti kami bersama dinas terkait akan mengkaji ulang Perdes tersebut," jelas Ningsih.
• 5 Wisata Harga Terjangkau di Sekitar Sleman, Tiket Masuk Dibawah Rp 25 Ribu
• 5 Wisata Harga Terjangkau di Sekitar Sleman, Tiket Masuk Dibawah Rp 25 Ribu
Selain penghentian aktivitas, Kapolsek Cangkringan AKP Samiyono mengatakan pihaknya juga meminta para pelaku usaha membuat surat pernyataan bermeterai.
Melalui surat tersebut, mereka diminta untuk tidak melakukan kembali hal serupa. Jika kembali terjadi, maka kepolisian akan melakukan tindakan hukum.
"Sebelumnya kami juga sudah melakukan pembinaan bagi para penawar ojek wisata agar tidak memaksa wisatawan menggunakan jasa mereka," ujar Samiyono.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Aktivitas Ojek Wisata Kaliadem Dihentikan Sementara
