Breaking News:

Tak Selalu Hidup Enak, Mantan Pramugari Ini Ungkap Fakta Mengejutkan Bekerja di Pesawat

Seorang mantan pramugari mengungkapkan fakta mengejutkan tentang bekerja di pesawat yang selama ini jarang diketahui publik.

wingsprivilege.com
Ilustrasi pilot dan pramugari 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pramugari mungkin menjadi pekerjaan dambaan bagi sebagian orang.

Di mana mereka beranggapan bahwa menjadi seorang pramugari bisa memiliki kehidupan yang enak dan jauh dari kata susah.

Ada juga yang beranggapan jika menjadi seorang pramugari maka gaji besar, kemewahan dan segala fasilitas bisa didapatkan dengan mudah, termasuk pergi ke beberapa negera tujuan.

Tetapi hal mengejutkan justru datang dari seorang mantan pramugari yang mengungkapkan fakta sebenarnya bekerja di pesawat.

Tonton juga: 

Tersembunyi, Begini Ruang Rahasia Tempat Pramugari dan Pilot Tidur di Pesawat

Ini Alasan Mengapa Pramugari Melarang Penumpang Lepas Alas Kaki saat Berada di Pesawat

Mantan Pramugari Ungkap Cara Dapatkan Minuman Gratis di Pesawat, Ternyata Cukup Mudah

Mengutip laman Express.co.uk, Minggu (6/10/2019) seorang mantan pramugari mengungkapkan fakta mengejutkan tentang bekerja di pesawat yang jarang diketahui publik.

Menurut mantan Manajer Pramugari British Airways, Marton menjelaskan jika penampilan yang terkesan rapi dan mewah membuat banyak orang tentu berpikiran tentang gaya hidup glamor yang bisa didapat dengan bekerja sebagai pramugari.

Ilustrasi penampilan pramugari.
Ilustrasi penampilan pramugari. (paddleyourownkanoo.com)

"Penampilan seluruh rombongan awak kabin dan pramugari berseragam, dengan syal leher, tatanan rambut rapi, atribut dan tubuh yang ideal, membuat orang berpikir jika kehidupan kami pasti glamor,"kata Marton.

Marton menambahkan, banyak orang berpikiran tentang bekerja menjadi seorang pramugari bisa pergi ke mana saja di seluruh dunia, bersantai sembari menikmati koktail, mengenakan kaca mata hitam mahal dan tampil cantik tanpa usaha.

Pramugari Air Australia
Pramugari Air Australia (avia.pro)

"Orang beranggapan, jadi seorang pramugari bisa membawamu ke mana saja di seluruh dunia, bersantai sembari menikmati koktail, mengenakan kaca mata hitam mahal dan tampil cantik tanpa usaha," tambah Marton.

2 dari 3 halaman

Marton menjelaskan jika hal tersebut tidak selamanya benar.

"Itu hanya imajinasi yang tidak seluruhnya benar," jelas Marton.

Pramugari Ungkap Satu Bagian Terburuk dari Pekerjaan Mereka yang Jarang Diketahui Publik

Permintaan Penumpang yang Buat Pramugari Ngeri dan Jijik

Menurut Marton, bekerja sebagai pramugari itu melelahkan.

Melelahkan adalah deskripsi yang lebih pas dan kelelahan adalah hal biasa.

Ilustrasi pramugari yang sedang kekalahan.
Ilustrasi pramugari yang sedang kekalahan. (Elena Buzmakova vi Pexels.com)

"Bagaimanapun terbang itu melelahkan. Melelahkan adalah deskripsi yang lebih pas untuk bekerja sebagai pramugari dan kelelahan itu merupakan hal yang biasa," imbuh Marton.

Marton juga mengungkapkan tentang 'fakta medis' yang diceritakan oleh seorang rekannya.

Rekannya tersebut menceritakan bahwa seorang pramugari yang meninggal di usia 40 tahun memiliki kondisi organ layaknya wanita berusia dua kalinya.

"Seorang pramugari yang meninggal dunia di usia 40 tahun memiliki kondisi organ menyerupai seorang wanita berusia dua kalinya,"kenang Marton.

Marton menjelaskan sangat mudah bagi pramugari yang bekerja di pesawat bisa mengalami penurunan kesehatan.

Ilustrasi AC di kabin pesawat
Ilustrasi AC di kabin pesawat (mnn.com)

Sistem pendingin udara di kabin yang penuh bakteri, udara yang tidak terjamin kebersihannya membuat pramugari memiliki kesehatan yang buruk.

3 dari 3 halaman

"Mudah dipercaya, karena terbang dapat merusak kesehatan pramugari. Sistem pendingin udara kabin penuh dengan bakteri, dan udara daur ulang menjadi penyebab rasa kantuk di antara awak kabin yang tengah bekerja," kata Marton.

Marton menambahkan, "Pramugari memiliki risiko 50 persen lebih tinggi tertular salah satu dari beberapa jenis kanker dan sistem peredaran darah yang kacau."

Penumpang marah-marah
Penumpang marah-marah (independent.co.uk)

Bukan hanya dampak kesehatan fisik yang buruk, kesehatan mental yang menurun juga dialami pramugari selama bekerja di pesawat.

"Pramugari mungkin berakhir dengan kesehatan mental yang menurun setelah menghabiskan waktu kerja selama 10 atau 12 jam per hari," kata Marton.

Penurunan kesehatan mental ini disebabkan dengan kondisi mental yang harus tetap positif dan baik meski sebenarnya sedang tidak baik.

Di mana seorang pramugari harus tetap melayani para penumpang dengan senyuman meski dirinya sendiri sedang sedih atau dalam kondisi emosi yang kurang baik.

Marton menambahkan, "Mungkin sebagian orang menilai jika pekerjaan sebagai pramugari sangat mudah yakni melayani penumpang saja. Namun secara pribadi pramugari bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan sekitar lima puluh orang dalam setiap penerbangan. Dan harus tetap selalu tersenyum."

Inilah Alasan Mengapa Pramugari Meminta Penumpang Turunkan Sandaran Tangan saat Pesawat Mendarat

Saran Pramugari, Jangan Taruh Barang di Kantong Belakang Kursi Pesawat

Tidak Seindah yang Dibayangkan, Begini Sisi Lain Profesi Pramugari

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
mantan pramugaripesawatawak kabin Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved