TRIBUNTRAVEL.COM - Status Gunung Slamet waspada sejak Jumat (9/8/2019).
Status Gunung Slamet naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II), 3 jalur pendakian Gunung Slamet ditutup sementara.
Penutupan sementara jalur pendakian Gunung Slamet ini berdasarkan surat KKPH Banyumas nomor 0473/043.7/BYT/DIVREJATENG/2019.
Dalam surat tersebut dijelaskan, terhitung 9 Agustur pukul 11.00 pendakian resmi Gunung Slamet di bawah wilayah KPH Banyumas dinyatakan ditutup untuk sementara.
Penutupan ini dilakukan dalam batas waktu yang belum ditentukan.
Tiga jalur pendakian Gunung Slamet yang ditutup meliputi Jalur Bambangan, Jalur Gunung Malang dan rintisan Jalur Baturraden, Banyumas.
• Gunung Slamet Waspada, Pendaki Dilarang Upacara 17 Agustus di Puncak
• Tak Ada Perayaan Kemerdekaan di Puncak, 4 Gunung di Jawa Ini Tutup Bulan Agustus 2019
Dilansir oleh TribunTravel dari Kompas, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau kepada masyarakat atau pendaki untuk tidak mendekati kawah dengan radius 2 kilometer.
“Rekomendasi kita tidak ada aktivitas pendakian atau pengunjung dalam radius 2 kikometer dari kawah,” kata Kasbani, Kepala PVMBG dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).
PVMBG pun mengimbau agar kelompok pendaki yang memiliki rencana untuk melakukan upacara 17 Agustus atau pengibaran bendera merah putih dengan tujuan untuk merayakan HUT RI ke 74 di atas Gunung Slamet dibatalkan.
Diketahui bahwa sejak bulan Juli aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Slamet mengalami peningkatan.
Aktivitas vulkanik ini meliputi gempa-gempa hembusan yang bisa mencapai 1.000 kali setiap hari.
Oleh karena itu, PVMBG belum bisa memprediksi kapan terjadinya erupsi yang bisa membahayakan para pendaki dan pengunjung Gunung Slamet.
Selain kegempaan, ciri-ciri bakal terjadi erupsi di Gunung Slamet juga terlihat dari deformasi fisik gunung berupa penggelembungan.
Karena PVMGB belum bisa memprediksi kapan terjadinya erupsi, diimbai pada 17 Agustus mendatang tidak ada upacara bendera di radius 2 kilometer dari kawah.
TONTON JUGA :
• Panduan Wisata Mendaki Gunung Fuji Jepang
Di luar radius tersebut, masih tergolong aman.
Selain khawatir terjadi erupsi mendadak, imbauan tersebut dikeluarkan PVMBG agar pendaki dan pengunjung juga tidak mendekati kawah yang sewaktu-waktu juga bisa melepaskan gas beracun.
“Ada potensi gas yang bisa terlepas sewaktu waktu. Pengunjung dan pendaki diimbau menghindari dan menjauh dari kawah,” ujar Kasbani.
• 3 Kuliner Mi Pedas Kekinian di Bandung, Siap Buatmu Bercucuran Keringat
• Gunung Slamet Waspada, Pendaki Dilarang Upacara 17 Agustus di Puncak
• 3 Rumah Kucing di Bandung, Tempat Seru untuk Habiskan Libur Akhir Pekan
• Tak Ada Perayaan Kemerdekaan di Puncak, 4 Gunung di Jawa Ini Tutup Bulan Agustus 2019
• 5 Tempat Wisata Alam di Jogja dan Sekitarnya, Cocok untuk Menyegarkan Pikiran
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)